Potret Penambang Batu Kapur di Karawang
Tunggu Aku di BKT
Awalnya tanah lapang yang gersang memanjang di pinggiran sungai. Perlahan satu-dua orang singgah menikmati sore di antara pepohonan yang merimbun. Berkembang menjadi keramaian, simpul sosial dan bermuara pada oase kaum urban untuk lari dari kesibukan dan rutinitas. Anak muda sekarang menyebutnya healing.
Kanal Banjir Timur atau yang biasa dikenal sebagai 'BKT' digagas untuk mengurangi ancaman banjir di Jakarta. Ia membentang 23,5 km dari Kebon Nanas di Jakarta Timur hingga Marunda di ujung Jakarta Utara. Di Duren Sawit, BKT menjelma menjadi tempat rekreasi alternatif yang ramai dikunjungi warga. Jalan inspeksi sisi selatan dimanfaatkan pedagang hingga area bermain anak. Di sisi utara, dikhususkan untuk warga berolahraga. Terdapat portal guna memastikan jalan nyaman bagi warga, pejalan kaki, jogging, senam hingga bersepeda.
Menjelang senja, tepian BKT makin ramai. Riuh pedagang hingga celoteh anak-anak bermain layangan membangunkan sisi lain kota Jakarta. Mereka berteriak saat layangan aduan saling memenggal benang. Kemudian berlari mengejar layangan putus. Warga singgah sejenak, sendiri atau bersama keluarga. Memesan kopi panas dan duduk lesehan menghadap BKT di atas tikar yang disediakan pedagang. Sesekali ditemani semangkok bakso dan pulang menenteng belanjaan dari para pedagang baju maupun sepatu di situ. Kelompok pasar malam 'Sentra Cogay Kreasi BKT' dengan beragam wahana permainan memberi warna lain. Bianglala, komidi putar, perahu kora-kora dan seluncur pelangi. Tampaknya, kerumunan yang datang dan pergi menggumpal menjadi oase kaum urban. Menjanjikan kesenangan, relaksasi, kesendirian hingga emosi untuk sejenak melupakan beban sehari-hari.
Sore hari beberapa warga juga memanfaatkan kawasan BKT di Duren Sawit untuk bermain layang-layang tua muda anak-anak bersuka ria memainkan layangan aduan.
Para penjual yang menjajakan makanan seperti bakso, mie ayam, sate dan lainnya menyediakan tikar agar warga bisa duduk lesehan.
Kanal ini memiliki daya tarik sebagai lokasi rekreasi. Banyak penduduk Jakarta Timur yang menjadikan lokasi BKT sebagai tempat 'kongkow' bersama keluarga ataupun teman.
Para penjual yang menjajakan makanan seperti bakso, mie ayam, sate dan lainnya menyediakan tikar agar warga bisa duduk lesehan.