Investigasi

El Clasico PSSI Erick Vs La Nyalla

Bursa perebutan kursi Ketua Umum PSSI diwarnai ‘El Clasico’ Erick Thohir melawan La Nyalla Mattalitti. Keduanya diharapkan tak memboyong orang-orang lama dan menjadikan PSSI hanya sebagai lompatan jabatan politik.

Ilustrasi : Edi Wahyono

Senin, 23 Januari 2023

Didampingi Atta Halilintar, Raffi Ahmad, dan Kaesang Pangarep, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendatangi kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Hari itu, Ahad, 15 Januari 2023, Erick resmi mendaftar sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI.

Erick bilang, yang dibutuhkan untuk membenahi PSSI hanyalah nyali. Nyali untuk meluruskan yang bengkok menjadi lurus dan menerebas keterbatasan. Sebab, kata Erick, masalah sepakbola Indonesia selalu sama, yakni pembinaan talenta muda dan kompetisi yang semrawut. Untuk membenahi ini, konsep dan teori saja tidak cukup. Dibutuhkan keberanian untuk mentransformasi wajah sepakbola Indonesia.

“Sudah banyak konsep perbaikan PSSI. Banyak teori. Yang penting apa? Kita harus punya nyali,” tegas Erick waktu itu.

Dalam tim suksesnya, Erick justru membawa gerbong lama PSSI. Nama-nama itu seperti Sekjen PSSI Yunus Nusi, Direktur PT Liga Indonesia Baru (Ferry) Ferry Paulus, dan Komisaris PT LIB Juni Rachman disebut masuk dalam paket pencalonan Erick sebagai bakal caketum PSSI.

Sebagaimana yang kami dengar juga begitu kan (mendapat restu Presiden Jokowi). Termasuk kan ini Pak Menteri Menpora ikut dalam salah satu paket juga kan.'

Ketiga orang itu aktif menggelar pertemuan dan menghubungi pemilik suara untuk mendukung Erick. Tim sukses Erick ini pernah mengundang Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI se-Sumatera hadir ke restoran QQ Kopitiam, FX Senayan, pada Jumat, 23 Desember 2022. Dalam persamuhan itu, ketiganya meminta Asprov PSSI se-Sumatera mendukung Erick lantaran pencalonannya sudah direstui Presiden Joko Widodo.

“Pertemuan di QQ itu saya lihat. Orang saya abis nonton timnas Indonesia lawan Kamboja,” kata Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali kepada reporter detikX pada Selasa, 17 Januari lalu.

Akmal juga pernah mendengar salah seorang pemilik suara mendapat telepon dari Ferry Paulus. Kepada pemilik suara ini, Ferry menyebut nanti Erick bakal membawa Yunus, Juni, dan Ferry dalam tim yang dibentuknya. Yunus dan Juni sebagai wakil ketua, serta Ferry bakal menjabat executive committee (exco).

Ferry membenarkan soal permintaan dukungan terhadap Erick. Orang-orang yang dihubungi Ferry merupakan kawan yang memang dekat dengannya. Namun Ferry menolak jika dikatakan bahwa dia merupakan bagian dari tim sukses Erick Thohir.

“Lebih tepatnya saya sangat mendukung ET jadi ketum,” tulis Ferry melalui pesan singkat kepada reporter detikX pada Kamis, 19 Januari 2023.

Selain itu, pertemuan sempat digelar tim sukses Erick dengan para petinggi klub Liga 2 di The Sultan Hotel, Jakarta Selatan, pada Kamis, 12 Januari 2023. Hari itu, PSSI tengah menggelar Kongres Biasa dengan agenda penghentian Liga 2. Sekitar 20 petinggi klub Liga 2 hadir di hotel ini. Sebelum kongres digelar, tim Erick mengundang para petinggi Liga 2 untuk makan bersama di restoran hotel.

Di situ, kembali tim sukses Erick berupaya menggamit dukungan dari pemilik suara Liga 2 untuk memilih Erick dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Februari nanti. Namun, kali ini, paket Erick sudah kian gemuk dengan adanya Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali sebagai calon wakil ketua. Informasi terkait hal ini diungkapkan oleh Presiden Persiraja Banda Aceh, Zulfikar SBY.

“Sebagaimana yang kami dengar juga begitu kan (mendapat restu Presiden Jokowi). Termasuk kan ini Pak Menteri Menpora (Zainuddin Amali) ikut dalam salah satu paket juga kan,” terang Zulfikar kepada reporter detikX saat dihubungi melalui telepon pekan lalu. Zainuddin Amali juga resmi mencalonkan diri sebagai bakal calon Wakil Ketua Umum PSSI.

Erick Thohir belum menanggapi permohonan wawancara kami sampai naskah ini diterbitkan. Juni Rachman sempat mengangkat telepon kami, tetapi dia meminta pernyataannya tidak dikutip. Sementara itu, Yunus Nusi mengaku belum siap menjawab sejumlah pertanyaan yang tim detikX ajukan pekan lalu.

“Saya belum bisa menjawabnya. Apa pun jawaban saya akan bias dan kadang akan jadi konsumsi medsos dan dipotong-potong beritanya,” tulis Yunus melalui pesan singkat.

Hingga kini, tim sukses Erick Thohir mengklaim telah mengantongi 62 suara dari total 86 pemilik suara PSSI. 

Erick Versus La Nyalla

Selain Erick, ada nama-nama lain yang ikut maju dan mendapat dukungan dari pemilik suara, yakni Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, CEO Nine Sport Inn Arif Putra Wicaksono, CEO Bandung Premier League Doni Setiabudi, dan politikus Partai Gerindra Fary Djemi Francis.

Betul, cuti. Silakan confirm ke Asprov Jatim dan selebihnya ke Pak Sekjen terkait terpilihnya saya.

Dari empat nama yang turut maju sebagai bakal caketum PSSI ini, hanya La Nyalla yang dianggap punya kans besar untuk menyaingi Erick. Akmal Marhali mengistilahkan persaingan ini sebagai laga El Clasico. La Nyalla punya pengalaman panjang mengurus PSSI pada periode 2013-2015. Kepada wartawan, La Nyalla pun mengaku tidak gentar untuk bersaing melawan Erick.

“Coba lihat siapa yang daftar duluan. Kalau saya sudah daftar, mosok ora siap? Sekalipun surat dukungan untuk saya hanya dua,” ucap La Nyalla kepada awak media di GBK Senayan, Jakarta Selatan, pada Selasa, 17 Januari lalu.


Potret La Nyalla dan Erick Thohir.
Foto : Dok. Detikcom

Peluang La Nyalla kembali menjabat PSSI-1 dianggap cukup besar lantaran dia punya kedekatan khusus dengan dua anggota Komite Pemilihan (KP) PSSI terpilih, yakni Amir Burhanuddin dan Sudarmaji. Ketiganya sama-sama berasal dari Jawa Timur dan sempat bekerja sama dalam beberapa kesempatan.

Sebagai CEO Deltras Sidoarjo, Amir pernah menjadi pendukung La Nyalla ketika PSSI dilanda dualisme kepemimpinan antara La Nyalla dan Djohar Arifin pada medio 2012-an. Amir juga pernah menjadi pengacara La Nyalla saat terjerat kasus dana hibah Kamar Dagang Indonesia Jawa Timur periode 2011-2014 untuk pembelian initial public offering Bank Jatim. La Nyalla divonis bebas dalam kasus tersebut.

Sedangkan Sudarmaji pernah menjadi pengurus PSSI di bawah kepemimpinan La Nyalla pada periode 2013-2015. Sudarmaji kala itu menjabat anggota Komite Media PSSI. Kedekatan ketiganya dikhawatirkan bakal menimbulkan adanya konflik kepentingan dalam bursa pemilihan Ketum PSSI.

La Nyalla belum menanggapi permohonan wawancara detikX terkait kedekatannya dengan dua anggota KP. Demikian juga dengan Amir Burhanuddin. Sedangkan Sudarmaji mengaku hanya kenal dengan La Nyalla.

“Hanya kenal saja,” tulis Sudarmaji melalui pesan singkat kepada reporter detikX pekan lalu.

Terlepas dari potensi adanya kepentingan antara anggota KP dan bakal caketum La Nyalla, proses pemilihan Ketum PSSI baru juga sudah cacat sejak awal. Terpilihnya Sudarmaji dan Amir Burhanuddin sebagai anggota dan Ketua KP disebut telah melanggar Statuta PSSI Pasal 64 ayat 3. Aturan ini pada intinya menyebutkan anggota KP tidak diperbolehkan dari unsur pemilik klub, asprov, atau terhubung dengan pemilik suara PSSI.

Amir diketahui menjabat CEO Deltras Sidoarjo dan Wakil Ketua Asprov Jawa Timur. Sedangkan Sudarmaji merupakan media officer Arema FC. Kepada reporter detikX, keduanya mengaku telah cuti dari jabatannya untuk fokus memegang amanah sebagai anggota KP.

“Betul, cuti. Silakan confirm ke Asprov Jatim dan selebihnya ke Pak Sekjen terkait terpilihnya saya,” kata Amir.

Menurut Akmal Marhali, cuti saja tidak cukup untuk menghindari konflik kepentingan dalam proses pemilihan Ketum PSSI. Seharusnya Amir dan Sudarmadji betul-betul mengundurkan diri dari jabatannya di klub maupun asprov. Pasalnya, masa jabatan KP bukan hanya sampai terpilihnya Ketua Umum PSSI yang baru pada 16 Februari mendatang, melainkan hingga 2027.

“Sehebat apa pun Erick Thohir, sehebat apa pun Pak La Nyalla, dipilih atau diverifikasi lembaga yang cacat, maka legitimasinya akan lemah,” tegas Akmal.

Sebagaimana harapan semua pencinta sepakbola, Akmal berharap Erick dan La Nyalla berani membuat pakta integritas untuk tidak menjadikan posisi Ketum PSSI sebagai batu loncatan Pemilu 2024. Sebab, kata Akmal, bukan rahasia lagi kalau Erick dan La Nyalla juga kerap digadang-gadang untuk maju di kancah politik 2024.

Nama Erick kerap disebut-sebut sebagai calon wakil presiden. Sedangkan La Nyalla juga disebut-sebut tertarik untuk kembali maju sebagai Ketua DPD RI. “Kalau tergiur 2024, ya selesai lagi sepakbolanya,” pungkas Akmal.

Penasihat klub Semen Padang FC, Andre Rosiade, juga memiliki harapan yang sama. Dia berharap kepengurusan PSSI ke depan diisi orang-orang baru. Andre merupakan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, yang maju sebagai bakal calon anggota Exco PSSI.

"Saran saya ya, orang barulah. Semangatnya perubahan," kata Andre kepada reporter detikX.

Begitu juga dengan Yan Permenas Mandenas. Manajer Persipura Jayapura yang juga menjabat anggota Komisi I DPR RI tersebut berharap, ke depan, ada suasana baru di kepengurusan PSSI. Menurutnya, sepakbola Indonesia akan maju jika diurus oleh orang yang bersih dan konsisten.

"Sepakbola kita maju-mundur karena masih diurus oleh orang-orang di lingkaran PSSI yang masih memainkan berbagai permainan demi kepentingan mereka dan kelompoknya saja," ujar Yan kepada reporter detikX.



Reporter: Fajar Yusuf Rasdianto, Ahmad Thovan Sugandi
Penulis: Fajar Yusuf Rasdianto
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Luthfy Syahban

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE