INTERMESO

Bule yang Jago
Bikin Jajanan Pasar

“Semenjak saat itu aku semakin suka segala hal yang berhubungan dengan Indonesia.”

Ilustrasi : Edi Wahyono

Senin, 9 Desember 2019

Seloyang kue pepe warna warni dikeluarkan dari dandang. Seketika aroma khas daun suji menyeruak dari dapur. Sang 'koki ', Nick Molodysky, sengaja tidak menggunakan pewarna makanan pada kue buatannya. Setelah adonan dingin dan mengeras, Nick memotong makanan khas Betawi ini menjadi beberapa bagian. Kue bikinin Nick akan dijual untuk komunitas orang Indonesia di Australia.

“Aku jualan setiap hari Jumat. Bawa satu dus kue. Bukan cuma kue pepe, biasanya aku jualan kue talam ubi dan asinan Bogor. Macam-macam, deh," ujar Nick menceritakan pengalamannya berjualan di tahun 2015 kepada detikX melalui sambungan telepon, Kamis, 5 Desember 2019.

Pelanggan Nick yang kebanyakan orang Indonesia itu pun awalnya bingung. Mereka tak habis pikir bagaimana Nick, pria yang lahir dan tumbuh di Negeri Kanguru, justru mahir membuat jajanan tradisional Indonesia. “Dulu mereka sempat ragu. Dikira bule seperti aku nggak tahu cara masaknya. Padahal aku belajar masak sama ibu-ibu dari Indonesia, loh. Cara bikinnya seratus persen otentik,” seloroh Nick.


Cireng Crispi buatan Nick
Foto: dok. instagram masak2dengannick

Ayah satu anak ini mengenal Indonesia bukan barang setahun-dua tahun. Ketika duduk di bangku kelas 5 SD, Nick yang tinggal di Kota Sydney mengambil kelas Bahasa Indonesia. Di kelas bahasa itu, Nick mendapatkan berbagai macam pengetahuan mengenai Indonesia. Pada kesempatan ini pula Nick berkenalan dengan gado-gado dan kerupuk. Suatu kali seorang guru les Nick juga pernah membawa seporsi pempek.

“Semenjak saat itu aku semakin suka segala hal yang berhubungan dengan Indonesia,” tutur suami dari Karina, seorang perempuan asal Indonesia ini. Nick tak sembarang bicara. Setelah lulus SMA, ia mengambil S1 jurusan Indonesian Studies di The University of Sydney. Di kampusnya, Nick juga banyak bergaul dengan orang Indonesia. “Di kelas aku dulu ada orang Sunda sama orang Bogor.”

Nick mengembangkan kecintaannya terhadap Indonesia dengan membuat akun Instagram dan YouTube. Lewat media sosial ini, Nick berbagi pengetahuan dalam hal meracik beraneka ragam masakan Indonesia. Dengan tampang 'bule' dan ceplas ceplos dalam bahasa Indonesia, Nick menjadi daya tarik netizen.

Akun Instagram @masak2dengannick, misalnya, sukses berkat resep masakan yang dibagikan Nick. Akun ini telah menyentuh angka 143 ribu follower. Nick juga punya akun YouTube 'Masak Masak dengan Nick' dengan jumlah subscriber mencapai 71 ribu. Melalui YouTube, Nick berbagi kisah dirinya belajar berbagai masakan di Indonesia. Dia juga menyentil stigma-stigma tentang budaya Indonesia maupun Australia. Nick juga tak ketinggalan membuat makanan hits seperti cireng Indomie.

Buku resep jajanan pasar yang ditulis oleh Nick.
Foto: dok. instagram masak2dengannick

“Melalui channel ini aku ingin orang Indonesia melihat keanekaragaman kuliner yang ada di Indonesia. Selama ini kan yang paling terkenal Padang dan Jawa. Di luar itu orang kurang tahu. Kalau aku bahas masakan Riau atau Bengkulu saja misalkan, banyak yang belum tahu,” tutur Nick yang juga kerap membagikan cerita di Instagram dengan sang buah hati, Zoe Molodysky.

Setiap berkunjung ke Indonesia, Nick selalu menyempatkan diri untuk menyambangi berbagai kota untuk wisata kuliner. Setelah itu Nick akan mempelajari cara memasak dan mempraktikannya di dapur. Seperti awal tahun ini ketika Nick sekeluarga berwisata ke Jayapura. “Ternyata Jayapura bagus banget, di luar ekspektasi aku. Aku baru tahu di sana banyak restoran Chinese juga,” ungkap Nick yang punya cita-cita untuk menjelajahi Indonesia Timur dan Kalimantan.

Selama lima hari, Nick jalan-jalan dan mampir ke Danau Sentani. Di sana ia diajarkan cara membuat papeda, makanan khas Papua yang biasa disajikan dengan ikan. Sepulangnya ke Australia, Nick menjajalnya di dapur. “Kalau di sana kan pakai sagu parut yang masih fresh, kalau di Sydney aku beli tepung tapioka. Dari segi tekstur dan rasa aku rasa sudah sangat mendekati.”

Tak hanya di media sosial, Nick juga turut membukukan resepnya. Nick bahkan telah menelurkan dua buku resep penganan Indonesia. Yang pertama adalah buku resep jajan pasar Indonesia berjudul “Aneka Jajanan Pasar Klasik & Variannya”. Nick sengaja memilih jajanan pasar sebagai tema dari buku perdanannya.

“Orang kan umumnya mau sok kebarat-baratan dengan bikin buku resep kue bolu. Sedangkan aku bikin jajanan pasar supaya makanan ini tetap lestari. Kalau dilihat generasi kita sudah sangat jarang yang bisa masak, nanti nggak ada yang nerusin,” katanya.

Kue Gegicak/Kakicak ala Nick.
Foto: dok. instagram masak2dengannick

Nick yang fasih berbahasa Mandarin ini juga meluncurkan buku 'Kuliner Khas Tionghoa di Indonesia-Rahasia resep & Kisah di Baliknya'. Buku ini agak berbeda dari sebelumnya. Nick tak hanya membagikan resep, namun ia juga mengulas sejarah dan kampung halaman orang Tionghoa-Indonesia, pengaruh masakan Cina terhadap kuliner Indonesia, serta cerita unik di balik makanan. “Aku merasa sangat penting bagi kita untuk mengetahui asal usul sebuah makanan. Untuk itu aku sampai beberapa kali bolak balik dan riset ke Taiwan,” ujar Nick.


Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Luthfy Syahban

[Widget:Baca Juga]
SHARE