CRIME STORY

Mengaku Hamil, Siswi SMA Digorok Guru

Seorang guru bahasa Arab di Sukabumi menggorok kekasihnya yang masih pelajar SMA dengan cutter.

Ilustrasi: Edi Wahyono

Senin, 14 November 2016

Ketika Dudi Syaeful Rohman, 42 tahun, tengah asyik bercengkerama bersama keluarga di teras rumahnya di Kampung Liungtutut, Limusnunggal, Cibeureum, Sukabumi, Jawa Barat, dari kegelapan jalan muncul sesosok perempuan berjalan terseok-seok pada Kamis, 27 Oktober 2016. Dudi kian terperanjat begitu melihat bagian leher gadis remaja berjilbab itu mengucurkan darah yang membasahi bajunya.

Setiap kali gadis itu mencoba berbicara, darah deras mengucur dari lehernya, dan yang terdengar hanya bunyi grok, grok. Karena panik, Dudi malah lari ke dalam rumah, mengunci pintu, dan menyelinap lewat pintu belakang menuju rumah Burhan, Ketua RT 01. “Dia menggedor-gedor pintu rumah saya,” kata Dudi saat ditemui detikX, Kamis, 3 November lalu.

Begitu Dudi kembali bersama Burhan dan tetangga lainnya, si gadis dalam posisi telentang di teras rumahnya. Mereka spontan menghentikan angkutan kota yang melintas dan membawanya ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin. Tak lama berselang, polisi datang. Tapi, karena si gadis tak bisa berbicara, polisi memintanya mengetikkan informasi melalui telepon seluler. Dari situ diketahui bahwa gadis berinisial YY yang berusia 18 tahun itu merupakan warga Kampung Puncakpari RT 05 RW 04, Desa Sindanghayu, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Ia pelajar kelas III di sebuah sekolah menengah atas di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Korban dengan sayatan pada leher mendatangi rumah warga dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.


Saya takut keluarga YY dan keluarga saya, juga teman-teman, tahu dia hamil di luar nikah.”

Dia juga menuliskan bahwa pelaku yang menggorok lehernya tak lain adalah pacarnya sendiri, TS, 22 tahun. Pelaku tinggal berdekatan dengannya, hanya beda kampung, dan berprofesi sebagai guru bahasa Arab di Madrasah Al-Rahim, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

"Iya, korban mengetikkan semua informasi peristiwa yang menimpanya itu melalui handphone petugas," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sukabumi Kota Ajun Komisaris Joni Surya Nugraha kepada detikX.

Berbekal informasi tersebut, polisi langsung mencokok pelaku, yang sempat bersembunyi di rumah temannya di daerah Cikahuripan, Kadudampit, Sukabumi, pada Jumat, 28 Oktober, menjelang subuh. "Dia kami tangkap saat menuju terminal untuk kabur ke Jakarta," ujar Joni. Sementara itu, YY mengembuskan napas terakhir pada Jumat, 28 Oktober, sekitar pukul 12.00 WIB, akibat luka parah di sekitar lehernya.

Saat ditemui di ruang pemeriksaan Polres Sukabumi, TS mengaku telah menjalin tali kasih dengan YY selama enam bulan. Pada Selasa, 25 Oktober, mengendarai sepeda motor, dia mengantar kekasihnya itu ke Garut. Bila TS tidak mau mengantar, YY mengancam akan menceritakan kehamilannya kepada keluarga. Keduanya tiba di Garut pada Rabu malam setelah beristirahat di kediaman seorang kerabat di Bandung.

Korban memberikan informasi lewat telepon seluler karena tidak dapat berbicara.

Di tengah perjalanan kembali ke Sukabumi pada Kamis, 27 Oktober, TS menerima pesan bahwa kekasihnya itu juga ingin kembali ke Sukabumi. “Dia minta diantar ke dokter untuk memeriksa kehamilannya,” ujar TS. 

Karena lelah setelah menempuh perjalanan jauh berjam-jam, dia mengaku emosional terhadap sikap kekasihnya itu. Dalam perjalanan, keduanya sempat cekcok. Rasa kesal, malu, dan takut berkecamuk dalam diri TS hingga akhirnya terlintas untuk menghabisi nyawa kekasihnya itu. "Saya takut keluarga YY dan keluarga saya, juga teman-teman, tahu dia hamil di luar nikah,” tuturnya.

Memasuki Cianjur, tebersit niat TS untuk menghabisi YY menggunakan pisau cutter. Dia pun membeli pisau cutter di sebuah toko buku di Sukaraja, Sukabumi. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Takokak, malam itu keduanya sengaja berkeliling Kota Sukabumi. Sekitar pukul 20.20, mereka tiba di sebuah gubuk di pinggir Jalan Lingkar Selatan, Kampung Liungtutut.

Suasana sepi dan gelap membuat pasangan kekasih itu leluasa menerabas rambu-rambu moral dan agama. TS mengakui semula YY memang menolak diajak berhubungan badan, tapi rayuan dan cumbuan maut yang gencar dia lancarkan membuat YY menyerah. Tak lama setelah adegan terlarang itu, TS mengeluarkan pisau cutter dari ranselnya. Sambil memegangi kening YY yang tengah duduk menghadap persawahan, dari arah belakang dia menempelkan pisau cutter ke leher gadis itu.

Pelaku ditangkap polisi beberapa jam setelah kejadian.

"Reuwas teu (kaget enggak)?" tanya TS kepada YY. Korban spontan menjawab kaget. Setelah itu, TS memindahkan pisau cutter ke tangan kiri dan langsung menyayatkannya dengan cepat ke leher YY. Darah segar muncrat. Korban sempat berdiri dengan tatapan mendelik, tangannya mencengkeram erat tangan tersangka, lalu ambruk. TS, yang ikut ambruk, sempat mengaduh karena jari tangannya sempat digigit korban.

TS melawan. Dia membalikkan badan YY supaya telentang, lalu dicekiknya. Bahkan jari-jari tangannya sempat mengorek-ngorek leher korban yang berlumuran darah. Mengira sang kekasih tak lagi bernyawa, TS segera memacu sepeda motor menuju tempat kosnya di Cisaat. 

Dia mengaku sempat bersembunyi di kediaman temannya, Gilang, di Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, tak jauh dari tempatnya mengajar. Tapi, beberapa jam kemudian, polisi menangkap TS. Polisi pun berencana menjerat guru muda itu dengan pasal pembunuhan berencana yang ancaman hukumannya mati!

Belakangan diketahui, pengakuan bahwa YY hamil hanya candaan belaka. Hal itu sepertinya sengaja dilakukan agar TS serius menjalin hubungan dengannya. Sebab, dari hasil autopsi oleh Dr Nurul Fadilah di RSUD R. Syamsudin, korban tidak hamil. "Sudah kami periksa, khususnya di bagian rahim dan urinenya, ternyata tidak ditemukan tanda-tanda kehamilan,” tutur Nurul.


Reporter: Syahdan Alamsyah (Sukabumi)
Penulis: M. Rizal
Editor: Sudrajat
Desainer: Luthfy Syahban

Rubrik Crime Story mengulas kasus-kasus kriminal yang menghebohkan, dikemas dalam bahasa bercerita atau bertutur, dilengkapi dengan gambar  ilustrasi yang menarik.

SHARE