Sejarah mencatat suku Aborigin di Australia dan para nelayan dari Makasar, Indonesia menjalin perdagangan lewat komoditi teripang. Kini, anggota komunitas Aborigin suku Warruwi di Kepulauan Goulburn, Kawasan Australia Utara berhasil memanen teripang. Rencananya hasil panen ini akan diekspor ke Asia.
Suku Warruwi bekerja sama dengan operator perikanan komersil, Tasmanian Seafoods telah mengumpulkan dan memproses sekitar 550 kilogram produk teripang jenis 'sandfish' yang dianggap bernilai tinggi.
Wayne Tupper, pejabat eksekutif dari Korporasi Aborigin Jagbani Aboriginal, mengatakan panen terakhir kali komoditi teripang untuk perdagangan adalah sekitar 50 tahun lalu. Kini, warga setempat telah tertarik untuk mengupayakan panen tahunan yang berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya percaya jika kemudian generasi muda akan bertanya, 'apakah kita dapat bergabung?'"
Nilai teripang dianggap pasokannya yang berkurang di dunia, ditambah dengan permintaan besar-besaran dari China. Produk teripang dikenal tidak hanya karena kelezatannya, tetapi juga telah menjadi obat, dan dianggap sebagai produk pembangkit gairah seksual.
Ikuti cerita menarik lainnya dari Australia melalui situs Australia Plus Indonesia: australiaplus.com/indonesian atau Facebook Australia Plus Indonesia: facebook.com/AustraliaPlusIndonesia
(nwk/nwk)