Ilustrasi: Edi Wahyono
Minggu, 26 Januari 2020Di dalam KRL jurusan Bogor yang penuh lautan manusia, Luthfi Prayogo seolah berada dalam dunianya sendiri. Pegawai kantor di kawasan Sudirman ini tak peduli meski harus berimpitan dengan penumpang lain. Luthfi cengengesan sambil mendengar suara yang berasal dari earphone wireless-nya. Sudah beberapa bulan belakangan ini Iyas Lawrence, pembawa acara di Podcast Makna Talks menemani perjalanan pulang kantor Luthfi.
Sesampainya di rumah, Luthfi menghentikan rekaman Podcast sejenak dan melakukan ‘ritual’ mandi sehabis pulang kerja. Setelah itu ia akan lanjut mendengarkan Podcast sampai tidur terlelap. “Gue suka Podcast karena bisa didenger kapan saja dan nggak harus diam di depan layar seperti kita nonton YouTube. Terus, durasinya juga lama, jadi lu bisa mendengarkan tentang suatu topik sampai dalam banget,” ungkap Luthfi yang biasa mendengarkan Podcast melalui Spotify.
Peringatan Hari Podcast Internasional di Jakarta
Foto : Istimewa
Memiliki format audio bersifat on-demand, pendengar Podcast dapat mengkonsumsi media ini kapan dan di mana saja. Ditambah lagi dengan jumlah konten yang kian bervariasi. Topik yang dibahas Podcast memang begitu beragam. Mulai dari cerita misteri, komedi, interview, bahkan sampai topik receh bagi pendengar yang ingin mencari hiburan. “Dari lu mau nyari ilmu, atau mau denger orang ngebacot semua ada tuh di Podcast. Durasinya juga panjang bisa lebih dari satu jam.”
20 episode pertama gue monolog semacam social commentary lah. Marah-marah dan ngobrolin soal isu terkini. Tapi ada juga konten wawancara dengan sosok inspiratif.'
Nyatanya penggemar baru Podcast bukan hanya Luthfi. Sejak awal tahun 2018, Podcast mulai dilirik banyak orang. Di Indonesia, dilihat dari tren Google, pencarian kata kunci 'Podcast' saat ini sudah naik ketimbang sepuluh tahun lalu. Tahun 2009, tingkat pencarian kata kunci 'Podcast' hanya berada di kisaran indeks 30-50. sedangkan tahun 2019, frekuensinya naik drastis ke indeks 100.
Hal ini tak lepas dari hadirnya banyak kanal untuk mendengarkan siaran Podcast. Pada awal kemunculannya, Podcast lahir bersama iPod bikinan Apple pada 2001. Podcast merupakan 'iPod broadcasting' alias siaran menggunakan iPod. Kini Podcast siarannya tidak terbatas hanya pada perangkat buatan Steve Jobs itu. Podcast juga bisa didengarkan melalui aplikasi Soundcloud, Google Play Music, Spotify, dan sebagainya.
Popularitas Podcast membuat banyak publik figur ikut melirik kanal ini sebagai salah satu cara baru untuk mempublikasikan karya mereka. Jika melirik pada daftar Podcast teratas, nama-nama terkenal dapat dengan mudah ditemukan. Di antaranya Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono. Selain itu ada pula pemain lama seperti Iqbal Hariadi dengan Podcast Subjective. Iqbal telah berkelana di Podcast sejak tahun 2015.
Igbal Hariadi
Foto : Instagram
“Sebetulnya gue udah ngikutin Podcast luar dari tahun 2010, tapi gue baru bikin Podcast pas Agustus 2015. Jujur waktu itu Podcast di sini masih sepi. Gue terbantu karena sudah punya followers di tumblr. Dulu gue ngeblog di sana dan ada sekian ribu yang ngikutin lah,” kata Iqbal.
Waktu itu Podcast belum diakomodasi Spotify. Saat ini Iqbal telah memiliki lebih dari 5 ribu followers di Soundcloud. Iqbal termasuk generasi awal di podcast Indonesia. Di setiap episodenya Podcast Subjective konsisten membahas keresahan para milenial. Termasuk membahas soal bahasa anak Jakarta Selatan yang sempat jadi trending topic beberapa waktu lalu. Tidak hanya mengulas soal keresahan para milenial, episode-episode Iqbal juga diisi dengan sesi interview bersama sosok milenial inspiratif.
“20 episode pertama gue monolog semacam social commentary lah. Marah-marah dan ngobrolin soal isu terkini. Tapi ada juga konten wawancara dengan sosok inspiratif,” ujar Iqbal yang bekerja sebagai Head of Marketing di Kitabisa. Salah satu konten Podcast Iqbal pernah mewawancarai Gazan Azka Ghafara, sosok di balik bisnis Zanana Chips.
Seiring meningkatnya pendengar, Iqbal juga beberapa kali mengadakan siaran Podcast secara live. Acara bertajuk Subjective Rant ini diadakan di berbagai kota di Indonesia. “Acaranya diselenggarkan di kota yang banyak pendengar Podcast Subjective. Gue pernah ngadain di Bandung, Jogja, Malang sampai Surabaya. Sementara sih masih di sekitar Pulau Jawa.”
Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Irwan Nugroho