INTERMESO
70 TAHUN MEGAWATI
"Kalau sudah dengan tanaman dan bunga, beliau enjoy sekali, bisa tertawa lepas."
Ilustrasi: Fuad Hasim
Karen Tambayong masih ingat betul ketika berada dalam satu mobil dengan Megawati Soekarnoputri di sebuah perjalanan ke luar kota beberapa tahun yang lalu. Megawati tidak tidur. Matanya memilih memandang ke luar jendela mobil. Menikmati barisan tanaman hijau di pinggir jalan.
Tiba-tiba Mega meminta sopir menepikan mobil. "Mbak Mega bilang ia melihat bunga unik di pinggir jalan," ujar Karen, mantan Ketua Umum Asosiasi Bunga Indonesia, bercerita kepada detikX, Jumat pekan lalu.
Megawati segera mengambil beberapa lembar tisu. Ia kemudian turun dari mobil, lalu memetik bagian tanaman dan kemudian dibungkusnya dengan tisu. "Tanaman itu untuk diperbanyak di kebunnya. Beliau memang suka mengumpulkan bunga yang aneh dan unik," ujar Karen.
Kebun Raya Bogor menjadi tempat cinta pertama Megawati pada tanaman mulai bersemi. Letaknya yang bersebelahan dengan Istana Bogor membuat putri presiden pertama Indonesia itu mengenal berbagai macam tanaman. "Beliau bahkan ingat nama tanaman-tanaman yang ada di sana," ujar Karen. "Salah satu mimpinya sewaktu gadis adalah menjadi kepala kebun raya."
Sudah lebih dari dua dasawarsa Karen mengenal Megawati. Hera Diana, istri bekas Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tarto Sudiro, mempertemukan mereka. “Hera Diana juga pencinta bunga," ujar penasihat Yayasan Bunga Nusantara itu.
Memiliki hobi yang sama soal tanaman bunga membuat kedua perempuan yang berbeda profesi ini lantas menjadi karib. "Kalau sudah dengan tanaman dan bunga, beliau enjoy sekali, bisa tertawa lepas," kata Karen. Sekarang, selain punya rupa-rupa kesibukan, Karen menjabat Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara VIII.
Foto: repro buku Gerak dan Langkah Megawati
Koleksi tanaman Megawati sangat beragam. Tak hanya jenis bunga-bunga Nusantara, tapi juga tanaman endemik dari berbagai daerah di Indonesia. Megawati pernah meminta pertolongan kepada politikus PDI Perjuangan asal Flores, Andreas Hugo Pareira, untuk dicarikan bambu berbatang merah, yang hanya tumbuh di Kabupaten Ngada, Flores bagian tengah, Nusa Tenggara Timur, pada 2013.
"Saya sendiri yang orang Flores tak tahu kalau ada bambu jenis itu," ujar Andreas diiringi tawa berderai. Bambu berbatang merah itu akhirnya ditanam di kebun Megawati yang berada di Bogor.
Kesibukannya memimpin partai politik terbesar di negeri ini tak bisa memisahkan Megawati dengan bunga-bunganya. Saban pagi atau sore di waktu senggang, anak kedua Presiden Sukarno itu menyempatkan diri mengurus koleksi-koleksi tanaman bunga di kebun rumahnya.
Kepala Sekolah Komunikasi PDI Perjuangan Ari Junaedi menuturkan cara Megawati Soekarnoputri merawat tanaman koleksinya itu sangat unik. Semua tanaman diperlakukan layaknya makhluk hidup yang memiliki indra pendengaran.
"Bu Mega percaya tanaman butuh pendekatan khusus dengan diajak bicara. Sama saja dengan binatang-binatang peliharaan yang membutuhkan perhatian," ujar Ari, yang pernah menjadi staf khusus bidang komunikasi saat Megawati menjabat presiden. "Tanaman yang diberi perhatian seperti itu, menurut beliau, akan tumbuh lebih subur."
Pernah pada masa-masa awal rumah tangga Megawati-Taufiq Kiemas, pada pertengahan 1970-an, Megawati punya toko bunga di Jalan Garut, Menteng, Jakarta Pusat. Salah satu pelanggannya adalah Poppy Susanti Dharsono, fotomodel pada masa itu. "Saya sering memesan bunga untuk teman-teman saya di florist kepunyaan Mbak Mega," kata Poppy dikutip dalam buku Megawati, Anak Putra Sang Fajar.
Dia memang pintar cari uang. Dia buka toko kembang. Apa saja yang halal dia jual."
Eros Djarot, teman lama MegawatiFoto: Getty Images
“Dia memang pintar cari uang. Dia buka toko kembang. Apa saja yang halal dia jual, karena zaman itu kan masih susah,” kata Eros Djarot, teman lama pasangan Megawati-Taufiq Kiemas. Sayang, Eros tak ingat persis seperti apa toko bunga milik Megawati. Di Jalan Garut pun sudah tak tampak lagi jejak toko bunga milik Megawati.
Setelah Sukarno “dipaksa” turun dari kursi presiden, orang-orang yang dekat dengan keluarganya perlahan dibersihkan dari lingkaran kekuasaan. Orang-orang enggan dekat dengan keluarga Presiden Sukarno lantaran takut ikut kena masalah. Keluarga anak-anak Bung Karno, termasuk keluarga Megawati, harus berjuang untuk bertahan hidup. “Setelah Taufiq punya pompa bensin, kondisi keuangan mereka baru berubah,” kata Eros.
* * *
Hari ini Megawati genap berumur 70 tahun. Lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947, Megawati lahir pada masa-masa sulit. Presiden Sukarno dan pemerintah Indonesia “boyongan” ke Yogyakarta lantaran Jakarta tak lagi aman dari agresi militer Belanda.
Pada petang itu, 70 tahun lalu, kampung Ledok Ratmakan, di pinggir Kali Code, Yogyakarta, diguyur hujan deras. Di kampung itulah Fatmawati, Ibu Negara, mengungsi sementara. Petir menyambar-nyambar, menerangi kegelapan. Megawati lahir hanya diterangi lampu lilin. Selama berbulan-bulan, Fatmawati dan dua anaknya, Guntur Soekarnoputra dan Megawati, tinggal di Kampung Ledok.
Jika bunga memikat Megawati sejak kecil, barangkali memang “menurun” dari sang ayah, Bung Karno. Presiden Sukarno menyukai segala jenis keindahan, termasuk bunga dan tanaman. "Bung Karno acap memberi cendera mata berupa bunga asli Indonesia kepada kepala negara sahabat yang berkunjung," ujar Ari Junaedi. Salah satu pemimpin negara yang mendapat bunga dari Presiden Sukarno adalah Kim Il-sung, pemimpin besar Korea Utara.
Megawati bersama Presiden Sukarno dan kakaknya, Guntur, di New York, pada 1961.
Foto: Getty Images
Hubungan Korea Utara dengan Indonesia telah terjalin lama. Pemimpin kedua negara, Sukarno dan Kim Il Sung, memiliki hubungan yang baik. Ketika pada 1962 Kim Il-sung melawat ke Indonesia dan mengunjungi Istana Bogor, Bung Karno membawa Kim berjalan-jalan ke Kebun Raya. Di dalam Kebun Raya Bogor, mata Kim terantuk pada sebuah bunga anggrek. Kim Il-sung, yang didampingi putranya, Kim Jong-il, mengagumi kecantikan anggrek tersebut.
Bung Karno lantas memberi nama bunga tersebut Kim Ilsungia. Anggrek dari keluarga Dendrobium itu juga diberikan sebagai kenang-kenangan. Anggrek ini berhasil ditanam dan dikembangbiakkan di Korea Utara. Setiap bulan April, Kim Ilsungia bermekaran di Korea Utara.
Langkah Bung Karno ini, menurut Andreas, sepertinya menjadi inspirasi bagi Megawati dalam melakukan pendekatan diplomasi, yang dikenal politik bunga. "Ada satu pepatah, say it with flowers. Ini satu jalan masuk untuk membuka hubungan pembicaraan dengan pendekatan yang lebih santai," kata pria kelahiran Flores, Nusa Tenggara Timur, itu.
Kecintaan Megawati pada tanaman pun bergaung sampai ke negara sahabat. Pemerintah Provinsi Jeju, Korea Selatan, membangun sebuah taman yang berlokasi di Halla General Hospital yang diberi nama Megawati Soekarnoputri Garden. Megawati sendiri diundang meresmikan taman tersebut pada Maret 2013.
Reporter/Penulis: Pasti Liberti Mappapa
Editor: Sapto Pradityo
Desainer: Fuad Hasim
Rubrik Intermeso mengupas sosok atau peristiwa bersejarah yang terkait dengan kekinian.