Mereka datang untuk menanyakan surat keputusan (SK) penempatan kerja yang mereka dapatkan. Namun ternyata SK tersebut palsu. "Ada lebih dari 100 orang yang datang. Lalu perwakilannya menghadap kami untuk menanyakan soal SK CPNS," ujar Kepala Seksi Supervisi Kepegawaian BKN Regional III Akhmad Muchlis saat dihubungi detikcom via ponselnya, Kamis (30/7/2015).
Surat yang ditunjukkan oleh warga itu seolah-olah ditandatangani oleh para pejabat pusat BKN mulai dari Deputi Mutasi hingga Kepala Pusat. SK tersebut memberitahukan soal pengangkatan, penempatan kerja melalui jalur khusus atau jalur kebijakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagipula tidak ada istilah pengangkatan jalur kebijakan atau pengangkatan jalur khusus. Rekrutmen harus melalui tes," jelasnya.
Ratusan orang tersebut sempat menunggu di Kantor BKN hingga kemudian mereka diarahkan oleh pelaku penipuan untuk berkumpul di Hotel Yehezkiel yang letaknya tak jauh dari BKN.
"Para korban sempat dikumpulkan dan diberi arahan oleh para pelaku yang intinya mengatakan bahwa pemberkasan sedang dilakukan. Mereka pun mengaku sebagai orang dari BKN pusat maupun BKN Bandung," tutur Muchlis.
Mengetahui adanya pertemuan tersebut, tim dari BKN dan Polsek Cibeunying Kaler mendatangi hotel tersebut. "Kami menanyakan, mana yang mengaku dari BKN Bandung. Mereka hanya bisa diam," katanya.
Saat itu suasana sempat memanas karena para korban mencoba menyerang pelaku yang berjumlah empat orang. Akhirnya, para pelaku penipuan itu dibawa ke Polrestabes Bandung untuk diperiksa hingga akhirnya terbukti mereka melakukan penipuan dengan modus menarik uang dari para korban setelah mengiming-imingi mereka supaya bisa menjadi PNS di berbagai daerah di Jabar.
"Kalau saya lihat daftarnya di catatan pelaku sih korban sampai 409 orang," sebut Muchlis.
(tya/ern)











































