Ilustrasi: Edi Wahyono
Sabtu, 14 Oktober 2017Penantian panjang pencinta kosmetik usai sudah. Akhirnya penyanyi Rihanna merilis lini kosmetik yang telah dua tahun lamanya ia janjikan. Begitu diluncurkan, Fenty Beauty lantas mendapat sambutan luar biasa. Apalagi begitu melihat produk Fenty Beauty didominasi warna nude pink. Warna populer di kalangan kaum milenial saat ini.
Tak mau ketinggalan, Nikkie De Jager melalui akun Nikkie Tutorials mengunggah video di YouTube mengenai ulasan dan kesan pertama terhadap produk kosmetik dari pelantun lagu Umbrella itu. Video itu mendapatkan 4,2 juta likes dari total 7,8 juta pelanggannya. Dengan penggemar sebanyak itu, tak aneh jika Nikkie dipilih Forbes sebagai salah satu dari 10 beauty influencer yang dinilai memiliki pengaruh paling besar.
Nikkie merupakan seorang penggila rias asal Belanda. Sejak 2008, ia memulai debutnya dengan membuat video tutorial makeup dan menyiarkannya melalui YouTube. Nikkie kerap membuat ulasan produk contour dan highlight yang dapat membantu tampilan wajah menjadi lebih tirus dan berdimensi. Ia mendeskripsikan diri sebagai penggila produk highlighter. “Glowing is my exsistence,“ kata Nikkie kepada New York Times.
Nikkie tak bisa menolak ketika ditawari Kim Kardashian West untuk mengulas koleksi makeup teranyarnya yang ia beri nama KKW Beauty. Nikkie bahkan mendapatkan kesempatan merias istri rapper Kanye West ini. Kim memang jeli menangkap peluang. Dengan meminjam pengaruh Nikkie, Kim berhasil meraup Rp 191 miliar dari hasil penjualan 300 produk contour-nya hanya dalam waktu 3 jam setelah rilis. Semakin banyak pengikut, Nikkie tak kesulitan mendapatkan ajakan kerja sama bernilai tinggi sekaligus menggemukkan pundi-pundi uangnya.
Peni Prabawati
Foto: dok. pribadi
Saya sudah menulis panjang, eh ternyata ada yang tinggal menyalin. Kan, kesal juga saya lihatnya.”
Intanlasa, reviewer di Female DailyMenyimak kisah Nikkie yang serba-wow, tidak mengherankan jika profesi beauty influencer menjadi pekerjaan yang diidamkan banyak perempuan. Peni Prabawati juga pernah kepikiran untuk banting setir menjadi beauty influencer. Namun kesibukannya sebagai dokter umum di salah satu rumah sakit di Serpong sulit akur dengan kegiatan seorang beauty influencer. Sebagai gantinya, Peny memenuhi hasratnya mengeksplorasi makeup dengan menuliskan ulasan di situs Female Daily.
Female Daily terbentuk dari hobi blogging yang dilakukan oleh Hanifa Ambadar dan Affi Assegaf. Kini blog pribadi itu telah berkembang menjadi sebuah forum wanita yang tak melulu membahas fashion dan kecantikan. Namun juga semua aspek yang berhubungan dengan dunia wanita, seperti parenting, shopping, anak-anak, dan keluarga. Melalui situs ini, Peni juga membagikan ulasan terhadap sebuah produk kecantikan apa pun yang telah ia gunakan dalam bentuk uraian tulisan dan foto.
“Saya mulai gabung di sana dari 2009. Tapi saya baru mulai menulis ulasan sejak 2013. Kebetulan saya suka coba-coba makeup dan produk perawatan kulit,” kata wanita berusia 28 tahun ini. Di lemarinya sudah bertumpuk-tumpuk produk kosmetik. Hingga kini Peni telah menulis sebanyak 570 ulasan. Tahun lalu ia mendapatkan predikat sebagai top reviewer di situs Female Daily.
Berawal dari mencari informasi seputar makeup ini, Peni jadi kecanduan menulis ulasan produk makeup dan skin care. Dua komponen ini seolah tidak ada habis daya tariknya. Untuk mengetahui warna, tekstur, maupun kandungan dalam makeup, Peni merasa perlu membaca dan menuliskan kembali review.
Dengan menggambar alis dan memoleskan lipstik saat hendak bepergian, otomatis wajah akan terlihat lebih cerah dan Peni merasa lebih percaya diri. Tak terasa ratusan lipstik telah ia koleksi. Terkadang beberapa produk kecantikan dia beli dengan harga yang lumayan mahal. Sebut saja serum perawatan wajah Sunday Riley. Produk kosmetik kelas atas asal Amerika Serikat ini dijual dengan harga di atas Rp 500 ribu.
Untuk mendapatkan harga yang lebih murah, Peni mengakalinya dengan memesannya melalui prosedur pre-order di toko online. “Satu botol 30 ml saja adik saya dapat dengan harga Rp 1,4 juta. Makanya saya nggak mau buru-buru pesan. Walaupun saya suka produk kecantikan, buat saya nggak mendesak,” ujar Peni. Meski tak seglamor Nikkie dan para beauty influencer lain, setidaknya referensi Peni dan pengulas produk kecantikan ini sangat bemanfaat untuk memberi komentar jujur terhadap suatu produk makeup.
Irine Sekar, mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan swasta di Jakarta, kerap mengandalkan ulasan dari beauty reviewer seperti Peni sebelum membeli sebuah produk makeup. “Saya sih lebih percaya pada ulasan di situs kecantikan. Karena itu kumpulan opini pribadi orang lain yang bisa kita seleksi. Produk yang mereka pakai pun beli sendiri. Tapi yang namanya produk makeup, balik lagi cocok-cocokan, ya. Kadang di kulit saya oke, tapi belum tentu di orang lain bagus hasilnya,” ujar Irine.
Intanlasa, ibu rumah tangga, yang beberapa kali kerap memenangi kategori best reviewer di Female Daily, paling tak bisa menahan diri untuk tidak membeli makeup. Akibat kecanduan makeup, Intan, yang kini berdomisili di Jakarta, pernah kehabisan uang. Setelah bekerja dan menghasilkan uang sendiri, Intan selalu kalap saat melihat merek kesukaannya mengeluarkan produk baru. “Setelah punya uang sendiri hasil kerja, akhirnya beli sampai menumpuk. Pernah sampai nggak punya duit, hanya sisa Rp 27 ribu di tabungan gara-gara beli makeup,” Intan mengenang.
Intanlasa
Foto: dok. pribadi
Suaminya 'tak berkutik' melihat hobi sang istri. “Kan pakai uangku. Dia lihat aku beli sabun harga Rp 400 ribu kadang masih suka marah. Tapi prinsipnya, kalau aku suka dan dipakai, ya sudah, kenapa nggak. Perempuan kan setidaknya ke mana pun pasti pakai makeup. Setidaknya lipstik dan sedikit bedak,” ujar Intan. Kini dia tengah tergila-gila pada produk kosmetik asal Korea.
Meski kerap gelap mata saat memborong produk makeup, Intan punya cara untuk memutar kembali uang supaya bisa terus belanja makeup. Salah satunya dengan menjual kembali produk makeup yang sudah tidak terpakai. Intan tak menyangka banyak orang bersedia menampung makeup bekas ini. Paling lama, Intan butuh waktu satu bulan untuk menguangkan kembali makeup belanjaannya. Bagi sebagian orang, makeup bekas bisa jadi salah satu jalan untuk mendapatkan produk makeup high-end dengan harga terjangkau.
Sejak 2015, Intan berhasil menulis lebih dari 700 beauty product. Terkadang ia juga mengulas produk kebutuhan bayi, parfum, dan sebagainya. Bagi Intan, ulasan yang jujur dan apa adanya merupakan nyawa utama bagi seorang beauty reviewer. Itu sebabnya, ia sangat menyayangkan orang yang menjiplak ulasan demi memenangi sebuah kontes ulasan.
“Kita kan mengulas butuh waktu. Seperti serum, saya harus bolak-balik pakai selama satu bulan. Saya sudah menulis panjang, eh ternyata ada yang tinggal menyalin. Kan kesal juga saya lihatnya,” kata Intan, yang berencana menjadi seorang makeup artist. Ia ingin mengikuti jejak lulusan situs Female Daily seperti Endi Feng, yang kini menjadi makeup artist sekaligus beauty influencer di Instagram.
Reporter/Penulis: Melisa Mailoa
Editor: Sapto Pradityo
Desainer: Fuad Hasim