Rumah yang ambruk tepatnya berada di Kompleks Girimekar Permai RT 1 RW 21 Desa Girimekar Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Wilayah ini merupakan perbatasan antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Belakang tiga rumah yang ambruk merupakan aliran sungai yang dengan lebar sekitar 1 meter. Sungai itu diapit oleh jajaran puluhan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu salahsatu pemilik rumah yang menjadi korban, Rully, mengaku menyaksikan langsung detik-detik ambruknya rumah yang telah ia tempati sekitar delapan tahun itu.
Menurutnya hujan deras terjadi mulai pukul 17.00 WIB. Pada pukul 18.00 WIB, ketinggian air sungai hampir meluap. Sekitar 30 menit kemudian, baru rumah ambruk secara berurutan.
"Saat kejadian, saya memang sengaja memantau di belakang rumah, dekat pos satpam. Prosesnya hanya sekian detik rumah saya ambruk," ujar Rully.
Awalnya rumah nomor 50 milik Kusmana yang tembok belakangnya ambruk. "Setelah itu rumah saya, baru rumah milik Pak Taifur nomor 51," terangnya.
Rumah milik Rully yang luasnya sekitar 55 meter persegi itu, hanya menyisakan tembok bagian depan rumah. Tampak depan, rumah terlihat masih utuh. Begitu pula dua rumah lainnya.
Beruntung saat kejadian, tidak ada korban jiwa. Sebab ketiga pemilik rumah sudah tidak menempati rumah mereka sejak sepekan terakhir.
"Senin kemarin (28/12/2015), bagian belakang rumah yang berbatasan dengan sungai sudah ambles. Rabu, saya evakuasi barang-barang. kebetulan istri dan anak saya sedang berlibur ke Yogyakarta,"terangnya.
Begitu pula dua rumah lainnya. Rumah milik Kusmana yang dikontrakkan sudah ditinggalkan pengontraknya sejak Rabu lalu. Sementara rumah milik Taifur, memang jarang ditempati.
Hingga berita ini diturunkan, ratusan warga sekitar masih berjaga-jaga di lokasi. Petugas polisi terlihat datang memantau ke lokasi. (ern/err)