dNewGeneration, detikcom Generasi Baru

dNewGeneration, detikcom Generasi Baru

Arifin Asydhad - detikNews
Kamis, 09 Jul 2015 12:40 WIB
Foto: Pool
Jakarta - Sudah 17 tahun detikcom hadir di depan pembaca. Selama itu pula detikcom telah mengalami banyak inovasi dan kreasi yang mengantarkan media online ini tetap menjadi portal berita nomor satu di Indonesia. Usia 17 tahun ini mendorong kami kembali melakukan perubahan dan perbaikan untuk menjadi pijakan baru di masa mendatang.

Kami menamakan upaya perubahan dan perbaikan itu dengan 'dNewGeneration', sebuah generasi baru detikcom yang lebih menonjolkan hal-hal yang positif, inspiratif, inovatif, kreatif, dan solutif. Pijakan baru ini tidak hanya pada pembaruan konten dan teknologi, tapi juga bagaimana seharusnya media massa bekerja dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara di era digital ini.

Tidak mudah memang. Namun, dengan keinginan dan tekad kuat, detikcom mencoba membangun fondasi baru ini secara bertahap, apalagi saat ini media massa telah berperan sebagai pilar keempat demokrasi. Peranan media massa begitu penting bagi negeri ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal utama yang kami lakukan adalah melakukan pembaruan pola pikir (mindset) mengenai media. Di era seperti ini, media tidak cukup hanya menyampaikan informasi atau berita kepada khalayak, tapi berperan lebih dari itu. Media harus mampu melakukan interaksi dan menggerakkan para pemangku kepentingan (stake holders) bangsa ini, terutama masyarakat, untuk bersama-sama dalam membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini.

Dari sisi konten, detikcom akan terus melakukan revolusi. Kami akan lebih banyak menonjolkan sesuatu yang positif, inspiratif, inovatif, kreatif, dan solutif. Secara diam-diam, detikcom sudah memberikan tempat lebih banyak terhadap isu-isu seperti ini sejak setahun lalu tanpa menghilangkan daya kritis kami. Konten kami kembangkan dengan memadukan teks, foto, dan video (konvergensi), sehingga masyarakat bisa lebih cepat dalam menangkap dan merespons informasi.

detikcom akan terus mempertahankan tradisi untuk kritis terhadap suatu permasalahan di masyarakat dan kebijakan pemerintah maupun non pemerintah yang mengganggu arah dan memperlambat pembangunan negara. Media harus kritis, namun bukan kritis yang membabi buta tanpa dasar dan pertimbangan. Daya kritis media dimaksudkan untuk percepatan pembangunan negara, bukan malah perusakan.

detikcom juga akan berupaya meningkatkan standar kerja-kerja jurnalistik dan profesionalisme jurnalis, sehingga produk jurnalistik yang dihasilkan akan lebih baik dan berkualitas. Mengembangkan isu tidak jelas tanpa ada data dan fakta sama saja menjauhkan masyarakat dari kebenaran. Media tidak sekadar mencari pengunjung (visitor)/pembaca dan halaman yang dibuka (pageviews), tapi yang lebih penting berani meletakkan nilai-nilai luhur dan kode etik jurnalisme.

detikcom juga akan memperluas interaksi dengan masyarakat -yang merupakan unsur terbesar dari bangsa ini- dari Sabang sampai Merauke. Usulan konten saat ini bukan hanya monopoli awak redaksi, tapi juga bisa datang dari masyarakat, meski news room memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam menentukan arahnya. Interaksi tidak hanya terbatas pada konten, tapi juga pada gerakan inspiratif dan solutif yang mendukung pembangunan negara, baik gerakan secara online maupun offline.

Sebagai media umum yang memiliki pembaca dari beragam suku, agama, dan ras dan memiliki jangkauan segala umur, detikcom juga ingin berperan dalam pembangunan mental generasi muda. Selain memperbanyak konten yang mendorong kiprah anak muda, detikcom juga telah memelopori pembatasan konten-konten dewasa agar tidak dibaca oleh anak-anak di bawah usia 18 tahun (aplikasi18+). Masa depan Indonesia terletak pada generasi muda, sehingga generasi muda harus kita selamatkan dan tuntun ke arah yang lebih positif.

Terkait dengan generasi muda, mulai hari ini, kami meluncurkan gerakan #nodrivingunder17, yang kami maksudkan agar semua pihak sama-sama mendorong agar remaja di bawah 17 tahun tidak mengemudikan sepeda motor dan mobil. Para remaja di bawah 17 tahun sudah seharusnya tidak mengendarai kendaraan karena mereka belum berhak mendapatkan surat izin mengemudi (SIM). Tingginya kecelakaan lalu lintas salah satunya disebabkan oleh ulah para remaja di bawah 17 tahun yang secara serampangan dalam berkendara.

Dari sisi desain, detikcom juga terus berusaha melakukan inovasi dan kreasi untuk menyuguhkan tampilan terbaik agar pembaca lebih nyaman dalam mengkonsumsi berita dan informasi. Kami menyajikan informasi dalam berbagai platform digital dengan mengikuti perkembangan teknologi informasi yang selalu berubah cepat dan memberi banyak tantangan, sehingga pembaca bisa mengkonsumsi informasi dan melakukan interaksi kapan pun dan di mana pun.

Terus terang, masih banyak inovasi yang kami impikan dan ingin kami lakukan, namun untuk menuju ke sana perlu ada tahapan-tahapan yang harus kami lalui. Memang tidak semudah membalik tangan, karena tentu banyak hambatan dan tantangan yang akan kami lalui. Meski begitu, detikcom tetap berkomitmen terus menjaga kredibilitas, menjadi rujukan utama informasi dan menjadi pelopor dalam pengembangan industri digital, terutama dalam industri informasi.

Melalui tulisan ini, bertepatan dengan ulang tahun ke-17 detikcom, saya mengajak para pembaca untuk berpartisipasi dengan memberikan komentar terhadap detikcom melalui program #detikcomeffect. Saran, kritik yang membangun, dukungan, dan kontribusi dari para pembaca sangat kami nantikan.

Salam dNewGeneration…..



*) Arifin Asydhad, pemimpin redaksi detikcom


(asy/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads