Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo pada pukul 17.00 WIB, Minggu (21/6/2015),Β bersama rombongan menaiki perahu karet dari bawah jembatan Kalibata, Jakarta Selatan. Dari sana, perahu karet tersebut berhenti di beberapa titik untuk membersihkan sampah plastik yang hanyut terbawa arus.
"Jadi tujuan kegiatan hari ini adalah merubah sungai Ciliwung yang kotor jorok maka kita bersihkan sampahnya, baik sampah yang baru maupun sampah yang lama," jelas Pangdam kepada wartawan sebelum menyusuri sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wilayah saya ini kondisinya cukup memprihatinkan. Makanya saya mempelajari kenapa airnya kotor, ternyata sungai ini tidak dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan, rekreasi atau transportasi. Tetapi hanya untuk buang sampah. Padahal sungai ini kalau dibangun berapa triliun biasanya? Tuhan telah memberikan kita karunia yang begitu besar tapi disalahgunakan," jelasnya.
Berkali-kali kapal rombongan terhenti di tengah sungai, karena baling-baling motor kerap tersangkut berbagai macam sampah. Tak hanya itu, di kanan kiri sungai, tampah tumpukan sampah bercampur tanah yang sudah bersedimentasi sedemikian rupa, menunjukkan bahwa budaya buang sampah sembarangan sudah jadi kebiasaan.
Beberapa kapal lain sebelumnya telah terlebih dahulu terjun ke kali untuk melakukan pembersihan di titik-titik tersebut. Sampah yang telah dikumpulkan, nantinya akan dibawa oleh tim lain yang bertugas untuk membawa sampah ke daratan. Di tengah perjalanan, Pangdam pun sempat ikut serta membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir sungai.
"Solusinya masyarakat di Kali Ciliwung kita bagikan drum, nanti mereka bisa buang sampah di drum. nanti sore petugas kita mengambilnya.
"Tentara tidak ada yang libur,tapi kegiatan kita majukan menjadi lebih pagi saja. jadi untuk kegiatan ini ibadah dapat, lingkungan pun bersih. Mari bersama-sama masyarakat kita ajak untuk mencintai sungai Ciliwung. Sungai Ciliwung ini nantinya akan jadi ikon jakarta, apabila kita rawat dan lestarikan bersama," tutur Pangdam.
Pangdam Jaya dan rombongan akhirnya berhenti di jalur sungai Ciliwung di Kawasan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Begitu sampai, bedug berbuka puasa dan azan magrib langsung menyambut rombongan.
(rni/fdn)