"Kita izinkan, selama Anda bayar pajak dan telepon kantor di Jakarta (juga ada untuk mengatasi) keluhan dari warga, ya kan. Mobil-mobilnya seperti apa, bayar pajaknya seperti apa? Mesti terdaftar dong," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015).
Ahok pun terlihat kehabisan kata-kata apabila perusahaan teknologi penyedia jasa yang berkantor pusat di San Fransisco itu masih enggan membangun perusahaan di Jakarta. Dia hanya meminta, jika Uber serius ingin berbisnis di daerahnya maka ikuti aturan atau syarat yang dia ajukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus kamu terus ngotot kalau kamu tuh perusahaan teknologi, nah sekarang kalau kamu pintar teknologi, niat, bisa nggak mencuri bank? Bisa toh. Salah nggak nyuri duit bank dengan kepintaran teknologi? Yang benar saja kalau begitu," tambah Ahok dengan wajah kesal.
Mantan Bupati Belitung Timur itu berpesan agar Uber tidak 'seenak udel' menjalankan usaha di Jakarta. Jangan mengambil keuntungan tapi berujung menyusahkan banyak orang.
"Hidup di negara ini ada saling, aturannya ada. Nggak bisa saya untung, kamu mati, biarin. Emang negara nenek moyang lu, seenaknya?" pungkasnya.
(aws/faj)











































