INTERMESO

Perceraian Bukan Kiamat

“Dunia kita nggak bakal berakhir cuma karena cerai doang. Aku sendiri udah ngerasain.”

Ilustrasi: Edi Wahyono

Minggu, 30 Januari 2022

Ketukan palu tiga kali menandakan usainya sidang perceraian Fitri Puspita dengan laki-laki yang kini telah menjadi mantan suaminya. Meski senang karena telah berhasil melalui proses perceraian yang sudah mengurasi seluruh jiwa dan raga, di dalam lubuk hati Fitri tersimpan rasa gundah. Apalagi jika memikirkan nasib dua anak laki-lakinya.

Tapi Fitri percaya hidup mereka bertiga akan lebih bahagia. Seperti bait dalam lagu 'Bintang Kehidupan' yang dinyanyikan oleh mendiang Nike Ardilla. Hanya satu keyakinanku. Bintang kan bersinar, menerpa hidupku. Bahagia kan datang. Begitu penggalan lagu pop yang terkenal sepanjang masa itu.

“Rasanya waktu itu plong banget walau agak sedih mikir anak-anak harus hidup tanpa bapaknya. Sekali-sekali aku masih izinkan mereka ketemu bapaknya,” ungkap Fitri. Ia dan suaminya bercerai ketika kedua anak laki-lakinya masih duduk di bangku SD.

Setelah bercerai, Pengadilan Agama sudah menerbitkan Sertifikat Cerai. Hidup Fitri dan kedua anaknya pun tak sama lagi. Sebagai kepala keluarga baru sekaligus ibu dari kedua anaknya, Fitri harus belajar untuk kuat dan mandiri. Fitri memutuskan untuk kembali mengejar cita-citanya yang sempat terkubur karena sibuk menjadi ibu rumah tangga. Fitri kembali bekerja kantoran.

Beruntung pada saat itu masih ada yang mau menerima dirinya bekerja sebagai staf akuntan di salah satu perusahaan swasta. Sementara kedua anaknya dititipkan di rumah adiknya. Sepulang bekerja, Fitri menyempatkan dirinya untuk bercengkrama dan mengajari anaknya pelajaran matematika.

“Lumayan harus jadi single mother. Masak iya, kerja kantoran juga, ngajarin anak juga. Disyukurin dan dijalanin aja. Aku, sih, yakin Allah akan mencukupi kalau kitanya juga mau berusaha,” kata Fitri.

Ilustrasi putusan pengadilan kasus perceraian
Foto: iStock 

Fitri tak menyangka, keputusannya untuk bercerai dengan mantan suaminya merupakan keputusan terbaik. Jika diingat-ingat, Fitri hanya bisa tertawa geli melihat tingkah lakunya dulu saat menahan dan menangisi mantan suaminya agar tidak pergi dari sisinya.

Saat pertama tahu bahwa mantan suaminya berselingkuh dengan rekan kerjanya, Fitri tidak langsung menggugat cerai. Saat itu mantan suaminya ketahuan berselingkuh saat melakukan ‘perjalanan dinas’ dengan rekannya di kantor. Meski dalam hati Fitri amat teriris, Fitri masih mencoba untuk berbicara dan memohon kepada suaminya untuk meninggalkan selingkuhannya itu dan tetap di sisinya.

“Aku menekan ego sendiri karena mikirin kasian anak kalau nggak punya bapak. Aku sabar-sabarin aja walaupun dalam hati udah pengin cerai aja. Dalam hati aku nggak terima diperlakukan seperti ini,” ucapnya.

Kalau dipikir-pikir dulu aku bodoh sekali, menghabiskan air mata dan kecewa berkali kali untuk dia."

Fitri mencoba menerimanya sambil berharap laki-laki yang ia nikahi itu dapat berubah dan bahtera keluarga mereka dapat terselamatkan. Tapi semuanya sia-sia saja, janji yang dia ucapkan dari mulutnya hanya omong kosong belaka. Semakin dilarang, mantan suaminya malah makin intens berhubungan dengan rekan kerjanya.

Puncaknya, Fitri tak sengaja menemukan pakaian dalam wanita lain yang disembunyikan di dalam mobilnya. Seperti kata pepatah, sepandai-pandainya menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan tercium juga. Kali ini amarah tak dapat terbendung. Mengetahui kenyataan itu, Fitri memutuskan untuk menggugat cerai.

Ilustrasi anak korban perceraian 
Foto: iStock

“Setelah kami resmi bercerai sepertinya dia baru sadar. Justru dia yang belakangan mohon sama aku buat balikan lagi. Tapi aku udah nggak bisa menerima dia lagi, kesempatannya udah habis dan udah terlambat juga,” tutur wanita berusia 47 tahun asal Bogor itu. “Kalau dipikir-pikir dulu aku bodoh sekali, menghabiskan air mata dan kecewa berkali kali untuk dia.”

Meski memakan waktu yang cukup lama, rasa sakit hati itu perlahan sembuh dan terbayarkan sudah setelah melihat kedua anaknya bertumbuh dengan baik. Anaknya yang sulung kini sudah masuk ke universitas pilihannya. Sementara si bungsu juga sudah duduk di bangku SMA.

Walaupun telah delapan tahun bercerai, silaturahmi mantan suami dengan anak-anak tetap terjaga. Setidaknya Fitri memberikan hak kepada anaknya untuk tetap mendapatkan kasih sayang dari sosok ayah. Sebulan dua kali, anak-anaknya berkunjung ke rumah mantan suaminya. Sementara mantan suaminya pun kini sudah menikah lagi dengan wanita lain. Fitri memutuskan untuk hidup sendiri bersama anak-anaknya. Meskipun dulu keluarga dan temannya pernah sibuk mencarikan Fitri jodoh.

“Dunia kita nggak akan berakhir cuma karena cerai doang. Aku sendiri udah ngerasain. Memang sih nggak gampang, tapi aku yakin di luar sana juga banyak wanita hebat yang bisa jalanin peran sebagai bapak dan ibu juga sekaligus,” tutur Fitri.


Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE