Selamat datang di Qatar, tuan rumah Piala Dunia 2022. Inilah pertama kalinya Piala Dunia digelar di negara Timur Tengah. Qatar, negara yang kecil, menjadi tempat digelarnya pesta akbar sepakbola tingkat dunia. Sebanyak 32 negara peserta akan berkompetisi memperebutkan takhta juara dunia sepakbola di negeri kaya minyak itu.

Namun kontroversi terus menyertai penunjukan Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia 2022. Mulai isu suap pejabat FIFA saat Qatar menang voting sebagai negara penyelenggara Piala Dunia 2022, pelanggaran HAM di balik tewasnya banyak pekerja stadion, hingga pelarangan suporter LGBT masuk ke Qatar.

Bahkan Presiden FIFA Sepp Blatter menyebut pemberian kesempatan kepada Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia adalah kesalahan. Namun waktu terus bergulir. Dan kini tiba saatnya Qatar unjuk gigi menjadi penyelenggara Piala Dunia 2022.

Lorong Waktu Piala Dunia


  1. Rusia

    Juni 2018

    Final:Prancis 4-2 Kroasia

    Best Player: Luka Modric (Kroasia)

  2. Brasil

    Juni 2014

    Final: Jerman 1-0 Argentina

    Best Player: Lionel Messi (Argentina)

  3. Afrika Selatan

    Juni 2010

    Final: Spanyol 1-0 Belanda

    Best Player: Diego Forlan (Uruguay)

  4. Jerman

    Juni 2006

    Final: Italia 5-3 Prancis (Adu Pinalti)

    Best Player: Zinedine Zidane (Prancis)

  5. Jepang dan Korea Selatan

    Juni 2002

    Final: Brasil 2-0 Jerman

    Best Player: Oliver Khan (Jerman)

  6. Prancis

    Juni 1998

    Final:Prancis 3-0 Brasil

    Best Player: Ronaldo (Brasil)

  7. Amerika Serikat

    Juni 1994

    Final: Brasil 3-2 Italia (Adu Pinalti)

    Best Player: Romario (Brasil)

  8. Italia

    Juni 1990

    Final: Jerman Barat 1-0 Argentina

    Best Player: Salvatore Schillaci (Italia)

  9. Meksiko

    Juni 1986

    Final: Argentina 4-2 Jerman Barat

    Best Player: Diego Maradona (Argentina)

  10. Spanyol

    Juni 1982

    Final: Italia 3-1 Jerman Barat

    Best Player: Paolo Rossi (Italia)

  11. Argentina

    Juni 1978

    Final: Argentina 3-1 Belanda

    Best Player: Mario Kempes (Argentina)

  12. Jerman Barat

    Juni 1974

    Final: Belanda 1-2 Jerman Barat

    Best Player: Johan Cruyff (Belanda)

  13. Meksiko

    Juni 1970

    Final: Brasil 4-1 Italia

    Best Player: Pele (Brasil)

  14. Inggris

    Juni 1966

    Final: Inggris 4-2 Jerman

    Best Player: Bobby Charlton (Inggris)

  15. Cili

    Juni 1962

    Final: Uruguay 4-2 Argentina

    Best Player: Garrincha (Brasil)

  16. Swedia

    Juni 1958

    Final: Uruguay 4-2 Argentina

    Best Player: Didi (Brasil)

  17. Swiss

    Juni 1954

    Final: Uruguay 4-2 Argentina

    Best Player: Ferenc Puskas (Hungaria)

  18. Brasil

    Juni 1950

    Final: Uruguay 4-2 Argentina

    Best Player: Zizinho (Brasil)

  19. Prancis

    Juni 1938

    Final: Uruguay 4-2 Argentina

    Best Player: Leonidas (Brasil)

  20. Italia

    Juni 1934

    Final: Uruguay 4-2 Argentina

    Best Player: Giuseppe Meazza (Italia)

  21. Uruguay

    Juni 1930

    Final: Uruguay 4-2 Argentina

    Best Player: Joze Nasazzi (Uruguay)

Ke menu

Jejak Indonesia di Piala Dunia



Piala Dunia Prancis 1938

Tim Hindia Belanda menjadi negara pertama di Asia yang lolos laga Piala Dunia. Tim ini kalah saat melawan Hungaria dengan skor 6-0 di Stadion Reims, Prancis. Nama-nama pemain Timnas Hindia Belanda adalah Mo Heng Tan, Frans Hu Kon, Jack Samuels, Achmad Nawir, Frans Meeng, Sutan Anwar, Tan Hong Djien, Isaak Pattiwael, Hans Taihuttu, Suvarte Sudarmadji, Henk Zomer dengan manajer Johannes Christoffel van Mastenbroek.

Piala Dunia Swedia 1958

Tim Nasional Indonesia masuk kualifikasi 1 melawan China. Indonesia unggul 3 gol. Tapi, pada tahap berikutnya, Indonesia mundur karena menolak berhadapan dengan Israel lantaran tak mengakui kedaulatan negara itu.

Piala Dunia Jerman Barat 1974

Timnas Indonesia memang tak tampil, tapi nama Indonesia tercatat dalam laga itu karena digunakannya koin uang pecahan Rp 2.000 bergambar garuda dan macan Jawa. Koin itu digunakan wasit Jack Taylor asal Inggris yang memimpin partai final tim tuan rumah Jerman Barat melawan Belanda.

Klik icon

Maskot-Maskot Piala Dunia

Meski Piala Dunia pertama kali diselenggarakan pada 1930, kehadiran maskot baru ada pada Piala Dunia 1996. Saat itu Inggris menjadi tuan rumah.

Momen-Momen Tak Terlupakan

Diego Maradona Gol Tangan Tuhan

Maradona, Kontroversi Gol Tangan Tuhan

Argentina vs Inggris 1986 di Mexico

Dua momen tak terlupakan terjadi dalam laga perempat final Piala Dunia 1986 yang mempertemukan Argentina dengan Inggris. Maradona mencetak gol kontroversial dengan tangan saat beradu lompat dengan kiper Inggris. Momen itu kini dikenal sebagai gol ‘tangan Tuhan’. Empat menit kemudian, Maradona menciptakan ‘puisi terindah’ dalam sejarah sepakbola yang kini mendapat julukan ‘Goal of The Century’ alias gol terbaik sepanjang abad. Maradona menggiring bola melewati lima pemain Inggris sebelum akhirnya mendepak bola ke mulut gawang.

Blunder Rene Higuita

Blunder 32 Meter Rene Higuita

Kamerun vs Kolombia, Italia 1990

Blunder kiper nyentrik Kolombia, Rene Higuita, tidak akan pernah dilupakan publik Kolombia. Dalam pertandingan melawan Kamerun di babak perdelapan final, kiper yang terkenal dengan gaya penyelamatan kalajengkingnya ini meninggalkan gawangnya sejauh 32 meter. Rene menerima bola dari pemain belakang Kolombia untuk membantu serangan, tapi saat itu dia justru kebingungan untuk melakukan pergerakan. Walhasil, bola di kaki Rene bisa direbut Roger Milla, yang akhirnya menggiring bola sampai masuk gawang. Kolombia kalah 1-2.

Pinalti Roberto Baggio Melambung

Tendangan Penalti Roberto Baggio

Italia vs Brasil, Amerika Serikat 1994

Penalti Roberto Baggio di laga final Italia vs Brasil jadi momen yang tidak akan pernah terlupakan publik Italia. Kala itu, pertandingan Italia vs Brasil harus diselesaikan melalui adu penalti. Baggio menjadi penendang terakhir timnas Italia. Alih-alih menceploskan bola ke gawang, tendangan Baggio justru melambung jauh dari mistar. Italia kalah dan Brasil kembali menjadi juara Piala Dunia.

Sundulan Zidane ke Materazzi

Tandukan Zidane ke Materazzi

Italia vs Prancis, Jerman 2006

Tandukan kapten timnas Prancis, Zinedine Zidane, ke bek Italia, Marco Materazzi, di laga final Piala Dunia 2006 akan jadi cerita sepanjang masa. Sepuluh menit sebelum babak kedua berakhir, Materazzi berjalan di belakang Zidane sembari mengumpat. Tanpa basa-basi, Zidane pun berbalik arah dan langsung menanduk dada Materazzi. Bek Italia itu terjatuh sembari terus memegangi dadanya dan Zidane diberi kartu merah oleh wasit.

Tendangan De Jong ke Xabi Alonso

Tendangan Kungfu De Jong ke Xabi Alonso

Belanda vs Spanyol, Afrika Selatan 2010

Tendangan kungfu gelandang bertahan Belanda, Nigel De Jong, ke dada Xabi Alonso jadi momen paling tak terlupakan di Piala Dunia 2010. Dalam pertandingan final melawan Spanyol, De Jong mengangkat kakinya setinggi dada Xabi dan membuat gelandang veteran itu terpelanting. Menariknya, pelanggaran keras dari De Jong ini hanya berbuah kartu kuning.

Sundulan terbang Robin van Persie

Sundulan terbang Robin van Persie

Belanda vs Spanyol, Brasil 2014

Penyerang Belanda, Van Persie, berhasil mencetak gol tidak masuk akal saat laga melawan Spanyol di babak grup. Umpan lambung Daley Blind dikonversi menjadi gol lewat tandukan terbang Van Persie. Gol itu disebut ‘tidak masuk akal’ lantaran jarak bola dengan mulut gawang masih sangat jauh. Van Persie menyundul bola dari area garis kotak penalti dan melambung melewati kiper Spanyol, Iker Casillas.


5 Top Skor Sepanjang Masa Piala Dunia




Miroslav Klose Top Skor Sepanjang Masa

Miroslav Klose

  • Jerman
  • 9 Juni 1978
  • 182 cm
  • Penyerang
  • 16 Gol
  • 24 Penampilan
  • 0,67 Gol per pertandingan
  • Piala Dunia Edisi 2002, 2006, 2010, 2014
Ronaldo Lis Nazario de Lima

Ronaldo Luís Nazário de Lima

  • Brasil
  • 18 September 1976
  • 183 cm
  • Penyerang
  • 15 Gol
  • 19 Penampilan
  • 0,79 Gol per pertandingan
  • Piala Dunia Edisi 1994, 1998, 2002, 2006
Gerd Muller Jerman

Gerd Muller

  • Jerman
  • 3 November 1945
  • 176 cm
  • Penyerang
  • 14 Gol
  • 13 Penampilan
  • 1,08 Gol per pertandingan
  • Piala Dunia Edisi 1970, 1974
Just Fontaine Perancis

Just Fontaine

  • erancis
  • 18 Agustus 1933
  • 174 cm
  • Penyerang
  • 13 Gol
  • 6 Penampilan
  • 2,17 Gol per pertandingan
  • Piala Dunia Edisi 1958
Pele Brasil Piala Dunia

Pele

  • Brasil
  • 23 Oktober 1940
  • 176 cm
  • Penyerang
  • 12 Gol
  • 14 Penampilan
  • 0,86 Gol per pertandingan
  • Piala Dunia Edisi 1958, 1962, 1966, 1970

Juara Dunia Terbanyak


Brasil
Brasil Juara Terbanyak
1958, 1962, 1970, 1994, 2002
Jerman
Jerman Juara Piala Dunia
1954, 1974, 1990, 2014
Italia
Italia Juara Piala Dunia
1934, 1938, 1982, 2006
Prancis
Prancis Juara Piala Dunia
1998, 2018
Argentina
Argentina Juara Piala Dunia
1978, 1986
Uruguay
Uruguay Juara Piala Dunia
1930, 1950
Spanyol
Spanyol Juara Piala Dunia
2010
Inggris
Inggris Juara Piala Dunia
1966

Theme Song



Queen Theme Song 1994
Queen

We Are The Champions

1994
Ricky Martin Theme Song 1998
Ricky Martin

La Copa de la Vida

1998
Shakira Theme Song 2010
Shakira

Waka Waka (This Time for Africa)

2010
Shakira Theme Song 2006
Shakira

Hips Don’t Lie (Bamboo)

2006
Pitbull Theme Song 2014
Pitbull

We Are One (Ole Ola)

2014
Will Smith 2018
Will Smith - Era Istrefi

Live It Up

2018

Fakta Menarik Piala Dunia Qatar



Negara Terkecil, Sepertiga Luas Jawa Barat

Qatar menjadi negara terkecil yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sepanjang sejarah. Luas wilayah negara ini sekitar 11 ribu kilometer persegi. Itu berarti sepertiga luas wilayah Jawa Barat. Sebelumnya, negara terkecil yang menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah Swiss, dengan luas sekitar 41 ribu kilometer persegi.

Akses Paling Mudah

Karena areanya yang kecil, Qatar mudah dikelilingi. Apalagi transportasinya sangat baik. Penonton akan mudah berpindah dari satu stadion ke stadion lainnya.

Piala Dunia Pertama di Timur Tengah

Qatar akan menjadi negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah turnamen akbar Piala Dunia FIFA. Beberapa tahun terakhir, Qatar memang menghabiskan biaya dan waktu untuk membangun beberapa fasilitas olahraga ramah lingkungan dengan teknologi canggih.

Mimpi Rekor Penonton Terbanyak

Lokasi geografis Qatar yang strategis menjadikannya tujuan yang mudah dikunjungi orang-orang dari berbagai negara, baik dari Asia, Afrika, maupun Eropa. Itu sebabnya, Piala Dunia Qatar diharapkan akan menjadi tontonan lebih dari 1,5 juta orang. Jika terjadi, itu akan tercatat sebagai rekor Piala Dunia dengan penonton terbanyak.

Anggaran Keseluruhan US$ 220 Miliar

Qatar menghabiskan total biaya yang sangat besar hingga US$ 220 miliar untuk proyek infrastruktur, termasuk membangun delapan stadion dengan fasilitas mutakhir. Stadion Qatar dilengkapi dengan teknologi-teknologi modern. Stadion pun bakal dilengkapi dengan AC, yang mencegah penonton merasa panas.

Sempat Dinilai Berisiko Tinggi

FIFA menilai Qatar memiliki risiko tinggi sebagai tuan rumah Piala Dunia. Ini karena masalah politik dan hukum syariah yang berlaku di negara tersebut. Ditambah lagi, ada isu terorisme di Timur Tengah dan masalah iklim panas yang tak tertahankan, yang bisa berdampak serius pada para pemain.

Memajukan Sepakbola Timur Tengah

Dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia, Qatar dinilai akan mendorong negara-negara tetangga, seperti Kuwait, Bahrain, serta UEA, dan perwakilan Timur Tengah lainnya, seperti Irak dan Yordania, untuk terus memajukan sepakbola Timur Tengah.

Stadion Penyelenggara



Nama
Al Bayt
Kapasitas
60.000 Penonton
Lokasi
Kota Al Khor, 35km utara Doha
Deskripsi

Stadion Al Bayt akan menjadi tempat pertandingan pembukaan Piala Dunia FIFA 2022. Nama stadion ini terinspirasi dari kelompok orang-orang nomaden Qatar bernama bayt al sha'ar. Di dekat stadion, ada banyak banyak taman, danau, dan lahan hijau terbentang sampai ke laut – sebuah warisan memukau bagi stadion yang ramah lingkungan.

Nama
Lusail
Kapasitas
80.000 Penonton
Lokasi
Lusail City, 20 Km utara dari pusat Doha
Deskripsi

Memiliki desain ramping serta modern, stadion ini pasti akan membuat penggemar sepakbola terpana. Kemegahan yang selaras dengan lingkungan di stadion ini mungkin akan menjadi catatan sejarah di dunia arsitektur.

Dari luar, stadion ini berbentuk seperti mangkuk kerajinan tangan di peradaban Islam. Pencahayaannya yang didominasi warna emas membuat stadion kental dengan identitas budaya Qatar.

Stadion Lusail dibangun dengan konsep berkelanjutan. Artinya, setelah ajang Piala Dunia nanti, arena ini akan diubah menjadi ruang komunitas sekolah, toko, kafe, fasilitas olahraga, dan klinik kesehatan. Ini adalah hal menakjubkan yang ditunggu-tunggu banyak orang. Konsep yang sangat penting untuk masa depan.

Nama
Ahmad bin Ali
Kapasitas
40.000 Penonton
Lokasi
Umm al-Afaei, 20 km barat dari pusat Kota Doha
Deskripsi

Stadion Ahmad bin Ali berdiri tegak di salah satu kota bersejarah di Qatar, Umm al-Afaei. Arena ini terletak tepat di tepi gurun yang dihidupi orang-orang ramah pencinta sepakbola.

Desain stadion dan bangunan di sekitarnya mencerminkan aspek budaya dan tradisi lokal. Fasad yang rumit mencerminkan bukit pasir, sedangkan pola geometris yang rumit mencerminkan keindahan gurun dengan flora dan fauna asli serta perdagangan lokal dan internasional.

Stadion ini bukan bangunan baru. Jelang Piala Dunia, Stadion Ahmad bin Ali hanya mengalami renovasi minor. Lebih dari 80 persen bahan konstruksi berasal dari stadion asli, bahkan pohon-pohon yang ada di sekitar stadion juga dipertahankan.

Saat para penggemar berkunjung ke stadion ini, mereka bisa menikmati perjalanan ke tempat-tempat wisata menggunakan sistem transportasi terpadu bernama Doha Metro yang ramah lingkungan. Tentu ini menjadi pelengkap pengalaman menonton sepakbola dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

Nama
Al-Janoub
Kapasitas
40.000 Penonton
Lokasi
Al-Wakrah, 22 km selatan dari pusat Kota Doha
Deskripsi

Stadion Al-Janoub terletak di selatan Kota Al-Wakrah, salah satu daerah tertua di Qatar. Kota bersejarah ini sekarang berhadapan dengan cakrawala baru masa depan pembangunan, masa depan sepakbola. Seluruh dunia akan melihat keindahan Stadion Al-Janoub beserta dengan kebudayaannya.

Desain stadionnya sangat menawan. Jika dilihat dari atas, bentuknya seperti perahu tradisional Qatar. Ini sengaja didesain sebagai bentuk penghormatan terhadap nelayan di wilayah Al-Wakrah dan para penyelam pencari mutiara di masa lalu. Selama berabad-abad, itu merupakan mata pencarian banyak orang di sana.

Venue Piala Dunia ini dikelilingi oleh taman indah yang menyediakan pelbagai fasilitas olahraga dan rekreasi. Ini merupakan tanda masa depan olahraga cerah untuk Qatar.

Nama
Al-Thumama
Kapasitas
40.000 Penonton
Lokasi
Stadion Al-Thumama, 12 km selatan pusat Kota Doha
Deskripsi

Bentuk Stadion Al-Thumama ini sangat dinamis dan imajinatif. Desainnya menunjukkan Qatar sedang merayakan budaya dan tradisi lokal bersamaan dengan kemajuan teknologi.

Stadion Al-Thumama berbentuk bulat seperti gahfiya, topi tenun tradisional untuk laki-laki di dunia Arab. Sebagai bagian integral dari kehidupan keluarga dan pusat tradisi, gahfiya melambangkan kedewasaan kaum laki-laki, kepercayaan diri, dan ambisi untuk melangkah ke masa depan dan menggapai mimpi.

Nama
Education City
Kapasitas
40.000 Penonton
Lokasi
Al-Rayyan, 7 km barat laut dari pusat Kota Doha
Deskripsi

Education City Stadium mencerminkan negara Qatar sebagai pusat pembelajaran yang dinamis bagi siswa dan akademisi di seluruh dunia Arab dan sekitarnya. Venue ini pun dibangun dengan kontribusi kampus-kampus sekitar yang memiliki ide-ide baru dan serta penelitian-penelitian mutakhir.

Desain stadion dan bangunan di sekitarnya mencerminkan aspek budaya dan tradisi lokal. Fasad yang rumit mencerminkan bukit pasir, sedangkan pola geometris yang rumit mencerminkan keindahan gurun dengan flora dan fauna asli serta perdagangan lokal dan internasional.

Desain ultramodern stadion ini berpadu sempurna dengan arsitektur Islam tradisional. Di bagian luar, segitiga menciptakan pola geometris kompleks seperti berlian yang berkilau saat matahari bergerak melintasi langit. Pada malam hari, pertunjukan cahaya digital menerangi fasad yang pastinya akan mengejutkan para penggemar sepakbola.

Nama
Khalifa
Kapasitas
40.000 Penonton
Lokasi
Aspire, 5 km barat dari pusat Kota Doha
Deskripsi

Diresmikan pertama kali pada 1976, Stadion Internasional Khalifa mengalami renovasi total untuk Piala Dunia FIFA 2022. Saat dibuka kembali pada Mei 2017, stadion ini menjadi tuan rumah Final Piala Amir–acara sepakbola klub yang dekat dengan hati semua warga Qatar.

Lengkungan ganda stadion yang megah selalu menjadi fitur yang paling mudah dikenali. Ini tetap utuh–tetapi sekarang memiliki kanopi lebar yang terbentang di bawahnya. Ini melengkapi sistem pendingin stadion untuk menjaga suhu yang nyaman bagi pemain dan penggemar.

Stadion ini bukan bangunan baru. Jelang Piala Dunia, Stadion Ahmad bin Ali hanya mengalami renovasi minor. Lebih dari 80 persen bahan konstruksi berasal dari stadion asli, bahkan pohon-pohon yang ada di sekitar stadion juga dipertahankan.

Setelah direnovasi, 12 ribu kursi ditambahkan di stadion ini sehingga total kapasitasnya 40 ribu. Pencahayaan dibuat dengan pendekatan digital sehingga dapat mengilaukan fasad modern stadion. Setelah menggelar Piala Teluk Arab, Piala Dunia Klub FIFA, dan Kejuaraan Atletik Dunia IAAF, venue ini siap menggairahkan dunia sebagai bagian dari pertunjukan sepakbola terbesar di dunia.

Nama
974
Kapasitas
40.000 Penonton
Lokasi
Ras Abu Aboud, 10 km timur dari pusat Kota Doha
Deskripsi

Dibangun seluruhnya dari badan kontainer dan baja modular, Stadion 974 adalah stadion sepakbola pertama yang dapat dibongkar sepenuhnya. Ini menunjukkan komitmen Qatar terhadap konsep pembangunan berkelanjutan yang hemat biaya, tanpa mengurangi keberanian desain.

Tempat unik ini memberikan penghormatan terhadap tradisi lama perdagangan dan pelayaran dunia Qatar. 974 merupakan kode panggilan internasional untuk Qatar. Namun, tidak hanya itu, angka tersebut juga mencerminkan jumlah kontainer pengiriman yang digunakan dalam konstruksi bangunan stadion.

Setelah turnamen, kontainer dan superstruktur akan digunakan kembali. Konsep baru dalam pengembangan venue ini memastikan, meskipun kehadiran fisik Stadion 974 mungkin bersifat sementara, warisannya akan abadi.

Profil Negara Peserta

Qatar
The Maroon
Kapten: Hasan al-Haydos
Pelatih: Felix Sanchez
Ecuador
La Tri
Kapten: Enner Valencia
Pelatih: Gustavo Alfaro
Senegal
Lions of Teranga
Kapten: Kalidou Koulibaly
Pelatih: Aliou Cisse
Belanda
Oranje
Kapten: Virgil van Dijk
Pelatih: Louis van Gaal

Group A

A1 Qatar
A2 Ecuador
A3 Senegal
A4 Belanda
Inggris
The Three Lions
Kapten: Harry Kane
Pelatih: Gareth Southgate
Iran
Team Melli
Kapten: Ehsan Hajsafi
Pelatih: Carlos Queiroz
Amerika Serikat
Team Melli
Kapten: Christian Pulisic
Pelatih: Star Stripes
Wales
The Dragon
Kapten: Gareth Bale
Pelatih: Rob Page

Group B

B1 Inggris
B2 Iran
B3 Amerika Serikat
B4 Wales
Argentina
La Albiceleste
Kapten: Lionel Messi
Pelatih: Lionel Scaloni
Arab Saudi
Al-Akhdar
Kapten: Salman al-Faraj
Pelatih: Herve Renard
Meksiko
El Tri
Kapten: Andreas Guardano
Pelatih: Gerardo Martino
Polandia
Biało-Czerwoni
Kapten: Robert Lewandowski
Pelatih: Czesław Michniewicz

Group C

C1 Argentina
C2 Arab Saudi
C3 Meksiko
C4 Polandia
Prancis
Les Bleus
Kapten: Hugo Lloris
Pelatih: Didier Deschamps
Denmark
De-Rod-Hvide
Kapten: Simon Kjaer
Pelatih: Lars Sondergaard
Australia
The Socceroos
Kapten: Thomas Deng
Pelatih: Graham Arnold
Tunisia
Eagles of Carthage
Kapten: Youssef Msakni
Pelatih: Jalel Kadri

Group D

D1 Prancis
D2 Denmark
D3 Tunisia
D4 Australia
Spanyol
La Furia Roja
Kapten: Sergio Busquets
Pelatih: Luis Enrique
Jerman
Der Panzer
Kapten: Manuel Neuer
Pelatih: Hansi Flick
Jepang
Samurai Biru
Kapten: Maya Yoshida
Pelatih: Hajime Mariyosu
Kosta Rika
Los Ticos
Kapten: Bryan Ruiz
Pelatih: Luis Fernando Suarez

Group E

E1 Spanyol
E2 Jerman
E3 Jepang
E4 Kosta Rika
Belgia
The Red Devils
Kapten: Eden Hazard
Pelatih: Roberto Martinez
Kanada
The Reds
Kapten: Atiba Hutchinson
Pelatih: John Herdman
Maroko
The Atlas Lions
Kapten: Romain Saiss
Pelatih: Walid Regragui
Kroasia
Kockasti
Kapten: Luka Modric
Pelatih: Zlatko Dalic

Group F

F1 Belgia
F2 Kanada
F3 Maroko
F4 Kroasia
Brasil
Selecao
Kapten: Neymar
Pelatih: Tite
Serbia
Orlovi
Kapten: Dusan Tadic
Pelatih: Dragan Stojkovic
Swiss
Rossocrociati
Kapten: Granit Xakha
Pelatih: Murat Yakin
Kamerun
The Indomitable Lions
Kapten: Vincent Aboubakar
Pelatih: Rigobert Song

Group G

G1 Brasil
G2 Serbia
G3 Swiss
G4 Kamerun
Portugal
Os Navegadores
Kapten: Cristiano Ronado
Pelatih: Fernando Santos
Uruguay
La Celeste
Kapten: Diego Godin
Pelatih: Diego Alonso
Ghana
The Black Stars
Kapten: Andre Ayew
Pelatih: Otto Addo
Korea Selatan
Taeguk Warriors
Kapten: Son Heung Min
Pelatih: Paulo Bento

Group H

H1 Portugal
H2 Ghana
H3 Uruguay
H4 Korea Selatan

Palagan Terakhir Messi dan Ronaldo



Piala Dunia 2022 di Qatar disebut bakal menjadi laga terakhir bagi bintang sepakbola Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

  • Portugal, 5 Februari 1985
  • Penyerang/Kapten Tim Portugal
  • Mencetak 780 gol
  • Andorinha (Portugal) 1992-1995
  • Nacional (Portugal) 1995-1997
  • Sporting CP (Portugal) 1997-2003
  • Manchester United (Liga Inggris) 2003-2009 dan 2021-sekarang
  • Real Madrid (Spanyol) 2009-2018
  • Juventus (Italia) 2018-2021
  • Pemain terbaik dunia FIFA 2008
  • Pemain pria terbaik FIFA 2016-2017
  • Pemain terbaik Liga Utama Inggris 2006-2007
  • Pemain terbaik La Liga 2013
  • 5 penghargaan FIFA Ballon d'Or
  • 4 Sepatu Emas Eropa UEFA
  • Sepatu Emas Liga Utama Inggris
  • Atlet dengan bayaran tertinggi di dunia versi majalah Forbes 2016-2017
  • Penghasilan selama kariernya US$ 1 miliar


  • Argentina, 24 Juni 1987
  • Penyerang/Kapten Tim Nasional Argentina
  • Mencetak 750 gol
  • Grandoli (Argentina) 1992-1995
  • Newell's Old Boy (Argentina) 1995-2000
  • Barcelona (2000-2021)
  • Paris Saint-Germain (2021-sekarang)
Lionel Messi
  • Pemain terbaik di UEFA dan FIFA
  • Meraih 7 penghargaan FIFA Ballon d'Or
  • 6 Sepatu Emas Eropa
  • Bola Emas Piala Dunia FIFA 2014
  • Sepatu Emas Copa America 2021
  • Atlet dengan bayaran tertinggi di dunia versi majalah Forbes (2019)
  • Gaji US$ 41 juta (2022)
Kepala Project
Irwan Nugroho
Naskah
Tim detikX
Editor
Dieqy Hasbi Widhana
Penyelaras Bahasa
Habib Rifai
Frontend Developer
Dedi Arief Wibisono
Desain Grafis
Mindra Purnomo • Luthfy Syahban
***Komentar***
SHARE