Spotlight

Menelisik Cawapres Andalan Prabowo

Putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Erick Thohir menjadi kandidat terkuat mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Namun Golkar tak ingin jadi penonton semata dalam Koalisi Indonesia Maju.

Ilustrasi : Edi Wahyono

Selasa, 12 September 2023

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu kandidat bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto untuk Pemilu 2024. Selain putra Presiden Jokowi tersebut, kata Andre Rosiade, sejumlah nama lain yang dipertimbangkan ialah Erick Thohir, Ridwan Kamil, dan Yenny Wahid. Sebelum memutuskan, Prabowo akan meminta arahan kepada Jokowi.

“Pak Prabowo ini kan timnya Pak Jokowi, Pak Prabowo ini adalah orang yang akan dan bertekad memperjuangkan keberhasilan pemerintahan Pak Jokowi. Ya tentu beliau saya rasa akan meminta saran dan berkonsultasi dengan Pak Jokowi,” kata anggota Dewan Pembina Gerindra tersebut kepada reporter detikX.

Empat nama tersebut sebagian di antaranya sempat disebut oleh Prabowo setelah mengadakan pertemuan dengan Yenny Wahid. Konteksnya adalah nama potensial yang masuk dalam kategori cawapres muda.

"Erick muda, Gibran muda, banyak masih muda," ucap Prabowo. "Ridwan Kamil oke," tambahnya sebelum mengakhiri konferensi pers pada Rabu (6/9/2023) itu.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak satu mobil dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara peringatan Hari Veteran Nasional di UNS Solo, Kamis (10/8/2023).
Foto : Dok. Istimewa

Terkait Gibran, Koalisi Indonesia Maju (KIM) perlu menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan menurunkan syarat usia cawapres menjadi 35 tahun. Ketua MK Anwar Usman sempat menyinggung banyak pemimpin dunia yang berusia muda dalam kuliah umum di kampus di Semarang kemarin. Namun ia enggan pendapatnya dihubungkan dengan gugatan terkait.

Kalaupun masih ada peluang-peluang masuk ke Ganjar, ya silakan saja, tetapi nanti semua keputusannya akan dikembalikan ke Pak Erick Thohir. Tapi ya sejauh ini, pembicaraan kita dengan Pak Erick Thohir ya, tentu Pak Erick akan mengikuti irama pertandingan yang sedang dimainkan.”

"Saya, sekali lagi, tidak bermaksud, karena belum putus ya. Insyaallah pemeriksaan selesai, tinggal nungguputusan," kata Anwar.

Sedangkan PAN percaya diri KIM akan memilih Erick Thohir sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto. Alasannya, Menteri BUMN yang bukan kader partai mana pun itu, kata Saleh Partaonan Daulay, bahkan turut dipertimbangkan oleh koalisi pengusung Ganjar Pranowo.

Meski demikian, Saleh mengatakan, kalaupun ada pinangan dari koalisi lain, untuk sekarang Erick Thohir bersama dengan PAN masih cenderung mendukung Prabowo.

“Kalaupun masih ada peluang-peluang masuk ke Ganjar, ya silakan saja, tetapi nanti semua keputusannya akan dikembalikan ke Pak Erick Thohir. Tapi ya sejauh ini, pembicaraan kita dengan Pak Erick Thohir ya, tentu Pak Erick akan mengikuti irama pertandingan yang sedang dimainkan,” kata Ketua DPP PAN tersebut kepada reporter detikX pekan lalu.

Sedangkan Sekjen PAN Eddy Soeparno berharap pekan ini akan mulai diadakan pembahasan tentang musyawarah mufakat untuk memilih bakal cawapres pendamping Prabowo. Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra pun mengakui, hingga kini KIM belum membahas penentuan bakal cawapres tersebut.

"Walau kita tahu bahwa masa pendaftaran ini sudah dekat sekali, apalagi ini dimajukan," kata Yusril kepada reporter detikX.

Golkar Tak Ingin Jadi Penonton Saja

Kenyataannya, bukan hanya Erick Thohir dan Gibran, nama Ridwan Kamil mulai turut menambah keragaman kemungkinan sosok pendamping Prabowo. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani kembali memunculkan nama Ridwan Kamil seusai acara konsolidasi caleg Partai Gerindra se-Jawa Barat di Hotel Pullman pada Minggu, 10 September 2023.

"Ridwan Kamil sebagai seorang sosok Gubernur Jawa Barat, namanya cukup baik, cukup harum. Pak Prabowo mempertimbangkan itu juga sebagai sosok wakilnya," kata Muzani.

Padahal, sejak awal, Partai Golkar menegaskan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto-lah yang mereka usung menjadi cawapres Prabowo. Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono, misalnya, menekankan partainya hanya mengusung Airlangga sebagai cawapres Prabowo. Namun ia tak membantah tegas kemungkinan Ridwan Kamil juga nantinya bisa menjadi cawapres yang diusung Partai Golkar.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara HUT PAN ke-25 di Jakarta, Senin (28/8/2023).
Foto : Rifkianto Nugroho/detikcom

“Ya itu kan baru diomongin. Kalau sudah dibahas, resmi, baru didiskusikan. Jangan berandai-andai. Ya nantilah dilihat baru diputuskan,” kata Dave kepada reporter detikX, Senin (11/9/2023).

Sedangkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Tubagus Ace Hasan Syadzily turut membenarkan hal tersebut. Golkar sebagai partai di KIM yang memiliki kursi DPR RI kedua terbesar, mengajukan Airlangga Hartarto merupakan bagian dari memperjuangkan elektoral partai dalam Pilpres 2024 ini.

“Ya kalau saya secara pribadi, dan sebagai kader Golkar, keinginannya ya harus Pak Airlangga,” kata pria yang akrab disapa dengan Kang Ace tersebut kepada reporter detikX.

Ace menambahkan, Partai Golkar tentu saja tak hanya ingin menjadi penonton dalam Pilpres 2024. 

“Masak kami jadi penonton dalam pilpres, ya gimana kader-kader di bawah untuk kemenangan pilpres kalau kader sendiri untuk jadi cawapres pun tidak diberi kesempatan. Harus mempertimbangkan elektoral partai, Partai Golkar itu pemenang terbesar dalam koalisi ini,” ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai sejauh ini calon kuat pendamping Prabowo masih mengerucut pada dua nama.

“Jadi, kalau dari tiga nama yang sempat disebutkan, bahwa Gibran dan Erick Thohir yang punya chancedibandingkan Ridwan Kamil,” kata Ujang kepada reporter detikX.

Sebab, menurut Ujang, suara unggul Ridwan Kamil berada di Jawa Barat, sama dengan suara unggul yang dimiliki Prabowo. Padahal Prabowo membutuhkan sosok yang bisa menambal kekurangan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Jawa Barat itu suara Prabowo itu sudah bagus, dan mengambil Ridwan Kamil itu buat apa. Kalaupun misalkan Ridwan Kamil masuk ke radar Prabowo, kelebihannya cuma dia eks Gubernur Jabar. Artinya, dia kenal dengan masyarakat Jabar. Di tingkat tertentu, masyarakat Jabar ada tingkat kesukaan tertentu pada Ridwan Kamil,” kata Ujang.

Sedangkan Erick Thohir, di samping elektabilitas yang kuat, ia dipandang mewakili suara muda dan berada di dalam koalisi Prabowo sekarang.

“Kalau Pak Erick Thohir ya kelebihannya dia sebagai Menteri BUMN, yang kekuatan finansialnya kuat. Tetapi kekurangannya ya banyak PR ya di BUMN, banyak juga BUMN yang berutang besar. Itu menjadi PR bagi Erick Thohir,” tutur Ujang.

Sedangkan nama Gibran belum terlalu kuat sampai Mahkamah Konstitusi benar-benar mengesahkan gugatan terkait batas usia cawapres. Tetapi, dugaan Ujang, sepertinya Mahkamah Konstitusi tengah memberikan sinyal positif.

“Kemarin Ketua MK berkomentar, ya Indonesia butuh pemimpin muda. Nantinya, jangan-jangan Gibran punya chance jadi cawapres,” tandas Ujang.


Reporter: Ani Mardatila, Ahmad Thovan Sugandi
Penulis: Ani Mardatila
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Luthfy Syahban

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE