Ilustrasi: Edi Wahyono
Kamis, 16 Februari 2023Sejak balita, Colton Harris-Moore sudah kurang belaian kasih sayang dari orang tuanya. Bocah kelahiran Skagit Valley, Pulau Camano, Washington, Amerika Serikat, 22 Maret 1991, itu sudah ditinggal pergi ayahnya, Gordon Moore, yang kecanduan narkoba dan alkohol. Ia dan ibunya, Pamela Kohler, harus tinggal di rumah trailer reyot dan lembap.
Ibunya berjuang seorang diri untuk membesarkannya dan mencari nafkah. Colton sering ditinggal sendiri di lingkungan rumahnya yang kurang baik. Situasi itu membuat Colton sudah memiliki masalah perilaku sejak dini. Bahkan, pada umurnya 7 tahun, Colton sering kabur dan tinggal berhari-hari di hutan yang tak jauh dari rumahnya.
Untuk bekal hidupnya, Colton mulai membobol beberapa rumah peristirahatan milik orang kaya yang ada di sekitar hutan. Ia mencuri bahan makanan dan perlengkapan berkemah. Akibat ulahnya itu, ia mendapatkan hukuman untuk pertama kalinya ketika berumur 12 tahun.
Colton dimasukkan ke penjara anak selama 1 tahun. Setelah bebas, ia melanjutkan sekolah menengah pertama di Stanwood Middle School. Tak lama, dia dipindahkan ke sekolah khusus anak nakal di Lincoln Hill karena masalah kedisiplinan. Hingga akhirnya Colton putus sekolah saat duduk di kelas 9.
Selama periode itu, beberapa kali petugas Layanan Perlindungan Anak mengunjungi keluarga Colton karena dugaan penelantaran dan pelecehan. Colton remaja dititipkan ke tempat asuhan. Karena tak terikat sistem sekolah umum, Colton terus melakukan pelanggaran hukum.
Dalam suatu kasus, Colton ditangkap polisi dan wajib hadir di persidangan. Tapi ia mangkir. Polisi menetapkannya sebagai buron pada 4 Juli 2006, ketika usianya 15 tahun. Buron remaja itu tinggal di dalam hutan belantara Pulau Camano dengan mendirikan tenda seadanya. Untuk hidup, Colton tetap membobol rumah peristirahatan untuk mencuri bahan makanan.
Sidang Colton Harris-Moore di Pengadilan Tinggi Island County, Washington pada 16 Desember 2011
Foto: AP/Ted S. Warren
Di rumah yang dibobolnya, Colton biasa mengakses internet melalui komputer yang ada. Ia mencuri data pemilik rumah dan memesan kartu kredit. Dengan kartu sakti atas nama pemilik rumah, Colton memesan makanan dan peralatan gunung dengan teknologi canggih, termasuk kacamata ala militer seperti night vision goggle (pengindra pada malam hari).
Kacamata itu membantunya menghindari polisi yang memburunya. Enam bulan kemudian, pada 9 Februari 2007, Colton ditangkap atas tuduhan 23 kasus perampokan rumah. Ia sepakat dengan jaksa penuntut untuk mengakui tiga kejahatan. Colton dihukum tiga tahun di fasilitas tahanan remaja Green Hill School, yang dikenal memiliki sistem keamanan tingkat tinggi di Chehalis, Washington.
Di tempat tersebut, karena berperilaku baik, Colton dinobatkan sebagai siswa narapidana teladan. Lalu ia ditransfer ke Pusat Perawatan Hunian Griffin Home, Renton, pada 14 Februari 2008. Banyak spekulasi yang menilai penobatannya sebagai siswa narapidana teladan adalah tipu muslihatnya agar dipindah ke tempat tahanan yang sistem keamanannya lebih longgar.
Benar saja, dua bulan kemudian, atau pada 24 April 2008, Colton menyelinap dan kabur melalui jendela tak terkunci. Setelah jadi buron, ia mencuri mobil untuk kembali ke Pulau Camano. Ia tinggal di hutan dan melanjutkan kebiasaan mencuri makanan dan perbekalan di beberapa rumah peristirahatan. Di pulau itu, Colton mencuri mobil Mercedes-Benz hitam pada 18 Juli 2008.
Ia lalu dikejar-kejar deputi sheriff di Pulau Camano. Colton kabur meninggalkan mobil curiannya. Polisi menemukan sejumlah kartu kredit curian, ponsel, dan kamera. Dari foto yang ditemukan polisi, identitas Colton diketahui dan ia sering berswafoto di dalam hutan yang diunggah di dunia maya hingga aksinya membuatnya terkenal.
Saat itu usianya 17 tahun, Colton mendapat julukan The Barefoot Bandit karena kebiasaan bertelanjang kaki alias nyeker saat beraksi. Kadang jejak kakinya tertinggal di lantai rumah yang dibobolnya. Colton memutuskan kabur dari Pulau Camano dengan mencuri perahu menuju Pulau Orcas pada Agustus 2008.
The Barefoot Bandit, Colton A Haris-Moore
Foto: FBI Archieve
Di pulau itu, Colton mencuri pesawat bermesin tunggal Cessna 182 milik penyiar radio Seattle KZOK-FM, Bob Rivers, di hanggarnya, pada 12 November 2008. Walau tak memiliki pengalaman menerbangkan pesawat, ia berhasil menerbangkan pesawat kecil itu sejauh 300 mil dan mendarat di Yakama Indian Reservation, South Yakima.
Diduga, Colton belajar terbang otodidak melalui buku panduan manual pesawat dan karena hobinya bermain game favoritnya sejak kecil hingga berjam-jam, Microsoft Flight Simulator. Setelah berhasil, Colton mencuri beberapa mobil. Ia terus pergi berpindah-pindah tempat, seperti ke Reno, Sacramento, dan Washington Timur.
Ia terus kucing-kucingan dengan polisi dan kembali ke Pulau Camano pada Mei 2009. Tepat 19 Juni 2009 dini hari, Colton nekat membobol mobil patroli yang terparkir di depan rumah seorang polisi. Ia menggasak peralatan polisi, ponsel, senapan, dan beberapa amunisi. Hal itu menambah murka petugas Departemen Sheriff Island County.
Pada 11 September 2009, Colton kembali mencuri pesawat jenis Cirrus SR22 di Bandara Umum San Juan menuju Pulau Orcas. Di pulau itu, Colton mencuri perahu yacht dan berlayar menuju Point Roberts di Semenanjung Tsawwassen. Jalur pencurian kemudian membentang melintasi British Columbia, Kanada, hingga Bonner Ferry di Idaho Utara.
Di Bonner Ferry, kembali Colton mencuri dan membawa kabur pesawat Cessna 182. Rencananya, ia kembali ke Pulau Camano. Tapi, baru terbang sejauh 260 mil, pesawat kehabisan bahan bakar dan mendarat darurat di Granite Falls, Snohomish County. Polisi menemukan jejak kaki Colton. Ia kembali mencuri pesawat Cirrus SR22 di Bandara Regional Anacortes pada 10 Februari 2010 dan terbang menuju Pulau Orcas.
Keesokan harinya, ia membobol toko Homegrown Grocery dan membawa uang USD 1.000. Gilanya, Colton menggambar jejak kakinya dengan kapur di lantai toko dan menuliskan pesan bernada ejekan, “C-Ya”. Akhirnya Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) turun tangan untuk memburu pemuda berumur 19 tahun itu. FBI memberi hadiah USD 10 ribu kepada siapa pun yang memberikan informasi keberadaannya.
Colton Harris-Moore bertelanjang kaki ketika ditangkap di Bahama
Foto: AP/Felipe Major
Colton bisa melewati penjagaan ketat polisi wilayah Washington hingga negara bagian Illinois dengan mencuri mobil pada Juni 2010. Colton kembali mencuri pesawat Cessna di Bandara Bloomington, Illinois, pada 4 Juli 2010. Rencananya, ia kabur ke Kuba, yang tak memiliki perjanjian ekstradisi dengan pemerintah AS. Tapi rupanya ia harus mendarat darurat di Pulau Great Abaco, Bahama. Untuk bertahan hidup, ia mencuri makanan di toko dan restoran terdekat.
Akhirnya, pelarian Colton berakhir. Ia ditangkap polisi di Harbour Island, Bahama, pada 11 Juli 2010, ketika akan kabur dengan perahu curian. Lalu Colton diekstradisi dari Nassau, Bahama, ke Miami. Ia ditahan dan diadili di pengadilan distrik negara bagian dan federal atas 100 dakwaan kasus pencurian dan penerbangan ilegal pada Januari 2012.
Colton jebloskan ke penjara Stafford Creek di Aberden untuk menjalani hukuman 6 tahun penjara. Setelah itu, Colton menjual hak atas kisah hidupnya kepada 20th Century Fox sebesar USD 1,4 juta. Pada 2 September 2016, Colton bebas dari penjara saat berumur 25 tahun. Ia bekerja paruh waktu sebagai juru ketik pada pengacaranya, John Henry Browne.
Pada Desember 2016, Colton membuat laman pengumpulan dana, GoFundMe, dengan mengumpulkan uang USD 125 ribu. Uang itu digunakan untuk pelatihan sekolah penerbangan. “Sekarang saya berusia 25 tahun, bebas, dan siap untuk melakukannya (terbang) secara legal. Saya suka terbang, tapi saya tidak akan pernah mencuri atau melanggar hukum lagi,” ucapnya di laman miliknya itu.
Penulis: M Rizal
Editor: Irwan Nugroho