INVESTIGASI

Galau Jokowi di Tengah Isu Reshuffle

Isu reshuffle kabinet jilid III kembali berembus kencang. Benarkah Jokowi akan merombak formasi kabinetnya menjelang 17 Agustus?

Ilustrasi: Edi Wahyono

Senin, 14 Agustus 2017

Acara Silaturahmi Nasional (Silatnas II) relawan pendukung Presiden Joko Widodo, yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, 11 Agustus 2017, lebih ramai dibanding tahun lalu. Pejabat yang hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ada juga Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, serta dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yakni Maruarar Sirait dan Ribka Tjiptaning.

Meski begitu, relawan yang hadir tampak antusias. Beberapa di antaranya berharap mendapat “bocoran” terkait isu reshuffle kabinet jilid III dari Jokowi. “Memang tahun lalu, beberapa hari setelah acara (silatnas I), terjadi reshuffle. Tapi saya nggak tahu juga apa tahun ini akan kejadian lagi,” ujar Michael Umbas, Sekretaris Panitia Silatnas II, saat ditemui detikX dalam acara itu.

Sekadar informasi, reshuffle Kabinet Kerja jilid II dilakukan Jokowi tiga hari setelah acara silatnas yang digelar Gerakan Pendukung Jokowi di gedung serbaguna Senayan, Jakarta Selatan, 24 Juli 2016. Sejumlah menteri dan pejabat negara hadir di acara itu.

Mereka antara lain Ketua DPR RI Ade Komarudin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menkominfo Rudiantara, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dan Menko Kemaritiman Rizal Ramli.

Para relawan yang menghadiri acara Silatnas II di JIExpo Kemayoran Hall 2
Foto: Gresnia/detikX

Beberapa petinggi partai, seperti Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy, juga hadir di sana. Tiga hari berselang, 27 Juli 2016, Jokowi mengumumkan pergantian menterinya untuk kedua kalinya selama masa pemerintahannya.

Menko Kemaritiman Rizal Ramli digusur dan digantikan Luhut Binsar Pandjaitan, yang sebelumnya menjabat Menko Polkam. Posisi Luhut pun kemudian diduduki Wiranto. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dipindah menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Posisi Menteri Keuangan kemudian diserahkan kepada Sri Mulyani Indrawati. Ferry Mursyidan Baldan, yang menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, didepak dari kabinet, digantikan Sofyan Djalil.

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong digantikan Enggartiasto Lukita. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Djafar digantikan Eko Putro Sandjojo.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan digantikan Budi Karya Sumardi. Untuk posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Jokowi memasukkan Muhadjir Effendy, menggantikan Anies Baswedan.

Saleh Husein sebagai Menteri Perindustrian juga dicopot dan digantikan Airlangga Hartarto. Sudirman Said pun ikut tergusur posisinya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, digantikan Arcandra Tahar. Untuk Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Jokowi mengganti Yuddy Chrisnandi dengan Asman Abnur.

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Jusuf Kalla saat mengumumkan reshuffle kabinet jilid II di Istana Negara, Jakarta, 27 Juli 2016.
Foto: Safir Makki/CNN Indonesia

Johan Budi SP
Foto: Christie Stefanie/CNN Indonesia

Michael Umbas
Foto: dok. pribadi

Lantas apakah setelah Silatnas II akan terjadi reshuffle? Umbas mengatakan relawan sempat mengulik hal itu kepada Jokowi saat bercengkerama di holding room JIExpo. “’Pak Jokowi, biasanya setelah silatnas ada reshuffle?’ Beliau malah ketawa ngakak tanpa berkomentar,” kata Umbas, yang juga merupakan Komisaris PT Hotel Indonesia Natour.

Isu reshuffle Kabinet Kerja jilid III memang timbul-tenggelam dalam tiga bulan terakhir ini. Misalnya saat Jokowi membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Hotel Grand Sahid, Jakarta, akhir April 2017. Saat itu Jokowi mengatakan menteri yang tak bisa menyelesaikan target bisa diganti, digeser, atau dicopot.

“Saya bekerja selalu memakai target. Jadi pak menteri tidak pernah bertanya kepada saya, targetnya terlalu besar atau terlalu gede, itu urusan menteri. Tahu saya, target itu harus bisa diselesaikan. Kalau tidak selesai urusannya, akan lain, bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot, dan lain-lain," begitu kata Jokowi.

Spekulasi pun muncul setelah itu. Bahkan belakangan kabar itu menguat di tengah kabar melorotnya daya beli masyarakat serta utang negara yang semakin besar. Namun reshuffle yang diisukan tidak kunjung terlaksana sekalipun Jokowi sudah memanggil para menterinya untuk rapat terbatas terkait rendahnya daya beli serta meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia.

Pada 2 Agustus 2017, beberapa anggota staf di KSP yang sedang beraktivitas di luar diminta kembali ke Istana Negara. Kabarnya, reshuffle kabinet akan dilakukan pada sore hari itu. Terlebih, saat itu Jokowi mengundang beberapa menteri untuk melakukan rapat kabinet terbatas. Namun isu reshuffle kembali menguap karena hingga malam hari tidak ada pengumuman dari Jokowi.

Suasana depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta
Foto: Rengga Sancaya/detikcom

Kini angin reshuffle kembali berembus kencang menjelang peringatan HUT ke-72 RI pada 17 Agustus 2017. Isu yang menyebar dari kalangan politikus hingga lingkaran Istana Negara menyebut reshuffle kabinet jilid III bakal dilakukan pada 16 Agustus 2017 atau sehari sebelum upacara peringatan HUT RI.

Sumber detikX di lingkungan Istana pun, saat dimintai konfirmasi, mengatakan tidak tahu pasti kapan reshuffle tersebut akan dilakukan. Namun ia berharap, kalaupun ada reshuffle, sebaiknya dilakukan sebelum 17 Agustus. Alasannya setelah 17 Agustus sudah masuk bulan politik. Isunya akan menjadi liar.

Sumber itu juga mengungkapkan, dalam dua pekan terakhir, suasana hati Presiden tidak nyaman atas kinerja menterinya. Bahkan dalam rapat terbatas yang digelar pada 2 Agustus, Jokowi sempat memarahi menterinya. “Jokowi baru tahu banyak program yang tidak jalan. Beliau sempat memarahi menteri itu,” jelas sumber tersebut tanpa menyebutkan nama menterinya yang disemprot Jokowi.

Sumber yang berkecimpung di urusan ekonomi ini juga menyayangkan koordinasi para menteri. Mereka terlihat berjalan sendiri-sendiri, tidak terkoordinasi oleh menteri koordinatornya. Kebanyakan menteri langsung mengakses ke Jokowi dalam setiap laporan, jarang melalui menteri koordinator.

Namun melakukan perombakan kabinet, kata sumber itu, bukan perkara gampang. Sebab, reshuffle bisa menimbulkan opini yang beragam terhadap Jokowi. “Ini sudah masuk musim politik. Sepertinya Pak Jokowi sangat hati-hati. Jadi urusan reshuffle ya tergantung maunya beliau,” tuturnya.

Sementara itu, saat ditanya apakah reshuffle kabinet akan diumumkan pada 16 Agustus ini, juru bicara Presiden, Johan Budi, memilih irit bicara. “Belum ada informasi tentang reshuffle kabinet," kata Johan Budi melalui pesan singkat.


Reporter: Deden Gunawan, Gresnia Arela F., Ratu Ghea Yurisa
Redaktur: Deden Gunawan
Redaktur: Irwan Nugroho
Desainer: Fuad Hasim

Rubrik Investigasi mengupas isu panas terbaru yang mendapat perhatian besar publik secara mendalam. Isu ini mencakup politik, hukum, kriminal, dan lingkungan.

SHARE