INTERMESO

Begitu Berartinya Sebuah Nama

“Padahal, kan, menurut saya kalau anak sakit itu, ya, harusnya didoakan, bukan diganti nama.”

Ilustrasi: Edi Wahyono

Minggu, 20 Maret 2022

Ratu Agustina dan suaminya begitu cemas. Buah hati pertama mereka yang berjenis kelamin perempuan akan segera lahir, tapi mereka masih belum bisa menemukan nama yang pas untuk dicatatkan pada akta kelahirannya.

Di tengah kesibukan mereka berdua mengurus bisnis di bidang jasa cuci karpet, Ratu masih menyempatkan waktu berselancar di media sosial demi mencari inspirasi nama anaknya. Satu dua kombinasi nama sudah ia temukan, namun Ratu tidak percaya diri dengan nama pilihannya. Ia khawatir pilihan nama-nama itu kelak akan membawa malapelatak bagi sang buah hati.

“Saya takut nanti anak saya diejek sama teman-temannya. Soalnya saya dulu juga pernah ngalamin itu,” ucap Ratu saat dihubungi detikX.

Dulu orangtua Ratu barangkali juga sudah sepenuh hati menyiapkan nama untuk anaknya. Tak lupa mereka selipkan doa dan harapan untuk anaknya kelak di masa depan. Namun, apa boleh buat, nama tersebut malah menjadi bahan banyolan teman sekolahnya. Padahal tidak ada yang lucu dengan nama Ratu.

“Seiring diejek karena punya nama Ratu. Pernah juga dipanggil pakai nama Agus. Sekali dua kali mungkin nggak apa-apa, ya. Tapi kalau keseringan, kan, ngeselin juga. Sampai pernah pulang dari sekolah saya nangis, karena nggak tahan diejek terus,” cerita Ratu.

Ilustrasi bayi baru lahir
Foto: Dhani Irawan/detikcom

Di tengah kegundahan itu, Tri Wiyanti atau perempuan yang akrab disapa Yanti bisa jadi solusi. Semenjak tahun 2017, Yanti telah mendirikan Hello Baby Names, sebuah bisnis yang menawarkan jasa meracik nama. Tugas Yanti adalah memberikan opsi dan referensi kepada orang tua yang sedang kebingungan mencari nama untuk buah hatinya.

“Tentunya yang diinginkan orangtua supaya nama anaknya yang dipilihkan Insya Allah memberi berkah. Menjadikan anaknya cerdas, soleha, penyayang, penghuni surga, pemberani, kuat dan sebagainya. Kurang lebih itu, ya, makna yang diinginkan orangtua,” ucap perempuan berusia 26 tahun asal Surabaya ini.

Awalnya Yanti dipercaya untuk memberikan nama kepada teman serta saudara-saudarinya. Melihat kepiawaian ibu rumah tangga ini dalam meracik nama, mereka menyarankan Yanti untuk membuka jasa meracik nama bayi. Mengikuti saran mereka, Yanti membuka jasa itu dengan tarif Rp 50 ribu saja melalui Twitter. Tak disangka peminatnya banyak. Yanti bahkan sempat kewalahan.

“Soalnya semua saya kerjain sendiri. Terus kalau dulu misalkan orangtuanya belum ketemu yang cocok saya revisi terus sampai benar-benar jadi. Satu orang aja revisi bisa sampai puluhan kali. Sampai handphone saya bunyi terus,” ucap Yanti yang juga memasarkan jasanya melalui akun Instagram @hellobabynames. Baru belakangan Yanti membatasi jumlah revisi maksimal hanya sampai lima kali saja. ”Rp 50 sampai Rp 200 ribu. ”

Dari hobinya membaca berbagai macam buku dan belajar otodidak cara menggabungkan nama, terciptalah nama-nama seperti Naoki Seif Hayza, Salma Zemira Azmi, Razky Atqa Medika, dan masih banyak lagi. Yanti memang lebih banyak meladeni orangtua yang menginginkan anaknya memiliki nama dengan sentuhan Islami dan Arab.

Ilustrasi
Foto: Getty Images

Udah dari 2017 orang cenderung maunya dibuatkan nama anak yang Islami atau Arab. Ada juga yang satu kata nanti dicampur sama nama western. Tapi tetap saya ambilkan yang bermakna bagus,” ucap Yanti yang juga pernah melayani klien beragama Hindu dan menginginkan nama dengan unsur bahasa Sansekerta.

Yanti melayani hingga seratus klien setiap bulannya. Artinya setiap hari, Yanti harus meracik begitu banyak nama untuk mereka dan tidak boleh ada satu pun nama yang sama.

“Aku nggak pernah kasih nama yang sudah dibuatkan khusus untuk klien saya ke orang lain. Aku nggak mau kasih sama persis. Kalau pun ada paling aku hanya ambil satu kata yang sama, selebihnya aku ganti kata lain,” ucapnya.

Nama yang diracik oleh Yanti tak hanya diberikan kepada bayi baru lahir saja. Yanti juga pernah meracik sebuah nama pengganti. Mulanya ada orang tua yang kekeuh ingin mengganti nama anaknya meski ia baru berusia empat bulan. Orang tua itu meyakini nama anaknya keberatan sehingga selama empat bulan itu ia sering sakit-sakitan.

“Ceritanya anaknya demam nggak kunjung sembuh walaupun sudah ke dokter. Orang tuanya meminta saya buat bikin nama baru. Padahal, kan, menurut saya kalau anak sakit itu, ya, harusnya didoakan bukan diganti nama," kata Yanti. Namun, karena orang tua itu ngotot, Yanti pun memberikan rekomendasi nama pengganti untuk anaknya. “Saya kasih rekomendasi nama pengganti. Saya kasih nama dengan unsur nama Nabi.”


Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE