"Gedung sekolah ini terbuat dari batu kali dan bukan dari batu bata. Bahan pembuatannya juga bukan dari semen, tapi pakai semen merah ditumbuk pakai gamping sehingga tidak bisa tahan lama," kata Kusdiyanto, guru kelas 6 SDN 2 Petahunan, Rabu (11/11/2015).
Menurut dia, dirinya sangat khawatir dengan keadaan sekolah saat turun hujan. Karena atap-atap sekolah semakin rapuh dan sangat membahayakan siswa. Ada tiga kelas dari enam kelas yang kondisinya sangat mengkhawatirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau hujan saya sebagai guru sangat khawatir di samping saya sendiri juga untuk anak-anak sangat bahaya. Untuk antisipasi sampai sekarang baru dipindah kelas dan belum diungsikan ke rumah warga, jadi kelas satu dan kelas dua belajar bergantian," ujarnya.
Dia mengungkapkan, bangunan sekolah tersebut awalnya dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar sekitar tahun 1982, karena saat itu untuk mengenyam pendidikan, anak-anak harus menyebrangi sungai yang sangat besar menuju sekolahnya. Warga setempat berinisiatif membanguan sekolah agar anak-anak mereka tetap bisa belajar.
Bahkan sekitar tahun 2003, sekolah tersebut pernah mendapatkan bantuan hibah dari pemerintah Belanda. Saat ini, ketika atap dan tembok sekolah yang rapuh sudah mulai mengancam siswa saat belajar, bantuan dari pemerintah tak kunjung turun.
![]() |
"Dulu 2003 pernah dapat bantuan hibah dari pemerintah Belanda, tapi cuma rehab bukan rehab total. Hanya penambahan balok dan atasnya yang diganti, fisik bangunan tidak pernah sejak pendirian sampai sekarang, paling ditambal pakai semen, lalu kusen diganti," jelasnya.
Para guru dan 110 siswa lainnya berharap sekolahnya tersebut dapat segera diperbaiki agar para siswa dapat terus belajar dengan tenang. Apalagi banyak perstasi yang didapat dari para siswa di sekolah tersebut.
"Di sekolah takut, takut atapnya roboh, jadi tidak konsentrasi saat belajar. Saat ini tidak pindah belajarnya tetap di situ. Inginnya cepat diperbaiki," kata Rohani, salah satu siswa kelas 6. (arb/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini