INVESTIGASI

Langka Rest Area
Tol Trans Jawa

Rest area masih minim di Tol Trans Jawa, khususnya setelah Brebes. Pemudik harus ekstra hati-hati pula karena minimnya penerangan.

Foto: Salah satu rest area Trans Jawa

Jumat, 31 Mei 2019

Selang untuk pengisian sudah mulai diganti dengan yang baru. Dispenser untuk bensin jenis Pertalite dan Pertamax diperbanyak di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di rest area kilometer 208, Tol Palimanan-Kanci, di H-10 jelang mudik lebaran.

Setidaknya di rest area tersebut mengalami penambahan tiga gardu pengisian bahan bakar. “Jadi total ada tujuh gardu pengisian. Pokoknya, berkaca dari tahun kemarin, tahun ini persiapannya betul-betul matang,” jelas Suhadi, petugas SPBU di situ saat ditemui detikX, Kamis 16 Mei 2019.

Penambahan gardu untuk dispenser BBM bukan tanpa alasan. Soalnya pada mudik tahun lalu, Suhadi sampai harus mengisi selama 12 jam nonstop tanpa istirahat. Sebab antrean kendaraan pemudik mengular hingga keluar rest area. Dia hanya menyempatkan diri untuk sholat saja.

Antrean pemudik yang mengisi bahan bakar dan beristirahat di rest area selama ini menjadi biang kerok kemacetan di ruas tol Cipali-Palimanan-Pejagaan. Untuk itu rest area KM 208 kini sudah melakukan perluasan lahan untuk lahan parkir maupun gardu pengisian BBM.

Suhadi, petugas SPBU di Rest Area KM 208 Palimanan-Kanci
Foto : Ibad/DetikX


Dari KM 228 sampai Surabaya itu jarak rest area jauh. Bahkan dari Km 228 baru ketemu (rest area) di Semarang, (jaraknya) lebih dari 100 km. Dan tidak setiap rest area fasilitasnya lengkap."

Wibowo Aziz, Manager Pengelola PT Cirebon Town Square Rest Area KM 208, menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi penerapan  one way untuk arus mudik mendatang dengan mengubah pintu keluar menjadi pintu masuk. Sebab rest area tersebut berada di jalur arah balik. “Kami akan pasang rambu kondisional saat one way diberlakukan. Jadi tidak permanen,” jelas Aziz.

Dijelaskan Aziz, pihaknya juga sudah menambah kapasitas parkir yang sebelumnya mampu menampung 300 kendaraan kecil kini bisa menampung 500 unit kendaraan kecil di area parkirnya. “Di lokasi parkir tambahan juga akan ditempatkan SPBU modular yang langsung dari mobil tangki. Kita siapkan mobil tangki sebaganya dua buah,” ujarnya.

Untuk konsumsi BBM pemudik, Aziz memprediksi akan mengalami peningkatan 4-5 kali lipat dari hari biasanya. Jika pada hari biasa sebanyak 50 kilo liter per hari, saat mudik diperkirakan akan terjual minimal 180 kilo liter per hari.

Selain SPBU tambahan, pengelola juga akan menyiapkan toilet portable untuk mengantisipasi antrean pemudik yang ingin ke kamar kecil. Untuk keperluan itu rest area KM 208 telah mengajukan empat toilet portable ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tidak ketinggalan posko-posko untuk keperluan pemudik seperti kesehatan dan servis kendaraan.

Suasana di bagian dalam Reast Area KM 208 Tol Palimanan-Kanci
Foto : Ibad/DetikX

Exit Rest Area Palimanan-Kanci
Foto : Ibad/DetikX

Dari pengamatan detikX, di tol Trans Jawa, kondisi jalan mulai dari Cikampek hingga Palimanan, Cirebon, relatif baik, dari kondisi jalan, penerangan, hingga fasilitas penunjang seperti rest area.

Memasuki tol brebes di Km 263, jalanan juga kondisi aspal cukup mulus. Namun, ruas Tol Brebes hingga Kendal di km 391 masih belum terpasang penerangan jalan. Sehingga pemudik disarankan harus ekstra hati-hati jika melintas di ruas tol tersebut di malam hari.

Dan mulai Km 263 Brebes hingga Km 391 Kendal, yang sepanjang 128 kilometer, hanya tersedia dua rest area yakni di Km 275 dan di Km 391. Ada satu rest area sebelum masuk ke Kendal yakni di Km 379, namun masih dalam pengerjaan.

Ada pun di rest area Km 275, pengamatan detikX, luasnya pun relatif kecil. Hanya ada 10 bangunan ruko yang diisi pedangan mikro yang menjual aneka makanan dan minuman. Dua bangunan lain adalah minimarket. Meski begitu, rest area yang mampu menampung sekitar 100 kendaraan berukuran kecil itu sudah dilengkapi toilet dan musolah.

Untuk diketahui pula, di sana tidak tersedia SPBU. Namun berdasarkan keterangan dari salah satu petugas rest area, saat arus mudik Pertamina akan membuka kontainer yang menjual BBM kemasan 10 liter. Serta akan ada Pertamina portabel yang bisa mengoperasikan satu gardu pengisian BBM.

Rest Area KM 379 masih dalam pengerjaan
Foto : Ibad/DetikX

Pertamina menyediakan SPBU Portabel di Rest Area Tol Trans Jawa
Foto : Ibad/DetikX

Di rest area tersebut memang terlihat tiga kontainer Pertamina yang sudah siaga. Lokasinya berada di jalur keluar. Karena kondisi tersebut para pemudik yang hendak melintas di jalur tol tersebut hendaknya mengisi BBM di tol Cipali atau Kanci.

Sementara di rest area ̊Km 391 Kendal luas rest areanya tidak jauh berbeda dengan rest area Km 275. Perbedaannya di rest area Km 391 tersedia SPBU permanen.

Sejak pergeseran budaya arus mudik dari jalan regular ke jalur tol, rest area memang selalu menjadi sorotan. Teruatama di jalur Tol Trans Jawa yang baru beroperasi. 

Menurut catatan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), banyaknya tol yang baru beroperasi tidak diiringi dengan pembangunan rest area, sehingga begitu tol beroperasi rest areanya belum benar-benar siap. "Mestinya tol beroperasi rest area siap. Kita begitu beroperasi, rest area baru dibangun," kata Wakil Ketua YLKI Sudaryatmo.

Kondisi tersebut membuat jauhnya jarak antar rest area di tol, khususnya yang baru beroperasi. Dia mencontohkan, dari Jakarta hingga Km 228 masih mudah ditemui tempat istirahat. Begitu melewati Km 228, rest area mulai jarang ditemukan.

"Dari KM 228 sampai Surabaya itu jarak rest area jauh. Bahkan dari Km 228 baru ketemu (rest area) di Semarang, (jaraknya) lebih dari 100 km. Dan tidak setiap rest area fasilitasnya lengkap," ujarnya.

Suasana Rest Area KM 275 Tol Pejagan-Pemalang

Foto : Muhammad Abdurroyid

Suasana Rest Area KM 275 Tol Pejagan-Pemalang

Foto : Muhammad Abdurroyid

Suasana Rest Area KM 275 Tol Pejagan-Pemalang

Foto : Muhammad Abdurroyid

Suasana Rest Area KM 275 Tol Pejagan-Pemalang

Foto : Muhammad Abdurroyid

Suasana Rest Area KM 275 Tol Pejagan-Pemalang

Foto : Muhammad Abdurroyid

Berkaitan dengan fasilitas di rest area, semisal toilet, dia mengatakan desain pembangunannya hanya memperhitungkan jumlah kendaraan yang masuk. Desainnya tidak memperhatikan jumlah orang yang bakal memanfaatkan rest area.

Alhasil kerap terjadi penumpukan di rest area terutama saat mudik lantaran desain rest area yang dihitung hanya kendaraan bukan penumpang. Sebab saat mudik itu satu kendaraan bisa diisi sampai 3 orang atau lebih. Karena kesalahan perencanaan membuatantrean di toilet jadi pemandangan yang lumrah saat mudik.


Reporter: Ibad Durohman
Redaktur: Deden Gunawan
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Luthfy Syahban

[Widget:Baca Juga]
SHARE