"Mereka merasa terganggu privacy-nya saat Angeline menghilang," kata Kapolda Bali Irjen Ronny Franki Sompie saat berbicang dengan detikcom, Minggu (7/6/2015).
Pihak kepolisian Bali saat ini memilih fokus pada upaya menemukan Angeline. Persoalan pidana, kata Ronny, akan ditindaklanjuti bila Angeline sudah ditemukan.
"Angeline dulu ditemukan baru nanti setelah ditemukan melangkah pada penyelidikan mencari unsur dugaan pidananya. Ini belum ditemukan kok sudah mencurigai orang," kata Ronny.
Polda Bali sejak awal menerima kabar hilangnya Angeline sudah mulai melakukan penyekatan di berbagai titik. Termasuk di perbatasan Bali-Banyuwangi di Pelabuhan Gilimanuk, atau pelabuhan penyeberangan Bali-NTB di Padang Bai.
Jajaran Polres pun disiagakan dengan menerjunkan personel Babinkantibmas agar bekerjasama dengan tokoh adat dan masyarakat guna pencarian Angeline.
Pencarian titik terang keberadaan bocah berkulit sawo matang itu pun dilakukan kepolisian terhadap orang tua kandung Angeline di Banyuwangi. Namun, Ronny mengunci rapat materi pertemuan pihak kepolisian dengan orangtua kandung Angeline. Begitu pula ketika disinggung soal hasil penggalian keterangan terhadap orang tua angkat Angeline.
"Ada hal-hal yang masih dikecualikan dan tidak bisa semua dibuka," terang Ronny.
Mengenai hal mencurigakan hasil penyisiran aparat di kediaman orang tua angkat Angeline, polisi tidak menemukan kecurigaan terkait hilangnya Angeline.
"Kita periksa setiap sudut ruangan rumahnya atas persetujuan ibu angkat Angeline, dan belum menemukan hal-hal mencurigakan di rumahnya," kata Ronny.
Lalu, Menteri Yasonna yang mempersoalkan kediaman Angeline yang jorok?
"Saya enggak mau persoalkan itu. Itu urusan pribadi ibu itu. Bila mana sudah ditemukan, akan lebih mudah menemukan motif dan juga pidana," beber Ronny.
(ahy/try)