Suara sumbang pun datang dari masyarakat, terutama yang tinggal di pinggir jalan besar. Suara knalpot yang bising dan kerumunan yang berisik mengganggu.
“Rumah saya di pinggir jalan besar, Jl Hanglekir. Pada bulan ramadan, terutama masuk minggu ke-2, dan meningkat di minggu ke-3, anak-anak yang melakukan SOTR, sekitar jam 02.00-03.00 WIB berhenti tepat di tengah jalan depan rumah saya, dan ribut, teriak-teriak, motor diderung-derung,” jelas seorang pembaca detikcom, Betty Sudiono dalam surat elektronik ke redaksi@detik.com, Rabu (8/7/2015) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Betty, keluhan juga disampaikan Elvid Luthfie. Suaminya yang sopir taksi terkadang risau bila berpapasan dengan pelaku SOTR.
“Bikin tambah macet hingga suami saya yang pengemudi taksi harus waspada terhadap konvoi-konvoi SOTR ini, kebanyakan mereka seperti yang punya jalanan, sembarang berhenti dan kebut-kebutan,” terang Elvida dalam surat elektronik.
Bagaimana menurut Anda pelaku SOTR? (fiq/dra)