Saat Engeline Datangi Ibu Kandung Melalui Mimpi

Tragedi Engeline

Saat Engeline Datangi Ibu Kandung Melalui Mimpi

Mulya Nur Bilkis - detikNews
Rabu, 24 Jun 2015 08:17 WIB
Hamidah, ibu kandung Engeline (bilkis/detikcom)
Jakarta - Banyak cara seorang ibu dan anak berkomunikasi meski terpisah bertahun-tahun. Meski tak sempat merawat anak kandungnya, Hamidah, ibu kandung Engeline memiliki ikatan batin yang kuat dengan anaknya.

"Dulu saat dia masih hidup, dia sering datang ke mimpi saya gendong boneka dan minta tolong 'ma... tolongin Engeline," kata Hamidah saat berbincang dengan detikcom di hotel Borobudur, Jl Lapangan BAnteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015) malam.

Engeline tak satu dua kali datang ke mimpi ibundanya. Sekali, dalam mimpi Hamindah Engeline menangis dan meminta digendong. Mimpi-mimpi itu menjadi bunga tidur Hamidah sejak Engeline diadopsi. Firasat itu membuat rindunya membuncah. Terlebih ia hanya melihat Engeline di usia baru 5 hari karena saat itu langsung diadopsi Margriet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang saya baru sadar kalau ini pesan anak saya," katanya dengan suara lirih.

Meski mimpi-mimpi itu terus mendatangi, ia tak bisa datang menjenguk anaknya. Alasannya, ada aturan dalam surat adopsi anak jika ia baru bisa menemui Engeline setelah usinya 18 tahun.

"Dalam surat adopsi yang saya tanda tangani ada aturan kami baru bisa menemui Engeline setelah usianya 18 tahun dan tidak boleh memberi tahu bahwa kami ibu kandungnya," sambungnya.

Engeline memang diadopsi Margriet sejak umurnya masih 5 hari setelah dilahirkan oleh ibunya sehingga ia tak pernah bertemu Engeline langsung. Saat diadopsi pun, ia menceritakan jika lebih banyak menangis karena memikirkan bagaimana hidupnya setelah anaknya diadopsi.

"Walaupun tidak bertemu langsung, saya bisa merasakan ada anak saya yang diadopsi orang bertahun-tahun," ucapnya Hamidah.

Kini mimpi-mimpi itu sudah tak ada seiring dengan hilangnya binar cahaya di mata Hamidah. Ia terpukul mengetahui anak yang disayangnya justru meninggal di tangan orang yang mengaku akan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Dulu dia orang yang baik. Dia janji akan merawat dan menyayangi anak saya seperti anaknya sendiri," ucapnya.

Menurut pengacaranya, Siti Sapurah, meski terpukul, Hamidah sudah tidak pernah mimpi buruk saat terlelap. Hanya saja, jika tak diajak berbicara, tak jarang ia hanya duduk terdiam dengan tatapan nanar berkaca-kaca. (mnb/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads