INTERMESO
Sama-sama berlambang burung garuda dan pengurusnya berkerabat, Partai Garuda digosipkan punya hubungan dengan Partai Gerindra.
Pengurus Partai Garuda mendaftar ke KPU
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Minggu, 10 Maret 2019Tak banyak publikasi, Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) langsung lolos dalam verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk berlaga pada Pemilihan Umum 2019. Partai Garuda menjadi satu dari empat partai baru yang bakal ikut berebut kursi legislatif pada Pemilu 17 April nanti. Tiga partai baru lainnya adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Sejarah Partai Garuda ini terbilang unik karena sempat menumpang dan memakai legalitas milik Partai Kerakyatan Nasional (PKN) yang didirikan Menteri Penerangan zaman Orde Baru, Harmoko, pada 30 November 2007. PKN berniat ikut bertarung dalam Pemilihan Umum 2009 tapi gagal lantaran tak lolos verifikasi KPU. Setelah gagal berlaga pada Pemilu 2009, tak ada kabar lagi soal PKN hingga 'terlahir' kembali dalam wujud Partai Garuda.
Pada April 2015, Partai Kerakyatan bersalin nama menjadi Partai Garuda. "PKN itu partai mati, tidak ada kepengurusan. Sudah tidak mengikuti proses di KPU," ujar Sekretaris Jenderal Partai Garuda Abdullah Mansyuri kepada detikX, Rabu lalu. "Di sisi lain, Partai Garuda butuh legalitas di Kementerian Hukum dan HAM, sehingga Partai Garuda ambil alih posisi itu. Tapi tidak ada sama sekali keterlibatan orang-orang lama PKN di Partai Garuda. Pengurus inti kami hampir semua anak muda, di bawah 35 tahun, yang masih fresh."
Nama Garuda menjadi satu-satunya alternatif nama partai. "Semua orang pasti tahu apa itu garuda dan garuda itu simbol yang kuat," kata Mansyuri. Nama garuda juga diperhitungkan akan memudahkan dalam merancang gambar untuk lambang partai. Saat itu beberapa partai politik sudah memakai burung garuda dalam lambangnya. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang punya wakil di parlemen dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang gagal di Pemilu 2014.
Sadar diri sebagai partai baru, pengurus inti Partai Garuda merancang burung garuda yang berbeda. Mereka mengundang beberapa desainer kenalan beberapa bulan menjelang deklarasi. "Kami minta dibuatkan lambang berbentuk burung garuda yang utuh, bukan kepala saja, agar representasi burung garuda benar-benar muncul," kata Mansyuri. "Kami juga ingin agar nanti lambang tersebut bisa menunjukkan bahwa ini lambang partai baru yang beda dengan partai-partai sebelumnya yang juga pakai burung garuda dalam lambangnya."
Baca Juga: Di Balik Kabah dan Bintang
Berkas Partai Garuda di kantor KPU
Foto: Lamhot Aritonang/detikcom
Sebelumnya, kata Mansyuri, mereka sudah pernah menetapkan sebuah lambang. Namun, setelah ditimbang-timbang, akhirnya dinilai tidak pas dengan karakter partai yang mayoritas anak-anak muda. "Lambangnya tidak menarik dan tidak merepresentasikan kekinian. Terlalu zaman old dan kaku," ujar Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) itu.
Namun ternyata tidak mudah mendapatkan desain lambang yang bisa diselaraskan dengan visi dan misi partai. Puluhan sketsa yang disodorkan para desainer dipilih dan dipilah. Pimpinan partai pun mengundang kembali para perancang lambang untuk bersama-sama menyelaraskan pilihan-pilihan yang ada. Akhirnya disepakati sebuah lambang dengan burung garuda terbang berwarna emas dan bintang emas di atasnya dengan latar belakang warna merah. "Burung garuda terbang itu perlambang penjaga Nusantara dan simbol kekuatan," kata Mansyuri.
Detail-detail seperti arah pandangan kepala, posisi sayap, dan jumlah helai sayap juga tak lepas dari pembahasan. "Awalnya helai ada enam, lalu direvisi jadi delapan, biar lebih gagah," ujar Mansyuri. Mendesain lambang yang menarik, kata pria asal Rembang, Jawa Tengah, ini, memang penting. Terlebih menurut pengakuannya, Partai Garuda tak punya sumber dana yang kuat untuk bisa jor-joran seperti partai lain guna melakukan sosialisasi di media. "Harapannya, masyarakat yang melihat logo ini langsung terekam di ingatannya bahwa ini Partai Garuda."
Berbeda bentuk burung garuda pada lambang dengan Partai Gerindra tak membuat rumor soal hubungan Partai Garuda dan Gerindra lantas padam. Lebih-lebih Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana punya hubungan darah dengan Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Riza Patria. Sabana merupakan saudara kandung Riza Patria "Tak ada hubungan (dengan Gerindra), kami mandiri. Garudanya Gerindra warnanya kuning emas, sementara kami warna emas untuk melambangkan kesuburan dan kejayaan," kata Mansyuri.
Tak hanya dikaitkan dengan Partai Gerindra. Lambang burung garuda terbang milik Partai Garuda dituding mirip dengan Reichsadler, lambang milik Partai Nazi, Jerman. Reichsadler berbentuk elang hitam yang mencengkeram karangan bunga oak yang di tengahnya ada swastika. "Lambang Nazi itu kan burung elang. Kepakan sayapnya juga berbeda. Warnanya juga berbeda. Saya rasa agak sulit jika disamakan," katanya.
Beredar pula gosip di media sosial, Partai Garuda berhaluan komunis. Mungkin terkait warna merah pada latar lambang partai dan terdapat bintang, sehingga seolah-olah serupa dengan bendera Vietnam. "Cek AD/ART kami, asasnya Pancasila," kata Mansyuri. "Bintang itu lambang sila pertama Pancasila. Kami tambahkan justru karena partai ini bersandar pada ketuhanan, bahwa atas pertolongan Tuhan, segala sesuatu, termasuk partai ini, bisa terwujud."
Lambangnya tidak menarik dan tidak merepresentasikan kekinian. Terlalu zaman old dan kaku."
Sekretaris Jenderal Partai Garuda Abdullah MansyuriPartai Solidaritas Indonesia
Foto: Ari Saputra/detikcom
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga memutuskan rancangan lambang partai secara kolektif. Para pendiri, kata Ketua Umum PSI Grace Natalie, sedari awal menyadari semangat partai adalah solidaritas dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik. Karena itu, dicari sebuah lambang yang bisa merepresentasikan semangat tersebut. "Setelah dirembuk, kami putuskan memilih mawar putih, yang merupakan lambang solidaritas internasional. Tidak ada perdebatan panjang soal itu," ujar Grace kepada detikX.
Berbeda dengan Partai Garuda, yang saat merancang ingin menonjolkan lambang yang punya semangat kekuatan, PSI justru memajukan sisi kelembutan. Mawar putih juga dipilih karena memiliki karakter feminin. "Seperti diketahui, enam dari sembilan pendiri PSI adalah perempuan dan juga lambang-lambang partai pada umumnya lebih menonjolkan maskulinitas," kata Grace.
Karena sudah tercapai kesepakatan soal mawar putih, seorang desainer yang ditunjuk tinggal menggambar dengan hasil memberikan beberapa alternatif desain. Dari sekian alternatif, dipilihlah bunga mawar dengan lima kelopak luar dan tiga kelopak dalam yang melambangkan Pancasila dan Trisakti. "Serta ada tangan mengepal menggenggam bunga, yang menunjukkan semangat kebersamaan dan kebulatan tekad dalam menjaga solidaritas."
Cerita serupa Partai Garuda yang dikait-kaitkan dengan ideologi komunis juga dialami PSI. Lambang PSI disebut hampir serupa dengan identitas gerakan sosialis demokrat internasional. Sekjen PSI Raja Juli Antoni membantah tudingan itu. "Kami bukan sosialis, juga bukan komunis," katanya. Soal mawar, Bung Karno pernah berkata, “Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya. Dengan sendirinya, harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.”
Redaktur/Penulis: PASTI LIBERTI
Editor: Sapto Pradityo