Peristiwa tak mengenakan itu terjadi sekitar pukul 05.20 WIB, saat itu ia menumpang angkot 05 jurusan Cibaduyut-Cicaheum. Naik dari Cigereleng Jalan Moch Toha dengan tujuan ke Terminal Leuwipanjang karena akan berangkat kerja ke Karawang.
"Saya sudah biasa naik angkot itu. Biasanya ongkosnya Rp 3 ribu," ujar Ade pada detikcom saat dihubungi via ponselnya, Rabu (7/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bilang, kurang, seribu lagi," katanya.
Namun sopir tersebut tidak mau memberikan kembalian seperti yang diminta Ade. "Sopir itu sempat bilang, 'ya udah kalau enggak mau'," tuturnya menirukan ucapan sopir.
Karena Ade mendesak, sopir pun mengeluarkan kata-kata kasar bahkan hingga melayangkan bogemnya. "Dia masih dalam posisi di belakang kemudi. Tapi posisinya agak berdiri mendekat supaya tangannya sampai ke muka saya," jelasnya.
Tak hanya sekali, sopir itu bahkan turun dari angkotnya dan kembali mendekati Ade untuk melayangkan sekali lagi kepalan tangannya. "Dua kali dipukul, dua-duanya kena mata kanan," aku Ade.
Saat itu ia mengaku tak melawan. Namun ia sempat mengeluarkan handphone untuk memotret angkot tersebut. "Saya bilang, saya mau lapor polisi," katanya.
Sopir angkot dengan nopol D 1980 CC itu pun kabur ke arah Cimahi. Namun sebelumnya sopir itu sempat mengarahkan mobilnya ke arah Ade seperti hendak menabrak.
Ade pun langsung berkicau di akun twitternya @ader_rr dengan menautkannya pada akun Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. (tya/tya)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini