"Pernah jadi camat. Dan hasil tesnya oke. Dia menyanggupi untuk jadi Kadis Perhubungan," kata Gubernur DKI Basuki T Purnama saat ditanya alasan menunjuk Andri menjadi kepala Dinas Perhubungan.
Hal ini disampaikannya usai pelantikan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (3/7/2015). Andri pernah menjabat sebagai camat Jatinegara dan terakhir menjabat Asisten Pemerintahan Jakarta Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia bilang sanggup dan tahu resikonya," sambungnya.
Soal Andri yang sebelumnya di Walikota Jakarta Timur, Ahok mengatakan bahwa dengan UU Aparatur Sipil Negara (ASN) sekarang, ia berhak memindahkan bawahannya lintas dinas asalkan memenuhi kualifikasi.
"Emangnya UU ASN harus dari desk yang sama? Soal perumahan rapi nggak setelah saya pecat-pecatin semua? Di sana saya pakai orang dari mana? Bukan dari Dinas Perumahan. Boleh nggak orang sosial ke teknik? Kalau pakai otak dulu, akan bilang ini bukan rumpunnya. UU lama," ucap mantan Bupati Belitung Timur ini.
Sementara itu, usai dilantik Andri mengaku akan mengevaluasi staf Dinas Perhubungan. Kalau diketahui ada pegawai yang nakal, maka ia mengaku berani memecat.
"Kalau nggak bener ya ganti," ucap Andri.
Ia berjanji akan menciptakan Jakarta yang tidak semrawut. Caranya, dengan memberdayakan seluruh petugas Dinas Perhubungan untuk turun ke titik-titik macet.
"Kita bagi habis semua staf. Kita cari tahu sebenarnya berapa sih personil yang kita miliki? Berapa sih titik-titik kemacetan? Kalau sebanding titik kemacetan dengan personil ya kita bagi habis. Tapi kalau nggak, kita bikin rolling," pungkasnya. (mnb/faj)