INTERMESO

Sirkuit Sentul, MotoGP, dan Rossi Muda

Para pembalap motor dunia pernah beraksi di Sirkuit Sentul tahun 1996 dan 1997. Di sirkuit ini muncul bibit pembalap legendaris, Valentino Rossi alias The Doctor.

Foto: Valentino Rossi saat memenangkan balapan dunia kelas 125 cc di Sirkuit Sentul tahun 1997 (Dok MotoGP)

Jumat, 11 Februari 2022

Kemacetan di lalan Tol Jagorawi memanjang hingga 10 kilometer menjelang gerbang tol Sentul Km-42, Bogor, Jawa Barat. Selepas gerbang tol itu, kemacetan masih mengular hingga pintu gerbang Sirkuit Internasional Sentul, yang persis berada di Kelurahan Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, 7 April 1996. Mobil dan sepeda motor yang akan masuk arena balapan mengantre.

Tak mau kalah, sejumlah warga di sekitar Sirkut Sentul pun berkumpul di balik pagar besi dan areal perkebunan. Mereka bersuka-cita untuk menonton adu ketangkasan para pembalap dunia MotoGP World Championship (FIM MotoGP) di sirkuit yang baru diresmikan Presiden Soeharto pada Agustus 1993.

Saat itu, Sirkuit Sentul dipercaya untuk menggelar balapan motor bertajuk ‘Marlboro Indonesian Grand Prix 1996’. Kejuaraan balap motor dunia tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Soeharto dan ibu negara, Tien Soeharto. Di barisan tribun, penonton berjumlah 100 ribuan rela merogoh kocek membeli tiket seharga Rp 20.000.

Sebanyak 90 pembalap mancanegara hadir untuk mengadu pacu di tiga kelas berbeda, yaitu kelas 125cc (sekarang Moto3), kelas 250cc (Moto2) dan kelas 500cc (MotoGP). Di seri kedua MotoGP tahun 1996 menjadi panggung bagi rider tim Repsol Honda, Michael ‘Mick’ Doohan (Australia) dan Tadayuki ‘Taddy’ Okada (Jepang) yang turun di kelas 500cc.

Doohan ketika menjuarai MotoGP Sentul, 1996
Foto : AllSports via Getty Images

Status Doohan sebagai juara dunia MotoGP berturut-tahun 1994 dan 1995 ini berhasil mencapai garis finish pertama Sirkuit Sentul. Doohan bisa melahap 30 lap lintasan balapan sepanjang 3,965 km Sentul dengan catatan waktu 43 menit 50,798 detik dan kecepatan 163,807 km/jam. Disusul urutan kedua, Alex Barros (Brazil) dari tim Honda Gresini dan Loris Capirossi (Italia) dari tim Yamaha.

Sedangkan Tetsuya Harada asal Jepang dari tim Yamaha Marlboro Rainey menjuarai balapan di kelas 250cc. Rekan satu negaranya, Masaki Tokudome dari Tim Ditter Plastic menjuarai kelas 125cc. Di kelas Moto3 ini, ikut dua pembalap tim Yamaha asal Indonesia, yaitu Achamd Jayadi dan Petrus Kanisius. Keduanya harus puas mengakhiri garis finish diurutan 20 dan 21.

Di tahun berikutnya, ‘Marlboro Indonesia Grand Prix’ kembali digelar di Sirkuit Sentul pada 28 September 1997. Di arena balapan saat itu banyak kejutan yang sangat menarik. Dominasi Michael Doohan di kelas utama atau 500cc ternyata berakhir. Gelar juara dunia berturut-turut itu akhirnya direbut oleh rekan satu tim di Repsol Honda asal Jepang, Tadayuki ‘Taddy’ Okada.

Padahal, Okada tak pernah menjuarai balap di seri-seri sebelumnya. Walau sama-sama menunggangi Honda NSR500, akhirnya Okada berhasil lebih cepat mencapai garis finish dengan catatan waktu 43 menit 22.010 detik. Okada unggul 0.069 detik dibandingkan Doohan. Lalu posisi ketiga diraih pembalap asal Spanyol, Alex Criville.

Sirkuit Sentul juga menjadi saksi munculnya legenda pembalap MotoGP baru, yaitu Valentino Rossi asal Italia. Saat itu, ia menyabet juara dunia balap motor kelas 125cc di usia 18 tahun. Rossi yang tergabung tim Nastro Azzuro Aprilia berhasil memenangi tantangan Kazuto Sakata. Ia lebih unggul dari Sakata dengan catatan waktu 41 menit 14,511 detik, unggul 3,028 detik. Posisi ketiga diraih Jorge Martinez.

Balapan kelas 125 yang dipertandingkan di Sirkuit Sentul pada 1997
Foto : MotoGP

Dikutip dari lama thedoctor.ru, Rossi yang lahir di Urbino, 16 Februari 1979, merupakan anak pembalap terkenal di Italia, Graziano Rossu tahun 1970-an. Di usianya genap 16 tahun, Rossi secara resmi menjadi pembalap Aprilia pada 1995. Sejak itu ia banyak mengikuti kejuaraan balap motor di Italia dan Eropa.

Debutnya di Kejuaran Dunia MotoGP di kelas 125cc diawali pada 1996. Ia ikut Malaysian Grand Prix sebagai pembalap dari tim Scuderia AGV. Ia meraih juara pertama saat World Championship di Republik Ceko. Setelah itu pindah ke tim Nastro Azzura Aprilia.

Sejak itu Rossi selalu ungguli lintasan pacu sirkuit di Malaysia, Spanyol, Italia, Perancis, Belanda, Imola, Jerman, Brasil, Inggris, Catalunya. Keemanangannya dalam ajang balap motor di Sentul merupakan kemenangannya yang ke-11 kali dengan poin tertinggi 321.

Tim Nastro Azzuro lalu memasukannya ke tim pembalap kelas 250cc. Awal tahun 2000, pembalap yang dijuluki The Doctor ini dimasukan tim Nastro Azzuro Aprilia ke kelas 500cc atau MotoGP. Hampir selama dua dekade, Rossi meraih tujuh kali gelar juara dunia. Era Rossi di MotoGP dimulai pada tahun 2000. Ia sempat pindah ke tim Movistar Yamaha MotoGP. Selama hampir dua dekade, Rossi meraih tujuh kali gelar juara dunia.

Valentino Rossi ketika menjuarai balapan Kelas 125 cc di Sentul tahun 1997
Foto : MotoGP

Sedikit ditambahkan mengenai riwawat Sirkuit Sentul. Sirkuit ini mulai dibangun oleh putra Presiden Soeharto, Tommy Soeharto pada 1990. Sirkuit ini selesai dibangun pada 1992 dan diresmikan oleh Soeharto pada 22 Agustus 1993. Setelah 1996-1997, Sentul belum pernah menjadi tuan rumah ajang MotoGP lagi.

Pada 2016, Kementerian Pemuda dan Olah Raga melayangkan surat kepada Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP mengenai keseriusan Indonesia menjadi tuan rumah balapan tersebut. Sentul disebut-sebut menjadi salah satu kandidat sirkuitnya. Namun, sirkuit tersebut dinyatakan belum memenuhi standar balapan MotoGP.


Penulis: M Rizal
Editor: Irwan Nugroho

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE