Foto: Ari Saputra/detikcom
Minggu, 13 Desember 2020Entah apa niat Wahyudika saat memamerkan hasil belanjaannya di akun media sosial. Postingannya malah viral karena diserang netizen yang kebanyakan merupakan ibu rumah tangga. Dalam sebuah unggahan, Wahyudika mengaku baru membelanjakan uang sebesar Rp 20 ribu dari sang suami. Lewat sebuah foto, Wahyudika memperlihatkan bungkusan belanjanya dengan uang Rp 20 ribu. Hasilnya dua buah labu, dua ikat kacang panjang, satu kantong cabe merah, dan beberapa belanjaan lainnya.
"Assalamualaikum bunda semua. Nih, aku barusan belanja dengan uang Rp 15 ribu dapatnya segini, Bun. Jadi terjawab pertanyaan yang kemarin, ya. Kalau suami kasih uang Rp 20 ribu di-apa-kan? Ya, dibelanjakan dapat segini. Masih ada lebih Rp 5 ribu lagi tuh, Bunsay," tulis wanita itu.
Postingan ini langsung mengundang berbagai reaksi. Ada yang memuji Wahyudika karena keterampilannya memanfaatkan uang. Namun, ada pula yang senewen gara-gara menilai Wahyudika terlalu mengada-ada. "Ibu HEBAT DAN CERDAS nih saking cerdasnya dia lupa masak kudu pake gas, beras, dan bumbu. Maap situ vegan? Gak ada lauk?" tanya seorang netizen dengan sinis.
Unggahan Wahyudika yang viral di media sosial
Foto : Screenshot
Akibat topik uang belanja, netizen yang kebanyakan ibu rumah tangga itu bersilat-jempol. Uang belanja seketika menjadi isu sensitif. Sebagai seorang istri yang kerap ditunjuk sebagai bendahara keuangan, tentu merupakan kebanggaan jika bisa lebih cermat dalam mengatur pos keuangan. Terutama dalam masa pandemi virus Corona ini. Di mana banyak Ibu rumah tangga dihadapkan pada permasalahan berkurangnya pemasukan.
Kalau dulu saya mikirnya nggak mau ribet. Karena masih harus ngurusin dua anak saya yang masih SD. Tapi sekarang demi penghematan, saya harus bikin bekal."
Hal itu terlihat berdasarkan survei yang dilakukan Teman Bumil bekerjasama dengan Populix. Survei bertajuk 'Dampak Pandemi Terhadap Kondisi Kesehatan Mental' dilakukan Teman Bumil dan Populix pada pertengahan Oktober 2020. Sebanyak 1.230 orang ikut berpartisipasi, namun hanya 1.192 yang masuk kriteria untuk dianalisis. Mayoritas adalah ibu rumah tangga yang sudah menikah dengan 1-2 anak (54%) diikuti sudah menikah namun belum punya anak (43%).
Hasilnya menunjukkan, 9 dari 10 (91%) ibu rumah tangga yang mengikuti survei mengaku terdampak COVID-19. Sebanyak 643 orang (60%) mengalami masalah terbesar di sektor keuangan, 37% di sektor kesehatan terkait kecemasan terhadap COVID-19, dan hanya 3% ibu rumah tangga yang bermasalah dengan pendidikan jarak jauh untuk anak-anaknya.
Pandemi virus corona dan ketidakstabilan ekonomi mengajarkan banyak hal pada keluarga Erna. Tidak hanya bisnisnya yang menurun drastis, suami pun terkena dampak PHK akibat pandemi virus corona. Keuangan keluarga sempat limbung beberapa bulan. Erna, bukan nama sebenarnya, menceritakan pengalamannya di sebuah grup Facebook khusus perempuan yang sudah memiliki lebih dari 400 ribu peserta.
“Segala bentuk efisiensi harus aku lakukan dan yang berkaitan dengan keuangan harus lebih didisiplinkan lagi karena penghasilan yang didapat jauh di bawah dari pengeluaran rutin tiap bulannya,” tutur Erna yang telah memiliki dua orang anak.
Unggahan lainnya tentang belanja istri di masa pandemi yang juga viral
Foto : Istimewa
Salah satunya dengan mengalihkan Anggaran sebesar Rp 200.000 untuk membeli kebutuhan perawatan diri dan kosmetik. Uangnya ia gunakan untuk membeli kebutuhan yang lebih penting, seperti disinfektan rumah tangga. “Kalau dulu sebentar-sebentar kepengen ganti warna lipstik. Sekarang dari pada buang-buang duit beli lipstik yang dipakai nggak kelihatan juga, mending beli ini (disinfektan),” kata perempuan yang bekerja paruh waktu sebagai ibu rumah tangga dan kini berjualan online. Beruntung tak menunggu lama, suaminya kembali mendapatkan pekerjaan.
Semenjak suaminya kembali bekerja, Erna wajib membuatkan bekal. Sebelum pandemi melanda, sang suami selalu makan pagi dan siang dengan mengandalkan warung atau rumah makan di sekitar kantor. “Kalau dulu saya mikirnya nggak mau ribet. Karena masih harus ngurusin dua anak saya yang masih SD. Tapi sekarang demi penghematan, saya harus bikin bekal,” tuturnya.
Suaminya berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB. Erna pun bangun sekitar pukul 04.00 WIB untuk mulai memasak dan menyiapkan bekal. Setelah itu baru melanjutkan aktivitas dengan menemani anaknya belajar secara daring di rumah. “Dengan membawa bekal beberapa bulan belakangan ini pengeluaran rumah tangga menurun lumayan jauh. Uang Rp 100 ribu per hari untuk jatah suami saya makan dan jajan di luar bisa disimpan atau dialihkan untuk kebutuhan lain,” katanya.
Banyak cara yang ditempuh para ibu rumah tangga untuk mengatasi kesulitan keuangan mereka. Dari hasil Survei bertajuk 'Dampak Pandemi Terhadap Kondisi Kesehatan Mental' , para ibu rumah tangga sudah mulai beradaptasi salah satunya dengan membuka usaha kecil-kecilan (27%). Meskipun sebagian besar masih mengandalkan tabungan pribadi (45%).
Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho