Video: 20Detik
Kamis, 19 Agustus 2021Jumat, 27 Mei 2021, menjadi hari bersejarah bagi dunia teknologi komunikasi di Indonesia. Pada hari tersebut, layanan komersial 5G untuk pertama kalinya diluncurkan oleh Telkomsel. Kehadiran 5G menjadi pintu masuk hadirnya pengembangan teknologi di berbagai sektor. Sebab, pemanfaatan 5G lebih luas dari sekadar meningkatkan kualitas telekomunikasi di Tanah Air. Teknologi 5G diyakini dapat menghadirkan disrupsi bagi kegiatan pendidikan, pariwisata, keuangan, hingga manufaktur.
Dari sisi bisnis, pengoperasian layanan 5G oleh Telkomsel merupakan bagian dari langkah transformasi digital yang dilakukan TelkomGroup sebagai induk perusahaan. Perusahaan telekomunikasi pelat merah itu tengah gencar menggarap bisnis digital seturut dengan semakin masifnya pemanfaatan internet di Tanah Air.
Secara garis besar, ada tiga fokus utama bisnis digital Telkom, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services. Penyediaan 5G untuk kebutuhan telekomunikasi maupun industri masuk dalam ranah digital connectivity. Di ranah digital platform, TelkomGroup mengembangkan layanan data center dan cloud. Bisnis digital platform Telkom juga meliputi produk internet of things (IOT), security, big data, artificial intelligence (AI), payment/blockchain, adtech, hingga robotics.
Dalam hal digital services, emiten berkode TLKM ini membangun sejumlah aplikasi digital yang bergerak di berbagai sektor. Ada PaDi UMKM (ekosistem UMKM), Agree (ekosistem pertanian dan perikanan), Logee (ekosistem logistik), Wonderin.Id (ekosistem pariwisata), Pijar (ekosistem pendidikan), dan Gameqoo (games). Di sektor kesehatan, TelkomGroup menyediakan platform Telemedika, yang memungkinkan pasien dan dokter melakukan konsultasi serta diagnosis secara daring.
Direktur Utama Telkom Ririek Ardiansyah
Foto: dok. Telkom
“Sebagai perusahaan telekomunikasi terdepan, Telkom telah mencanangkan diri untuk mendukung beragam ekosistem melalui optimalisasi teknologi digital, seperti UMKM, pendidikan, pertanian, hingga pariwisata. Ke depannya Telkom akan terus menghadirkan inovasi digital yang baru karena kami meyakini digitalisasi akan memberikan peluang yang sangat besar bagi bangsa ini untuk dapat meningkatkan daya saing secara cepat dan efisien,” kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah beberapa waktu lalu.
Upaya Memperkokoh Ekosistem Digital
Terbentuknya ekosistem digital yang solid, tempat masyarakat dapat melakukan berbagai kegiatan lewat jejaring internet, tak akan tercapai tanpa infrastruktur memadai. Singkatnya, jaringan internet harus tersedia sampai ke daerah-daerah pelosok.
Upaya penyempurnaan ekosistem digital Indonesia ini ditanggapi TelkomGroup dengan membangun infrastruktur backbone broadband yang memanfaatkan kabel optik untuk jaringan akses tetap maupun mobile, serta pemanfaatan teknologi satelit untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia hingga pelosok. TelkomGroup juga menyediakan layanan VSAT Mangoesky, yang dapat menjangkau wilayah 3T untuk memberikan akses internet dan teknologi digital.
Kehadiran 5G juga termasuk aspek krusial bagi tercapainya ekosistem digital yang mumpuni. Teknologi telekomunikasi generasi kelima ini akan mendorong digitalisasi di Indonesia selangkah lebih maju. Sebagai contoh di sektor kesehatan, jaringan 5G yang stabil dapat digunakan untuk operasi medis jarak jauh, atau dalam hal transportasi, 5G memungkinkan pemanfaatan mobil otonom secara presisi.
Selain itu, akselerasi digital tidak bisa hanya bergantung pada pembangunan infrastruktur jaringan, tetapi juga perlu pembangunan dan pengembangan aspek pendukungnya, seperti data center, cloud technology, Internet of Things (IoT), serta big data analytics dan artificial intelligence, untuk menciptakan aplikasi digital dan layanan digital yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
Derasnya arus digitalisasi juga memberikan asa ekonomi nasional bisa semakin bergeliat. Ekonomi digital diprediksi terus meningkat. Pada 2020, ekonomi digital menyumbang 4 persen dari PDB nasional dengan besaran lebih dari Rp 600 triliun. Pemerintah sudah mematok target, pada 2030 sumbangan ekonomi digital ke PDB mencapai Rp 4531 triliun.
Kualitas startup digital memiliki andil besar dalam upaya menggenjot perekonomian dari ekosistem digital. Untuk itu, melalui program Indigo Creative Nation, TelkomGroup membangun inkubasi startup yang bertujuan untuk pengembangan inovasi digital Indonesia. Indigo juga menyediakan pendanaan awal kepada startup dan memberikan akses kepada mereka untuk berkolaborasi bersama seluruh anak perusahaan Telkom dan BUMN lain. Sejak 2013, TelkomGroup melakukan program inkubasi dan memberikan pendanaan ke 196 startup di Tanah Air.
TelkomGroup juga gencar berinvestasi di perusahaan digital melalui anak perusahaannya, MDI Ventures. Sejauh ini, investasi telah ditujukan kepada 54 startup lokal dan regional. Investasi tersebut diklaim tidak hanya berfokus untuk mendapatkan capital gain, tetapi juga berorientasi untuk mendapatkan synergy value dengan TelkomGroup di berbagai lini bisnis digital guna membangun dampak berkelanjutan bagi masyarakat dan ekonomi digital.
Telkom telah mengucurkan investasi untuk perusahaan digital skala besar maupun level startup. Salah satunya investasi ke superapp Gojek mencapai US$ 450 miliar. Dari investasi tersebut, kedua perusahaan membuat program-program yang berorientasi pada pertumbuhan ekosistem digital, seperti bundling Telkomsel MyAds dengan GoBiz untuk membantu mitra Gojek menjangkau pengguna Telkomsel dan menjadi mitra reseller Telkomsel melalui DigiPOS Aja!.
Telkomsel juga berinvestasi ke platform keuangan digital Kredivo. Investasi ini diarahkan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, dengan membuka banyak kesempatan bagi masyarakat, khususnya segmen unbanked dan underbanked, untuk menjangkau layanan keuangan. Sinergi antara Telkomsel dan Kredivo di antaranya dalam memanfaatkan potensi big data sebagai basis credit scoring.
Di sisi lain, masih banyak hal yang harus dipenuhi agar ekosistem digital benar-benar bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Satu hal yang paling mendasar adalah ketersediaan jaringan internet yang bisa diakses sampai ke ujung negeri. Dengan begitu, inklusi digital bagi seluruh masyarakat dapat tercapai sehingga setiap orang dari Sabang sampai Merauke dapat terhubung dalam ekosistem digital yang terbentuk.
Penulis: Yudistira Perdana Imandiar
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Fuad Hashim