Ilustrasi : Edi Wahyono
Suara merdu penyanyi lengkap dengan iringan musik band yang menggelegar, bangunan yang megah, dan hiasan lampu-lampu gemerlap menyambut setiap pengunjung Holywings.
Mereka kerap kali kesulitan mencari tempat parkir. Sebab parkiran sudah dirayapi oleh mobil-mobil. Hiruk-pikuk inilah yang rutin dirasakan oleh Muhammad Milenio Rein setiap minggunya.
Turun dari sebuah mobil, lelaki berusia 22 tahun itu bersama kekasihnya siap berpesta di Holywings Gunawarman. Mahasiswa Universitas Veteran Jakarta yang biasa dipanggil Nio itu memang senang mengunjungi Holywings saat wakuncar atau waktu kunjung pacar tiba.
Potret Hotman Paris dan Nikita Mirzani usai membeli saham Holywings, Jumat (7/5/2021)
Foto : Anisa Indraini/detikcom
Kita tidak akan membiarkan yang seperti ini untuk melenggang tanpa kena sanksi yang berat, nggak boleh beroperasi, titik. Sampai pandemi ini selesai. Karena telah menunjukkan tidak punya sikap tanggung jawab atas ini."
Nio memilih Holywings ketimbang bar lain. Sebab, menurutnya, tak semua bar seperti Holywings, yang menyediakan dua macam hiburan sekaligus, seperti live music dan DJ-set. “Makanannya juga lumayan enak, tempatnya juga nyaman,” katanya kepada reporter detikX.
Nio bisa memesan makanan berat, snack, sekaligus minuman sambil menikmati live music. Tiap kali berkunjung ke Holywings, Nio bisa mengeluarkan kocek Rp 400 ribu hingga Rp 2 juta. “Tergantung perginya sama siapa. Kalau bareng-bareng sama teman, lebih murah. Soalnya, kan patungan,” tambahnya.
Bukan hanya untuk berpesta, ketika kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih diterapkan, Nio kerap kali mengerjakan tugas kuliah di Holywings Forrest, Bekasi “Soalnya, kayaknya cuma Holywings yang berani buka sampai tengah malam,” kata dia.
Sama halnya dengan Triana, hampir setiap minggu mahasiswi Universitas Padjadjaran ini tancap gas Jatinangor-Bandung untuk sekadar melepas penat di Holywings Bandung.
Triana, yang gemar menyanyi, sangat menikmati hiburan yang disajikan oleh Holywings. Sebab, tempat hiburan malam itu memang acap kali mendatangkan artis-artis kenamaan Ibu Kota, seperti Potret, Judika, Kahitna, dan Sammy Simorangkir.
Demi bisa kebagian tempat, Triana dan kawan-kawannya mesti memesan meja minimal dua hari sebelumnya. Untuk satu mejanya, Triana mesti mengeluarkan kocek Rp 260 ribu per orang atau Rp 1,3 juta, yang bisa menampung hingga lima orang.
“Lumayan murah sih kalau dibanding bar lain. Udah bisa nonton artis lagi,” ungkapnya.
Holywings menyediakan beberapa pilihan untuk open table. Untuk duduk di bar, seseorang mesti menghabiskan minimal duit Rp 400 ribu, table biasa Rp 700 ribu untuk hari biasa dan Rp 1 jutaan ketika ada bintang tamu spesial, serta Rp 3 juta untuk sofa yang memiliki kapasitas delapan hingga sepuluh orang.
Laju pertumbuhan ekonomi Holywings memang sangat pesat. Berawal pada 2014, Holywings sudah mengepakkan 30 sayap cabang di seluruh Indonesia. Padahal Komisaris Holywings Ivan Tanjaya mengungkapkan cikal bakal Holywings adalah kedai nasi goreng yang nyaris bangkrut.
"Pada saat itu gua pikir nih, gua geber (Kedai Opa) mati, gua tahan gua mati juga. Habis itu gua sama Eka berpikir, ya udah-lah kita ganti konsep total. Ganti konsep total sesuai apa yang gua belajar dari China, minum sambil makan sambil live music," tutur Ivan dikutip dari laman YouTube Holywings.
Semenjak awal pandemi di Indonesia pada 2020, teguran dari pemerintah daerah bak makanan harian pihak manajemen Holywings. Misalnya yang terjadi di Holywings Forrest, Bekasi. Kala itu pembangunan Holywings Bekasi memang baru rampung. Namun pihak manajemen tetap nekat melakukan event grand opening dengan menggandeng selebgram Dokter Tirta Mandira Hudhi.
Imbasnya, Satpol PP Bekasi membubarkan acara tersebut. Kejadian serupa terjadi pada Februari 2021, saat PPKM sedang ketat-ketatnya, Holywings Kemang, Jakarta Selatan, malah beroperasi hingga larut malam. Polisi kemudian membubarkan kerumunan tersebut.
Holywings tak kapok. Kejadian serupa terulang pada bulan berikutnya, hingga pada September 2019, Holywings Kemang ngotot tetap beroperasi dengan kerumunan yang mengular. Koordinator PPKM mikro darurat untuk Pulau Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan sempat murka terhadap Holywings karena tidak mengindahkan kebijakan PPKM level 3.
“Saya bilang tutup aja (Holywings). Saya ndak ada masalah mereka bilang baru jam 8 (20.00 WIB) baru buka. Nggak apa-apa jam 20.00 WIB buka, tapi jangan seperti itu pengunjungnya,” kata dia.
Nio, pelanggan setia Holywings, mengatakan hampir seluruh gerai Holywings sekitaran Jakarta menyiasati aturan PPKM dengan mematikan lampu depan. “Tapi, ketika masuk, rame banget (pengunjung),” ujarnya.
Merasa selalu kecolongan, akhirnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengambil langkah untuk menutup Holywings Kemang selama pandemi dan menjatuhkan sanksi berupa denda Rp 50 juta.
"Kita tidak akan membiarkan yang seperti ini untuk melenggang tanpa kena sanksi yang berat, nggak boleh beroperasi, titik. Sampai pandemi ini selesai. Karena telah menunjukkan tidak punya sikap tanggung jawab atas ini," kata Anies.
Sayangnya, hanya dalam dua bulan kemudian, Holywings Kemang kembali beroperasi, dengan berganti nama menjadi The Garrison Kemang.
Ketika kebanyakan ekonomi pelaku usaha lesu saat pandemi, sayap Holywings malah melebar ke kota-kota di Indonesia. Meski Komisaris Utama Holywings bilang, selama PPKM, Holywings rugi di atas 90 persen, kenakalan Holywings melanggar berbagai aturan itulah yang tampaknya menjadi kunci keberhasilan meraup cuan.
Baca Juga : Lempar Izin Holywings, Sembunyi Tangan
Satpol PP DKI Jakarta saat menyegel Holywings Kemang yang akhirnya berubah nama menjadi The Garrison Kemang, Senin (6/9/2021).
Foto : Doc. Satpol PP DKI Jakarta
Buktinya, pada Februari 2022, lini bisnis Holywings merambat ke Holywings Sport Show (HSS), yang diselenggarakan di Holywings Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Acara ini sering kali mengundang figur publik yang sedang bertikai, seperti Nikita Mirzani dan Dinar Candy serta Vicky Prasetyo dan Aldi Taher.
Menampilkan terobosan baru yang tak pernah ditawarkan oleh bar lain, dalam waktu semalam, Holywings Gatot Subroto dapat meraup keuntungan hingga miliaran rupiah dengan menampilkan pergelaran adu tinju.
Ketenaran nama Holywings itu akhirnya menarik perhatian pengacara Hotman Paris Hutapea dan artis Nikita Mirzani. Pada Jumat, 7 Mei 2021, mereka resmi bergabung menjadi pemilik saham Holywings. Hotman bahkan mengaku mencairkan empat depositonya demi menjadi investor Holywings.
"Telah resmi menandatangani jual-beli sebagian saham dari keluarga Holywings," ujar Hotman melalui akun Instagram pribadinya.
Sayang, gemerlap Holywings mesti berakhir. Ini buntut dari promosi gratis minuman beralkohol bagi pengunjung yang bernama Muhammad dan Maria. Postingan yang hanya bertahan hitungan jam di akun Instagram @HolywingsIndonesia itu menyulut amarah publik.
Ditambah, imbas kejadian ini, Pemprov DKI Jakarta akhirnya mengevaluasi perizinan Holywings. Diketahui, lima outlet Holywings Jakarta sama sekali tidak mengantongi izin bar, dan hanya tujuh outlet yang memiliki izin pengecer alkohol, itu pun tidak diperbolehkan untuk minum di tempat.
Gejolak amarah publik yang memuncak diikuti beberapa aksi organisasi massa di beberapa daerah. Ini akhirnya membuat pihak manajemen Holywings kompak menutup seluruh outlet di Indonesia.
Padahal, dalam hitungan bulan ke depan, Holywings Canggu, Bali, diketahui akan buka. Dengan mengusung konsep private beach club, Nikita Mirzani mengklaim outlet Holywings ini merupakan yang termewah dan terbesar dengan luas area lahan 3 hektare.
Tutupnya semua outlet Holywings menyebabkan seluruh pegawai ‘dirumahkan’ oleh pihak manajemen. General Manager Project Company Holywings Indonesia Yuli Setiawan mengatakan pihak manajemen hanya membayarkan gaji mereka per Juni 2022. Kemudian, belum diputuskan bagaimana nasib mereka ke depannya.
Satpol PP DKI Jakarta menyegel 13 outlet Holywings di wilayah Jakarta. Salah satunya adalah outlet Holywings Mega Kuningan ini, Selasa (28/6/2022).
Foto : Credit ByAgung Pambudhy/detikcom
“Kalau dirumahkan, hak sebelumnya pasti kita bayarkan sebagaimana mestinya. Kalau untuk ke depannya (pesangon atau uang penghargaan), belum ada keputusan. Karena kan nggak ada operasionalnya, nggak ada yang buat gaji juga,” ujarnya kepada reporter detikX.
Ini bukan pertama kali karyawan Holywings dihadapkan di posisi yang merugikan mereka. Selama PPKM lalu, Komisaris Holywings Ivan Tanjaya juga mengaku mesti memotong gaji para karyawan, imbas jam operasional Holywings yang tak optimal.
Padahal, menurut pengacara LBH Jakarta Charlie Meidino Albajili, meski perusahaan sedang kesulitan, mereka tetap berkewajiban membayarkan hak pegawai secara penuh.
“Dalam SE Menaker 5/98 dan SE Menaker 907/2004 tentang Pencegahan Pemutusan Hubungan Kerja Massal untuk menghindari PHK pada saat perusahaan sedang kesulitan, jika statusnya dirumahkan, karyawan tetap adalah pekerja dan tanggung jawab perusahaan tetap membayar upahnya secara penuh,” jelasnya.
Reporter: Rani Rahayu, Fajar Yusuf Rasdianto, May Rahmadi
Penulis: Rani Rahayu
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Luthfy Syahban