"Di sana (Kabupaten Garut) ada 2.000 hektar milik PT Agro (BUMD Jabar) yang diambil alih oleh masyarakat," ujar Aher usai rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Jabar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (4/10/2016).
Lahan tersebut ditanami warga dengan jenis sayur-sayuran, padahal seharusnya hutan lindung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Pemprov merangkul aparat Polri, TNI, kejaksaan, dan Pemkab Garut untuk mengatasi permasalahan ini. Pemprov akan membentuk Satuan Manunggal Satu Atap (Samsat) Cimanuk-Cisanggarung untuk menyelamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk. "Sekarang yang paling kritis adalah Cimanuk-Cisanggarung. Dan ini perlu ditangani secara bersama-sama," ujar Aher.
Menurutnya bencana banjir bandang di Garut dan longsor di Sumedang menjadi momentun untuk bersama-sama memperbaiki sungai di Jabar. "Ini kebetulan ada momentumnya untuk memperbaiki terkait dengan Citarum Bestari dan Sungai Cimanuk, saya kira ini harus segera dilakukan untuk melakukan perbaikan-perbaikan," lanjutnya. (ern/ern)











































