Vihara Satya Dharma berdiri megah di atas lahan 82 are. Bangunannya yang kokoh dipenuhi dengan ornamen dan warna merah khas China. Bahan-bahan dan ornamennya banyak didatangkan langsung dari negeri tirai bambu tersebut.
Peresmian vihara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali AA Ngurah Puspayoga serta para umatnya, Rabu malam (22/8/2012). "Semua umat Tri Darma dari seluruh Indonesia bisa bersembahyang di vihara ini," kata Ketua Yayasan Vihara Satya Dharma Kasdi Taman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini, Pelabuhan Benoa dulu belum punya tempat ibadah. Di sini, ada 30 ribu pelaut di Benoa. Vihara ini merupakan tempat ibadah bagi perantau. Ia berdoa sebelum dan setelah datang dari melaut agar mendapat rejeki dan perlindungan," kata Kasdi Taman.
Bangunan vihara yang diperkirakan menelan dana Rp 4 miliar ini sangat megah dan unik. Vihara ini juga berpotensi menjadi tempat wisata baru di Denpasar. Aktivitas warganya akan menjadi objek wisata sekaligus sembahyang bagi para turis .
Pembangunan Vihara Satya Dharma dilaksanakan selama enam tahun sejak merancang hingga diresmikan. Pembangunannya mendapatkan banyak sumbangan dari para umatnya dari Indonesia termasuk dari luar negeri, seperti Jepang, Taiwan, Thailand.
Peresmian vihara dimeriahkan tarian Barongsai, serta pesta kembang api yang sangat meriah. "Vihara ini tempat kita berdoa, semoga membawa kedamaian," kata Dewan Pembina Vihara Satya Dharma Sumadhi.
(gds/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini