Ilustrasi: Fuad Hasim
Kamis, 3 Juni 2021Buuuk...jotosan seorang pemuda yang tak dikenal Dedi mendadak melayang ke wajahnya. Dedi yang sedang menyeruput segelas kopi di warung langganannya mendadak tersedak. Sayup-sayup Dedi kebingungan melihat wujud pria yang tak dikenalnya itu. Dengan wajah merah padam, pria garang itu mencengkram kerah kaos yang dikenakan Dedi sambil berteriak, “maneh ngambil istri Aing (kamu mengambil istri saya).”
Dedi, 27 tahun, seorang pemuda asal Cicurug yang tergabung dalam komunitas angkot Monster (Mobil Nasional Sarana Transportasi Rakyat) saban hari mencari nafkah untuk anak, isti dengan narik angkot nomor 2 trayek Cicurug-Kota Bogor. Ia lebih memilih komunitas Monster dibanding dengan komunitas angkot lain yang bertebaran di Bogor, seperti Sexy (Solidaritas Elegant Xtreme Islamic), Toge (Top Generation), Sagal (Salah Gaul), karena popularitas Monster yang telah melekat di hati warga.
Popularitas angkot Monster membuatnya lebih mudah untuk menarik minat penumpang. Citra angkot Monster yang terkenal akan modifikasinya itu membuat Dedi merasa semakin gagah ketika mengendarainya. “Pokona mah mun nyetir angkot monster, aing sarua kasepna sama Ariel Noah (Pokoknya ketika saya sedang nyetir angkot monster, saya sama lah gantengnya seperti Ariel Noah),” katanya dengan bangga.
Tapi pada 2017 itu Dedi harus menerima bogem mentah akibat tebar pesona mengemudikan Monster. Bermula dari Elis, bukan nama sebenarnya, yang dengan hati masih panas menunggu angkot nomor 2 yang biasa ia naiki untuk berangkat ke pabrik tempatnya bekerja. Pagi sebelumnya, Elis bertengkar hebat dengan suaminya lantaran sang suami ketahuan baru pulang bermalam di rumah janda muda.
Angkot Dedi pun menghampiri Elis. Karena suasana hatinya masih kacau, Elis memilih untuk duduk di bangku depan agar tidak melihat hiruk-pikuk penumpang di belakang. Melihat seorang perempuan cantik duduk di sebelahnya, Dedi menjadi lupa kalau dirinya sudah beristri. “Mau kerja ya, Teh?” sapa Dedi. Elis mengiyakan. Mereka berdua lantas asyik ngobrol sepanjang jalan. Rasa panas di hati Elis perlahan-lahan mereda.
Salah satu pool angkot Monster di Bogor
Foto : Septian Ardho Wibawa/20Detik
Sejak itu Elis hanya ingin naik angkot yang disopiri Dedi. Lelah pulang dari pabrik, Elis rela menunggu panas-panasan hanya untuk naik angkot Dedi. Ketika ia melihat bangku penumpang depan sudah terisi, biasanya ia meminta penumpang tersebut pindah ke belakang demi bisa berduaan dengan Dedi. “Kalau bukan saya yang narik, itu si Elis nggak mau naik angkot. Dia pasti nungguin sampai (angkot) saya lewat,” cetusnya.
Dedi merasakan sinyal ketertarikan Elis kepada dirinya. Dedi pun akhirnya tak tahan untuk menanyakan nomor telepon mojang Sunda itu. Kisah cinta muda-mudi yang sama-sama sudah memiliki keluarga ini pun dimulai. Tak sampai seminggu, Dedi mengeluarkan jurus jitunya. Elis pun jatuh ke dekapannya. Seringkali Dedi ditemani Elis ketika dirinya sedang narik. Hingga akhirnya kabar perselingkuhan Elis pun tercium oleh suaminya.
Sebelum tinju kedua mendarat di pipi Dedi, kawan-kawannya berhasil memisahkan dirinya dengan suami kekasih gelapnya itu. Setelah dipisahkan, pria tersebut mengaku tak terima istrinya telah direbut oleh Dedi. Anggota komunitas Monster yang berkerumun berusaha mendamaikan keduanya dengan cara kekeluargaan. Tapi permintaan maaf saja tak cukup. Suami Elis melaporkan perselingkuhan istrinya dan membawa Dedi ke kantor polisi.
Lapangan parkir Polsek Cicurug pun dipadati oleh rombongan angkot Monster. Didampingi sopir angkot Monster lainnya, Dedi menjelaskan ihwal perselingkuhannya dengan istri orang itu. Tak sampai dua jam perkara Dedi vs suami Elis sudah bisa didamaikan oleh polisi. Dedi dapat membuktikan hubungan perselingkuhannya dengan Elis terjadi karena ketidakjujuran Elis mengenai statusnya yang sudah menjadi istri orang.
* * *
Pengalaman Dedi adalah penggalan cerita dari ingar-bingar angkot Monster, raja jalanan Bogor yang melegenda. Monster didirikan oleh sopir angkot bernama Diki Tostao. Suatu hari di tahun 1993, Diki sedang melepas penat di warung tempatnya biasa nongkrong setelah seharian narik. Ketika sedang asyik ngobrol dengan teman-temannya, terlintas di pikiran Diki untuk mendirikan klub angkot demi mempererat tali silaturahmi antar sopir angkot. Ide itu mendapat sambutan hangat dari teman-temannya.
Angkot Monster masih eksis hingga sekarang. Angkot ini dikenal dengan modifikasinya yang heboh. Angkot dilengkapi dengan sound system yang suaranya begitu menggelegar. Desain interior angkot mengusung nuansa klub malam. Di dalamnya terdapat perabotan DJ set. Jok penumpang standar diganti dengan sofa empuk berwarna nyentrik. Lampu kelap-kelip memenuhi kabin angkot. Tidak lupa botol minuman keras digantung di atap angkot lengkap dengan gelas slokinya.
Tren angkot rasa diskotik ini berawal dari hobi Diki yang merupakan Presiden Komunitas Monster memodifikasi angkot demi meningkatkan semangat kerja. Para sopir angkot Monster akhirnya mengikuti tren tersebut. Namun, menurut Diki, usaha memodifikasi angkot ini ternyata juga berpengaruh terhadap kenaikan angka penumpang. Semakin ‘ganteng’ sebuah angkot, maka semakin banyak pula setoran yang didapat.
Monster mewajibkan para sopir untuk bersikap sopan dan bersahabat terhadap penumpang. Alhasil, penumpang merasa nyaman. Alkautsar Ismail, misalnya, saat SMA mengaku enggan menaiki angkot jika tidak ada stiker "Monster" terpampang di kaca depan. “Dulu waktu SMA males naik angkot kalau bukan Monster. Selain karena angkotnya unik dan bersih, sopirnya juga ramah-ramah. Monster ngetem-nya juga gak lama. Sampai tujuan juga jauh lebih cepat karena sesuai brandingnya yang Perex (Perjalanan Express)” ujar Ismail kepada detikX di Bogor.
Sopir Monster yang berhasil membangun hubungan baik dengan para penumpang menaikkan citra Monster di kalangan masyarakat Bogor dan sekitarnya. Ketika detikX memantau sepanjang jalanan Bogor, rata-rata angkot Monster sudah dipenuhi oleh penumpang, di saat angkota lain kosong melompong. Bahkan, penumpang angkot Monster sudah penuh di Halte Sukasari, Bogor. Masyarakat Bogor jauh lebih memilih untuk bersempit-sempitan di angkot Monster dibanding harus naik angkot lain.
Kemudahan angkot Monster mendapatkan penumpang tidak jarang menciptakan api permusuhan antar angkot non-Monster. Diki mengatakan, kerap kali terjadi perkelahian antar sopir angkot karena memperebutkan penumpang. “Perkelahian antar sopir mah biasa, tapi untungnya bisa kami atasi secara kekeluargaan,” ungkap Diki.
Tampang 'ganteng' angkot Monster yang beroperasi di Kota Bogor
Foto: Septian Ardho Wibawa/20Detik
Tidak hanya penumpang yang mengantre naik angkot Monster. Desain angkot Monster ikut memuluskan jalan sopir untuk memikat hati perempuan. Banyak perempuan muda yang tergila-gila dengan sopir angkot Monster hingga sering terjadi pertengkaran antar perempuan demi bisa menjadi kekasih hati sang sopir. "Terkadang mereka bisa sampai bertengkar karena rebutan supaya bisa duduk di depan," ujar Diki.
Ricky Nugraha adalah salah satu sopir angkot Monster yang berhasil menggaet penumpang perempuan untuk dijadikan pacar. Ketika masih duduk di bangku SMA, kekasih Ricky sering naik angkotnya untuk pergi-pulang sekolah. Saking seringnya, sopir dan penumpang itu pun terlibat PDKT. “Akhirnya kami pacaran deh,” kata pemuda 27 tahun itu.
Perempuan kemudian menjadi salah satu identitas utama angkot Monster. Ihza Bayu, warga Kota Bogor, mengatakan rata-rata angkot Monster yang dinaikinya pasti terdapat perempuan muda cantik sedang duduk bermesraan bersama sang sopir. Kata Perex sendiri, sebelum berubah menjadi Perjalanan Express adalah akronim dari Perempuan Experimen, karena angkot Monster sangat digandrunginya oleh kaum hawa. Diki mengatakan, penggunaan kata yang terakhir itu banyak diprotes penumpang.
Angkot Monster yang masyhur di kalangan perempuan, juga penumpang lainnya, menyebabkan populasi angkot Monster meledak. Pada tahun 2014, mengutip pemberitaan detik.com, populasi angkot monster mencapai 2.000 dari jumlah 3.400 keseluruhan angkot di Kota Bogor dan sekitarnya. Diki mengungkap ledakan jumlah armada ini terjadi karena proses perekrutan anggota monster yang semakin mudah.
Pesona Mobil Angkot 'Monster,' Penumpang Jadi Istri
Video: Septian Ardho Wibawa/20Detik
“Kalau dulu masuk Monster ada orientasinya kayak ospek anak sekolah. Selama seminggu calon anggota yang mau masuk Monster kita kerjain, kita suruh puter-puter Sukabumi sampai Bogor Kota. Banyak akhirnya yang mundur karena seleksi alam. Nggak kayak sekarang syarat anggota cuma butuh KTP dan SIM” katanya.
Komunitas Angkot monster berhasil melebarkan sayapnya ke daerah-daerah lain, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Sukabumi, Cianjur, Majalengka, Semarang, Solo, Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Lampung, dan Makassar. Mereka membangun soliditas anggota dengan menggelar acara keakraban seperti kumpul-kumpul anggota Monster seluruh Indonesia setiap perayaan ulang tahun monster, aksi bantuan sosial, hingga penyelenggaraan kontes sound system antar angkot. “Pokoknya gimana caranya supaya monster tetap eksis dan para sopir bisa semangat narik,” ucapnya.
Pandemi COVID-19, serta banyaknya pemangkasan jumlah angkot di Bogor, tak membuat api semangat Diki padam. Ia senang Monster sudah menjadi bagian besar dalam hidupnya. “Saya bangga bisa menyatukan teman-teman dari seluruh Indonesia untuk menjadi anggota Monster, ternyata tujuan tujuan hidup saya itu; mempertemukan orang-orang dari berbagai daerah dalam satu komunitas ini,” ungkapnya.
Penulis: Rani Rahayu
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Fuad Hasim