Sejumlah Kepala Desa di Jabar menyampaikan kekecewaannya perihal penghentian sementara dana tersebut dalam acara pengarahan di Sasana Budaya Ganesa, Jalan Tamansari, Jumat (18/3/2016).
"Memang sih sudah ada sosialisasi dari BPMKB soal dipending-nya dana bantuan gubernur ini. Tapi ya kalau dibilang kecewa ya kecewa," tutur Kepala Desa Muara Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Ita Sudita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya dana itu dipakai untuk infrastruktur seperti perbaikan jalan desa. Tapi ya gimana lagi, namanya juga bawahan kita mah," katanya.
Ditemui usai acara, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjelaskan Pemprov Jabar terpaksa menghentikan dana bantuan gubernur untuk pelaksanaan PON ke-XIX.
"Dana untuk PON itu menyedot Rp 2,3 triliun. Itu sesuatu yang tidak kecil dan mau tidak mau menyedot berbagai hal tapi kan kita tidak mungkin mengambil dana kesehatan atau pendidikan," jelas Aher.
Ia mengambil jatah dana bantuan gubernur untuk desa karena melihat jumlah dana bantuan desa dari pemerintah pusat juga saat ini sudah naik cukup signifikan.
"Sebelumnya kan dana dari pusat Rp 400 juta, dari bantuan gubernur Rp 100 juta. Sekarang, dari pusatnya saja Rp 700 juta, jadi kalau yang Rp 100 juta dihentikan dulu saya pikir tidak terasa apa-apa," tuturnya.
Ia pun memastikan jika dana bantuan gubernur ini akan kembali digulirkan pada 2017 mendatang.
"Tahun depan kita normalkan kembali. PON harus sukses juga kan baik venue dan infrastruktur. Jadi maaf terpaksa terpakai untuk PON dulu," terang Aher. Jumlah desa yang menerima dana bantuan gubernur ini mencapai 5.319 desa. (tya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini