Ilustrasi: Edi Wahyono
Jumat, 6 Mei 2022Hingga kini, wanita di pusaran cinta segitiga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Muhammad Iqbal Asnan, dan korban penembakan Najamuddin Sewang menghilang dari publik. Kepala Seksi (Kasi) Transportasi Publik Dishub Kota Makassar itu tak terlihat di kantornya, Jalan Mallengkeri No 18, Mangasa, Tamalate, maupun di rumahnya di kawasan Tamangapa Raya, Manggala, Kota Makassar.
Saat detikX menyambangi kediaman Rachmawaty pada Jumat, 29 April 2022, rumah itu tampak kosong dan tak terurus. Pagar rumah itu tertutup rapat. Hanya pintu terali yang dibiarkan terbuka. Begitu pula dengan jendela rumahnya tertutup gorden berwarna putih.
Di halaman depan, terlihat empat buah kursi plastik berwarna cokelat ditumpuk rapi. Di sampingnya, satu unit sepeda berwarna gading berdebu. Sejumlah tanaman di dalam pot pun sudah lama tak disiram. “Iya, sebelum puasa (masih sering di rumah menyiram tanaman). Baru-baru ini dia datang sama anaknya, tiga hari lalu,” ucap Muhlis, salah seorang tetangga Rachmawaty, kepada detikX, hari itu.
Menurut Muhlis, Rachmawaty dikenal sebagai sosok yang ramah dan terbuka. Ia sering menyiram tanamannya sembari mengobrol dengan para tetangga. Namun, sejak kasus penembakan terhadap Najamuddin yang didalangi oleh Iqbal Asnan itu terjadi, Rachmawaty tak terlihat lagi.
Muhlis tak tahu apakah Rachmawaty memiliki rumah lainnya. Rachmawaty sendiri tinggal di kawasan itu bersama anaknya dua tahun lebih. “Tidak kutahu. Cuma ini ji biasa (rumahnya) dia siram-siram bunga. Dia satu dua tahun di sini, tiga tahun ah," ucapnya.
Rumah Rachmawaty di Perumahan Tamangapa Raya
Foto: Ibnu Munsir/detikSulsel
Sementara itu, Kepala Sekuriti kompleks perumahan Tamangapa Raya bernama Daeng Muntu mengaku sering melihat kedatangan Iqbal Asnan ke rumah Rachmawaty. "Iya, (Iqbal sering datang). Kan dibilang istrinya mi. Sudah menikah. Waktu sebelum kejadian (sering datang). Biasa satu minggu (setiap pekan)," kata Daeng Muntu.
Ia mengatakan, Iqbal kadang ke rumah Rachmawaty pada siang atau malam hari. Iqbal juga kerap menginap. Daeng tak bisa menegur kedatangan Iqbal, karena dari informasinya yang diterimanya, Iqbal adalah suami siri Rachmawaty. "Iya, kan ditahu mi bilang sudah menikah. Cobanya tidak ditahu, saya gerebek itu rumah," ujar Daeng Muntu.
Sementara itu, ketua RT setempat Iskandar bilang, sejak kasus cinta segitiga berujung maut itu mencuat, Rachmawaty langsung keluar dari grup WhatsApp warga. Namun dia tidak mengetahui apakah kasus itu menjadi penyebab Rachmawaty left group."Sudah keluar dari grup warga juga. Namanya karena semenjak itu barangkali dia ada perasaan, kan. Kita di sini ada grup WhatsApp," beber Iskandar.
Di rumahnya, Rachmawaty disebut tinggal bertiga. Rumahitu sepengetahuan Iskandar juga merupakan milik orang tua Rachmawaty. "Kebetulan itu hari (kata Rachmawaty) itu rumahnya orang tuanya. Itu hari kan dia melapor mau masuk mau tinggali, karena sudah diperbaiki," ucapnya.
Sebelumnya detikX berupaya menemui Rachmawaty di kantornya pada Selasa, 19 April 2022, tapi nihil. Salah seorang staf Dishub Kota Makassar mengatakan, Rachmawaty sudah tidak masuk kerja selama satu pekan. Ia tak tahu ke mana perginya atasannya tersebut. "Mungkin ini satu minggu, beberapa minggu (tidak masuk)," kata dia.
Rachmawaty
Foto: Istimewa
Disinggung soal Rachmawati yang jarang masuk kantor, staf itu hanya mengatakan, Rachmawaty biasanya hanya terlihat sewaktu-waktu. "Tidak tentu dia, karena dia biasanya di luar di lapangan. Kadang di Kayubangkoa karena dia bagian moda," ucapnya.
Rachmawaty terancam dipecat apabila bolos kerja selama beberapa pekan. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Kinerja dan Penghargaan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar, Rosnaidah. “Tentu harus ditindaklanjuti oleh atasannya. Dalam hal ini Kasubag Kepegawaian harus membuat surat panggilan kepada yang bersangkutan sampai tiga kali,” katanya kepada detikX.
Sanksi Rachmawaty akan ditindaklanjuti langsung oleh SKPD (satuan kerja perangkat daerah)-nya. Hukuman bagi aparatur sipil negara (ASN) yang membolos kerja diatur di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negara. Bila tiga kali pemanggilan tak hadir, akan diberi sanksi yang tegas. Salah satunya adalah penundaan pemberian gaji.
Bahkan rekomendasi pemberhentian gaji pegawai bisa diajukan atasan. "Jadi dibuatkan pemanggilan kedua, panggilan ketiga. Kalau, toh, tidak pernah masuk kantor, seorang PNS yang tidak melaksanakan tugas, maka tidak berhak juga menerima gaji, maka bisa mengajukan untuk membayar gajinya dulu," tutur Rosnaidah lagi.
Sementara itu, raut duka masih terlihat jelas pada wajah istri Najamuddin, Rovida Setya Ichsani. Ia kini menutup diri dari pemberitaan pembunuhan suaminya yang terlibat cinta segitiga. Ia tetap berupaya menjaga mentalnya, termasuk anak-anaknya, tentang berita pembunuhan tersebut.
“Dia tidak mau ki sakit hati, cukup dia dan orang terdekatnya yang tahu bagaimana hubungannya selama ini dengan suaminya. Karena, toh, ini kenangan yang manis weh (kisah korban dan istrinya), tidak ada perasaan curiga karena memang baik-baik hubungan rumah tangganya, tidak seperti berita yang beredar bilang ada orang ketiga,” ungkap adik sepupu Najamuddin Sewang, Ulpa Wahyuni, saat ditemui detikX di Residence Alauddin, Jalan Sultan Alaudin, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Jumat, 29 April 2022.
Kepala Satpol PP Kota Makassar, Muhammad Iqbal Asnan
Foto: Istimewa
Ulpa mengatakan, Najamuddin dan Rovida menikah di Makassar pada 9 April 2008. Mereka dikaruniai dua anak. Anak sulung perempuan dan anak kedua laki-laki. Masing-masing kelas V dan III SD. Rovida memiliki perusahaan tempat bimbingan belajar (bimbel) yang dikelolanya sendiri. Bahkan Rovinda terjun langsung mengajar.
Najamuddin sebenarnya tidak langsung mendapatkan restu dari calon mertuanya saat hendak menikah. Ia harus bangun Subuh demi mendatangi kompleks perumahan mertuanya. “Korban bela-belain bangun Subuh-subuh untuk datang ke kompleks calon mertuanya untuk salat Subuh berjemaah di Makassar. Mungkin sudah ada yang baik dalam dirinya ini Tayang (nama panggilan korban di keluarganya) sehingga direstui. Jadi dia berjuang,” ungkap Ulpa lagi.
Ulpa tidak tahu apakah Rovinda mengetahui Najamuddin punya hubungan spesial dengan Rachmawaty. Pasalnya, selama ini keluarga pun tak ada yang tahu. “Nggak na tahu ki. Sama sekali na tahu,” pungkas Ulpa.
Dari pantauan akun Instagramnya, Rovida sempat memposting pesan yang mengharukan. Ia sempat ikut memandikan jasad suaminya. Rovida takjub kepada jasad suaminya saat dimandikan dalam kondisi bersih dan tak ada kotoran.
"Beberapa kali mandiin jenazah, benar-benar takjub saat memandiin Panda (panggilan sayang) yang putih bersih, lembut, tanpa kotoran," tulis Rovida Setya Ichsani. Bukan dia saja yang menyaksikan, tetapi dua anaknya yang masih bocah turut menjadi saksi. "Anak-anak juga menyaksikan senyumannya. Masyaallah, benar-benar cemburu sama Panda," kata Rovida dalam tulisannya.
Reporter: Andi Nur Isman, Hermawan Mappiwali, Ibnu Munsir (Makassar)
Redaktur: M Rizal
Editor: Irwan Nugroho