SPOTLIGHT

Siasat Baru
Ganjar-Mahfud

Banyak mengkritik Jokowi ternyata menjadi bumerang bagi Ganjar. Kalangan internal TPN meyakini hal tersebut menggerus elektabilitasnya.

Foto : Adhi Wicaksono/CNN Indonesia

Senin, 18 Desember 2023

Posisi buncit. Begitulah elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang tergambar dari hasil survei terbaru Litbang Kompas. Survei itu digelar pada 29 November hingga 4 Desember 2023 dengan melibatkan 1.364 responden. Hasilnya, pasangan capres-cawapres ini memperoleh elektabilitas hanya 15,3 persen. Adapun secara perorangan, elektabilitas Ganjar sebesar 18 persen dan Mahfud 21,6 persen.

Tingkat elektabilitas Ganjar memang menurun drastis. Pada Januari lalu, dalam survei oleh lembaga yang sama, elektabilitas Ganjar 37 persen. Angka itu menurun pada survei bulan Mei menjadi 32,6 persen dan sempat naik menjadi 34,1 persen pada Agustus sebelum akhirnya terjerembap pada Desember ini.

Sementara itu, di kubu lainnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh elektabilitas 39,3 persen. Elektabilitas Prabowo secara perorangan 39,7 persen, naik dari survei Agustus lalu sebesar 31,3 persen. Di sisi lain, elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar masih seret, yaitu 16,7 persen. Secara perorangan, elektabilitas Anies 17,4 persen, turun dari Agustus lalu sebesar 19,2 persen.

Mengutip penjelasan dalam survei tersebut, bertambahnya jarak antara Ganjar dan Prabowo diakibatkan oleh pergeseran dukungan pemilih PDI Perjuangan dan pemilih Joko Widodo. Dukungan dari pemilih PDI Perjuangan pada Pemilu 2019 kepada Ganjar, yang pada Agustus 2023 mencapai 60,6 persen, kini turun menjadi 40,7 persen. Sebaliknya, pemilih partai banteng moncong putih yang mendukung Prabowo meningkat pesat dari 22,1 persen menjadi 35,1 persen.

Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Johan Budi SP, mengatakan semua survei yang muncul ke publik selalu digunakan sebagai acuan untuk mengevaluasi strategi. Terlebih untuk survei yang menunjukkan penurunan elektabilitas cukup signifikan. TPN sudah melakukan analisis menyeluruh terkait berbagai hasil survei elektabilitas Ganjar-Mahfud. Sayangnya, analisis tersebut belum bisa disampaikan kepada publik. Namun Johan Budi meyakini, naik turunnya elektabilitas sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian sebelum survei dilakukan.

"Survei ini, kan, persepsi, ya, pandangan masyarakat yang pasti dipengaruhi oleh kejadian-kejadian sebelum survei dilakukan dan itu bisa fluktuatif begitu,” kata Johan. “Misalnya, hal-hal yang menyangkut statement capres atau peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan capres," lanjut dia saat ditemui detikX di Jakarta, Jumat, 15 Desember 2023.

Judul Foto
Foto : dok istimewa/KPU

Saat dimintai konfirmasi adanya anggapan di lingkup internal TKN bahwa penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud karena belakangan sering mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo dan kurangnya logistik kampanye, Johan tak membantah. Ia menandaskan komentar-komentar capres terhadap pemerintah, terlebih terhadap Presiden, tentu memiliki dampak pada elektabilitas. "Saya kira semua hal itu bisa berpengaruh ya, cuma pertanyaannya adalah signifikansinya. Seberapa signifikan begitu," ucap Johan.

Bukan hanya survei lembaga luar, penurunan elektabilitas Ganjar juga terjadi dalam survei internal TPN. Hal itu dibenarkan oleh Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Daerah Jawa Timur Agus Setiaji. Kendati begitu, ia mengklaim penurunannya relatif kecil. Dalam survei yang digelar pada November lalu, elektabilitas Ganjar-Mahfud di Jawa Timur berada di angka 42 persen.

Walaupun sedikit, Agus menaruh perhatian khusus terhadap penyebab turunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud di Jatim. Menurutnya, kampanye door to door dan ketersediaan alat peraga kampanye (APK) di beberapa wilayah di Jatim masih terhitung kurang memadai. Kekurangan itu coba diperbaiki dan disiasati dengan menggencarkan kunjungan ke basis-basis nahdliyin di beberapa pondok pesantren. "Kemarin saya mendampingi Pak Mahfud keliling Tapal Kuda, ke Tebuireng, ke makam Gus Dur, dan Pondok Nurul Jadid di Paiton,” ungkapnya.

TPN juga berencana melakukan perubahan metode pengenalan Ganjar-Mahfud. Saat ditanya apakah perubahan branding yang dimaksud adalah dengan tidak lagi menyerang pemerintah atau Jokowi, Agus mengiyakan. Menurutnya, Ganjar tidak bisa menggunakan pendekatan yang sama seperti paslon nomor urut dua maupun satu. Ke depan, pihaknya akan fokus pada pengenalan sosok Ganjar-Mahfud secara langsung.

Di sisi lain, Agus mengakui timnya sedikit terlambat 'pemanasan' dalam melakukan kampanye di daerah-daerah. Salah satu sebabnya adalah keterbatasan dana. Di Jatim, misalnya, pengadaan APK untuk seluruh daerah ia akui cukup berat. Sementara itu, ia mengklaim adanya perusakan APK milik Ganjar-Mahfud di beberapa daerah. “Ada yang di Trenggalek, ada yang di Ngawi, dan seterusnya," klaim Agus.

Salah satu sumber di kalangan internal tim pemenangan Ganjar-Mahfud juga membisikkan, TPN akan mengubah strategi pemenangan Pilpres 2024. Selama ini, kubu Ganjar-Mahfud cenderung memanfaatkan amarah publik terhadap isu-isu penurunan kualitas demokrasi dan upaya culas pemanfaatan hukum demi kepentingan elektoral. Dengan itu, Ganjar-Mahfud beserta PDI Perjuangan seolah menjadi oposisi dadakan.

Johan Budi
Foto : Khaira Ummah Junaedi Putri/CNN Indonesia

Salah satu perwujudan strategi itu adalah pilihan kemeja hitam, yang sering dikenakan Ganjar. Menurut sumber detikX, kemeja itu adalah perwujudan lambang muramnya demokrasi Indonesia. Strategi lain juga tecermin dalam beberapa kritik dan sindiran yang dilontarkan Ganjar kepada pemerintah maupun Jokowi.

TPN kemudian menyadari strategi kampanye itu mudah ditangkap publik sebagai upaya menyerang Jokowi. Di titik itu pula, TPN menganggap salah satu faktor utama menurunnya elektabilitas Ganjar adalah terlalu berseberangan dan terkesan sebagai antitesis Jokowi atau pemerintah. Sementara itu, corak pemilih Ganjar beririsan dengan pendukung Jokowi.

Untuk itu, sekitar satu minggu sebelum debat capres pertama pada 12 Desember 2023, strategi pemenangan Ganjar mulai perlahan diubah. Bahkan asosiasi Ganjar dan Jokowi akan kembali dikuatkan.

Berubahnya strategi itu turut diumumkan dan diinstruksikan melalui grup WhatsApp TPN. Ke depan, TPN akan lebih berfokus pada pengenalan karakter dan sosok Ganjar-Mahfud, alih-alih memerankan diri sebagai oposisi terbuka dari pemerintah. Terbukti, saat debat capres, Ganjar tampak menanggalkan kemeja hitamnya dan berganti menjadi kemeja putih.

Sebelumnya, saat ditemui pada 17 November lalu, Deputi Politik Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, mengatakan, dalam menyusun strategi kampanye, pihaknya beracuan pada hasil survei terburuk. Adapun untuk propaganda publik, ia menggunakan hasil survei terbaik Ganjar-Mahfud. Ia mengaku berpegang pada acuan bahwa di kondisi semua atau kondisi nol, Ganjar dan Prabowo sama-sama memegang 35 persen suara, sementara Anies di 25 persen.

"Kalau di survei terbaik kami, 38 persen ke Mas Ganjar, 35-36 persen di Prabowo, lalu 23-24 persen ada di Anies. Kalau survei terburuk yang kami baca, di Prabowo mendekati 40 persen, Mas Ganjar 25 persen, Anies 23 persen," ucapnya saat itu.

Saat itu Andi mengatakan isu yang dimainkan masih seputar kondisi demokrasi. Namun, ke depan, secara bertahap akan bergerak untuk penguatan dan pengenalan sosok capres-cawapres. Ia menekankan tak ingin mengubah secara signifikan karakter asli Ganjar. “Ini Mas Ganjar, misalnya, kami tidak kepikiran membuat Mas Ganjar mengecat rambutnya menjadi warna hitam supaya kelihatan muda,” ucapnya kepada detikX.

Sementara itu, dosen Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan elektabilitas Ganjar turun karena pemilih Jokowi banyak yang berpaling kepada Prabowo. Di sisi lain, saat kehilangan pendukung Jokowi, Ganjar belum mendapatkan segmen dari pemilih-pemilih yang lain.

"Artinya, tanpa dikritik sekalipun, tanpa agresi menyerang Jokowi, misalnya, pendukung Jokowi itu tegak lurus kepada Jokowi, bukan kepada yang lain. Ini kemudian yang menjelaskan mengapa Ganjar itu turun," ucapnya kepada detikX.

Menurut Adi, hal serupa sebetulnya juga terjadi pada Prabowo. Pendukung Prabowo banyak juga yang berpindah mendukung Anies. Hanya, hilangnya segmen pemilih itu digantikan oleh suara pendukung Jokowi.

Menanggapi hasil survei yang kurang menguntungkan dirinya itu, Ganjar mengatakan akan melihat titik-titik penurunan elektabilitasnya. Di tempat tersebut, ia berharap mesin partai dan para caleg dapat menjelaskan secara clear tentang isu-isu yang diangkatnya. “Mungkin itu juga pemilih punya determinasi untuk memilih. Jadi kita akan clearance di tempat-tempat tertentu,” katanya, 11 Desember 2023.


Reporter: Ahmad Thovan Sugandi, Ani Mardatila, Abdurroby Rahmadi (Magang)
Penulis: Ahmad Thovan Sugandi
Editor: Irwan Nugroho
Desainer: Fuad Hasim

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE