Meski belum pada waktunya, beberapa anggota komunitas dari Jakarta maupun Bandung tampak sudah hadir di Stasiun Gambir. Namun tidak semua anggota komunitas yang datang ikut perjalanan KA Parahyangan ke Bandung.
Public Relation IRPS Leo Krisanto mengatakan dalam Parahyangan Farewell Trip kali ini, pihaknya ingin mengumpulkan kenangan yang dialami para penumpang KA Parahyangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Leo juga mengatakan dirinya sangat menikmati perjalanan saat menggunakan KA Parahyangan. Leo sengaja memilih kelas bisnis agar bisa melihat jalur peninggalan Belanda sekaligus panorama alam yang dilalui.
"Saya lebih memilih naik kelas bisnis karena bisa menikmati udara pegunungan melalui kaca jendela yang bisa dibuka," terangnya.
Leo juga menilai kelas bisnis KA Parahyangan cukup ideal. Selain harganya miring juga cocok untuk penumpang yang hobi travelling.
Bukti kecintaan Leo pada KA parahyangan salah satunya dengan mendokumentasikan perjalanannya dari tahun 2008 saat di KA Parahyangan.
Hal serupa dikatakan angota IRPS, Aswin (30). Menurut Aswin, dirinya naik KA Parahyangan sejak tahun 1998 saat masih kuliah di Bandung.
"Dari tahun 1998 sampai 25 April kemarin masih naik KA Parahyangan. Saya lebih suka naik kelas bisnis," ungkap Aswin.
"Dulu saya naik dari jaman bisnis Rp 20 ribu Kalau eksekutif saya belum pernah coba," tuturnya.
Leo juga mengatakan dirinya belum bisa membayangkan bagaimana naik pengganti KA Parahyangan yaitu Argo Parahyangan. Tapi dia cukup memahami penggantian KA Parahyangan dengan Argo Parahyangan. "Sangat ralistis. Namanya mekanisme pasar, realistis jadi tidak apa-apa," pungkasnya.
(ema/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini