Yang Masih Suka SOTR, Coba Dengar Suara Masyarakat yang Terganggu

Yang Masih Suka SOTR, Coba Dengar Suara Masyarakat yang Terganggu

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Rabu, 08 Jul 2015 04:25 WIB
Jakarta - Sahur on the road (SOTR) sudah melenceng dari tujuan awal. Dahulu SOTR dilakukan dengan semangat berbagi. Tapi kini justru jadi ajang kebut-kebutan hingga konvoi sekedar pamer.

Suara sumbang pun datang dari masyarakat, terutama yang tinggal di pinggir jalan besar. Suara knalpot yang bising dan kerumunan yang berisik mengganggu.

โ€œRumah saya di pinggir jalan besar, Jl Hanglekir. Pada bulan ramadan, terutama masuk minggu ke-2, dan meningkat di minggu ke-3, anak-anak yang melakukan SOTR, sekitar jam 02.00-03.00 WIB berhenti tepat di tengah jalan depan rumah saya, dan ribut, teriak-teriak, motor diderung-derung,โ€ jelas seorang pembaca detikcom, Betty Sudiono dalam surat elektronik ke redaksi@detik.com, Rabu (8/7/2015) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

โ€œApa mereka tidak sadar ya, kawasan di situ daerah perumahan yamg mana sangat mengganggu yang sedang beribadah. Baik yang mau sahur, atau sedang salat,โ€ urai Betty.

Tak hanya Betty, keluhan juga disampaikan Elvid Luthfie. Suaminya yang sopir taksi terkadang risau bila berpapasan dengan pelaku SOTR.

โ€œBikin tambah macet hingga suami saya yang pengemudi taksi harus waspada terhadap konvoi-konvoi SOTR ini, kebanyakan mereka seperti yang punya jalanan, sembarang berhenti dan kebut-kebutan,โ€ terang Elvida dalam surat elektronik.

Bagaimana menurut Anda pelaku SOTR? (fiq/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads