1.865 Pelajar Bakal Tampil di Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara Cirebon

1.865 Pelajar Bakal Tampil di Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara Cirebon

Sudirman Wamad - detikNews
Kamis, 12 Des 2019 18:32 WIB
Ribuan pelajar bakal terlibat konser kebinekaan yang digelar di Cirebon. (Sudirman Wamad/detikcom)
Cirebon - Yayasan Santo Dominikus Cabang Cirebon bersama seniman menggelar Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara. Tak tanggung-tanggung, konser yang mengusung tema pluralisme itu melibatkan seribuan pelajar dari Santa Maria Cirebon.

Uniknya, konser tersebut digelar di Pelabuhan Muara Jati, Cirebon. Panggung konsernya menggunakan kapal tongkang. Sutradara Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara Dedi Kampleng mengatakan konser kebinekaan yang bakal digelar pada Sabtu (14/12/2019) itu merupakan drama musikal kolosal atau opera. Ada 1.865 pelajar yang bakal manggung bersama dalam konser tersebut.

"Sebanyak 1.865 itu pelajar, itu disesuaikan dengan tahun berdirinya mercusuar Pelabuhan Muara Jati, Cirebon. Kami juga libatkan seniman dari berbagai daerah," kata Dedi dalam press release di Sanggar Bisa Santa Maria Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lebih lanjut Dedi menerangkan alasan dipilihnya pelabuhan sebagai tempat pertunjukan. Ia menceritakan Pelabuhan Muara Jati, Cirebon, merupakan salah satu pelabuhan yang melambangkan peradaban, kebudayaan, dan lainnya. Pelabuhan, lanjut Dedi, menjadi gerbang terbentuknya keberagaman di Cirebon.

"Simbol-simbol keagamaan, kebudayaan, kesukuan, dan lainnya. Pelabuhan ini membuka peradaban baru bagi Cirebon. Sebagai simbol masyarakat yang memiliki keterbukaan," ucap Dedi.

Simak Video "Didi Kempot Bikin Galau Sobat Ambyar di Konser 'Lord of Loro Ati'"



Dedi berharap pesan dari pertunjukan drama musikal bertema pluralisme itu bisa menginspirasi masyarakat untuk hidup rukun.

Di tempat yang sama, penulis naskah Suster Albertine OP mengaku ingin menyampaikan kepada dunia tentang beragamnya Cirebon, Indonesia pada umumnya. Ia mengatakan gagasan munculnya pertunjukan kebinekaan itu dilatarbelakangi berkurangnya kesadaran generasi saat ini terhadap pluralisme.


"Setiap orang bisa menjadi pelaku kebinekaan. Sekarang, kesadaran generasi sekarang ini lupa visi kebinekaan. Kita merawat, melestarikan pesan agung Indonesia, yakni kebinekaan, agar diteruskan oleh generasi ke depannya" kata Albertine.

Albertine mengatakan perbedaan yang ada merupakan salah satu alasan untuk bersatu. Ia tak ingin ada celah perbedaan yang dijadikan sebagai alat untuk saling mengadu domba.


"Adanya konser ini adalah untuk menyikapi narasi-narasi negatif yang tumbuh di dunia maya. Kita ingin berbagi narasi positif. Semoga ini menjadi oasis keindahan tentang perbedaan yang ada di Indonesia," tutur Albertine.

Pihak penyelenggara menyiapkan 3.000 kursi penonton untuk pertunjukan tersebut, dengan harga tiket yang bervariatif. Kini persiapan pelaksanaan konser sudah 99 persen.
Halaman 3 dari 2
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads