Fadli Zon Sebut Korupsi Jadi 'Oli' Pembangunan, Pakar UGM: Logikanya Keliru

Fadli Zon Sebut Korupsi Jadi 'Oli' Pembangunan, Pakar UGM: Logikanya Keliru

Nur Khafifah - detikNews
Sabtu, 30 Mei 2015 21:05 WIB
Foto: ilustrasi
Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut korupsi dapat menjadi 'oli' pembangunan. Menurutnya, perilaku korupsi menunjukkan bahwa pembangunan di suatu negara berjalan, meskipun ia juga tak membenarkan hal itu.


Ekonom UGM, Rimawan, tak sependapat dengan ucapan Fadli. Teori yang diucapkan Fadli dikenal sebagai grease wheel hypothesis (GWH) yang pernah diteliti oleh beberapa ekonom asing. Teori ini berpendapat bahwa korupsi akan memperlancar perekonomian. Sebab korupsi meningkatkan efisiensi birokrasi yang pada akhirnya memperlancar perekonomian.

Namun teori tersebut tidak cocok diterapkan di Indonesia. Hal itu pernah dibahas di UGM dan dituangkan dalam Naskah Akademik Prakarsa Bulaksumur Anti Korupsi pada 10 Maret 2015 lalu.

"Logikanya (yang dikemukakan Fadli Zon) keliru. Ini partial equilibrium, keseimbangan parsial. Keseimbangan totalnya gimana? Ya mesti lebih buruk dong kalau ada korupsi," kata Rimawan saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (30/5/2015).

Teori tersebut bermula dari birokrasi di negara berkembang yang lambat. Seorang pekerja administrasi di negara tersebut tidak segera mengerjakan permohonan izin yang diajukan warga karena ia memiliki banyak pekerjaan lain, sementara gajinya tidak terlalu tinggi. Maka ketika dia disogok, permohonan izin tersebut segera dikerjakan.

"Lalu muncul ide, kalau begitu, dengan kondisi seperti itu, korupsi akan memperlancar jalur birokrasi," ujar pria yang membidangi ekonomi kriminal ini.

Namun Rimawan menegaskan, teori tersebut hanya berlaku dalam kasus tertentu dan hanya terjadi di negara berkembang seperti Afrika dan Asia. Akan tetapi teori GWH memiliki banyak kelemahan mendasar. Di antaranya, dampak korupsi diasumsikan hanya terbatas di bidang ekonomi. Kemudian kelancaran birokrasi akibat korupsi hanya menguntungkan individu atau kelompok berpendapatan menengah ke atas. Sementara individu atau kelompok berpendapatan menengah ke bawah akan menjadi korban dari sistem tersebut.

"Kalaupun GWH terbukti berlaku di suatu negara, dapat dipastikan kesenjangan ekonomi di negara tersebut cenderung meningkat," terangnya.

Di sisi lain sebagian ekonom mendukung sands the wheels hypothesis (SWH) yang menyatakan bahwa korupsi berdampak negatif terhadap perekonomian. Penelitian GWH, kata Rimawan juga pernah dilakukan di Indonesia, yaitu oleh Dekan Fakultas Ekonomi UI, Prof Ari Kuncoro dan Rivayani. Namun ternyata, teori GWH tidak cocok diterapkan di negeri ini.

"Dilakukan survei, apakah kalau orang nyogok, birokrasi jadi cepat. Ternyata malah lama, nggak jadi-jadi. Dengan demikian korupsi berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia (SWG)," katanya.

(Nur Khafifah/Mega Putra Ratya)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads