Spotlight

Jodoh Ganjar di Laci Mega: Mahfud atau Ridwan Kamil

Mahfud Md dan Ridwan Kamil, secara terpisah, telah melakukan pertemuan tertutup dengan Megawati Soekarnoputri. Mereka berdua lebih dianggap menarik menjadi bacapres pendamping Ganjar Pranowo daripada Sandiaga Uno. PPP meradang mendengarnya.

Ilustrasi : Edi Wahyono

Senin, 11 September 2023

Mahfud Md mengaku telah mendengar kabar bahwa dia bersama Ridwan Kamil menjadi kandidat kuat bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Namun saat ini, kata Mahfud kepada reporter detikX, memang belum ada pemberitahuan resmi dari partai maupun Ganjar. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi ini menyerahkan segala proses tersebut kepada pihak-pihak terkait.

"Ya, saya juga mendengar itu. Ya saya dengar juga begitu. Biar nanti yang dipilih yang terbaik saja untuk bangsa dan negara ini, untuk kondisi ekonomi dan negara yang lebih baik. Kalau soal mengerucut ke nama-nama, itu kan urusan internal partai," kata Mahfud saat berbincang dengan reporter detikX kemarin.

Mahfud mengklaim selama ini ia tidak pernah menawarkan diri sebagai cawapres kepada partai maupun Ganjar. Namun, menurutnya, partai dan koalisi pasti memiliki pertimbangan sendiri, terutama terkait hasil survei internal.

"Saya tidak menyodorkan diri. Tidak pasang iklan juga, to. Tidak pasang baliho juga," tuturnya.

Baru-baru ini, Mahfud bahkan sempat bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, pertemuan-pertemuan itu wajar terjadi karena kapasitasnya sebagai menteri urusan politik. Ia mengaku belum mengikatkan diri secara politik dan tidak ada perjanjian politik dalam pertemuan-pertemuan tersebut.

“Saya bertemu dengan Bu Mega, dengan Mas Ganjar, tapi tidak ada perjanjian apa-apa. Saya belum mengikatkan diri,” ujarnya.


Saya bertemu dengan Bu Mega, dengan Mas Ganjar, tapi tidak ada perjanjian apa-apa. Saya belum mengikatkan diri,” ujarnya.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga membenarkan adanya pertemuan eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Megawati Soekarnoputri beberapa hari lalu. Hasto menyebut pertemuan itu membahas perjuangan Bung Karno.

"Saya mendampingi Ibu, tapi beberapa kan saya mengambilkan buku, dan kemudian ada beberapa yang saya ikut, dan ada beberapa yang saya tidak ikut. Tetapi, secara garis besar, itu membahas tentang bagaimana benang merah perjuangan Bung Karno, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional, karena Pak Ridwan Kamil juga menjadi bagian dari arsitek yang ikut bersama-sama menginisiasi pembangunan Bung Karno di Aljazair bersama Dolorosa," kata Hasto kepada wartawan di bilangan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023).

Di hadapan wartawan, setelah dikabarkan bertemu dengan Megawati, Ridwan Kamil sempat menyebut bakal ada breaking news pekan depan. Jawaban itu untuk merespons pertanyaan terkait kabar bahwa ia dipertimbangkan secara kuat untuk menjadi cawapres.

"Kami mohon doa. Takdir kami belum tahu ke mana, kami tidak tahu. Tapi, insyaallah, Allah memberikan yang terbaik. Tapi, kalau minggu depan ada breaking news, ya mohon dimaklumi," ucap Ridwan Kamil dalam sertijab dengan Penjabat Gubernur Jabar di Gedung Sate, Bandung, seperti dilansir detikJabar, Rabu (6/9/2023).

Tim detikX berusaha menghubungi Ridwan Kamil terkait kabar tersebut. Namun sampai naskah ini tayang, ia belum merespons. 

Sumber detikX dari kalangan elite PDI Perjuangan mengatakan, saat ini bursa bakal cawapres Ganjar telah mengerucut ke dua nama itu: Mahfud Md dan Ridwan Kamil. Namun, jika gugatan batas minimum usia cawapres dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi, nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga akan sangat dipertimbangkan. 

Adapun Sandiaga Uno, yang diusulkan oleh PPP, dianggap kurang mampu mendongkrak suara Ganjar. Di sisi lain, ada keyakinan di level pimpinan partai bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang baru pindah dari Partai Gerindra ke PPP tersebut kurang bisa ‘dipegang’ dan dikhawatirkan berkhianat di kemudian hari.

Menurut sumber yang merupakan pejabat teras PDI Perjuangan tersebut, RK kuat dipertimbangkan karena dapat memperkuat suara Ganjar di Jawa Barat. Sementara itu, statusnya sebagai kader Partai Golkar dipandang tidak menjadi persoalan. Adapun Mahfud dianggap dapat mengisi keterwakilan kaum nahdliyin dan masyarakat di Jawa Timur. Dua faktor tersebut dianggap penting karena PDI Perjuangan ingin memfokuskan pertarungan di Pulau Jawa.

Sumber internal PDI Perjuangan juga membantah bahwa pada 2019 Megawati menjadi sosok kunci yang menolak Mahfud Md sebagai pasangan Joko Widodo. Penolakan kuat justru datang dari partai koalisi saat itu, yaitu Partai Golkar dan PKB. Keberadaan dua partai itu di kubu yang berbeda saat ini dianggap akan memuluskan langkah Mahfud untuk dipilih.

Sementara itu, ditemui secara terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga Binsar Pahalatua Sitorus mengatakan partainya optimistis dapat mengantarkan Ganjar menuju kemenangan. Hal itu karena selama ini koalisinya solid dan mesin partai dapat berjalan dengan baik. Elektabilitas Ganjar ia klaim akan mengalami tren kenaikan setelah sempat turun pada awal hingga pertengahan tahun.

Terkait pemilihan cawapres, menurut Eriko, memang belum mengerucut pada nama tertentu. Namun nama-nama yang dipertimbangkan tidak banyak berubah dari yang pernah disebutkan oleh Puan Maharani. Selama ini nama-nama yang dipertimbangkan adalah Sandiaga Uno, Mahfud Md, Ridwan Kamil, Andika Perkasa, bahkan sempat muncul nama AHY. Sementara ini, di kalangan internal koalisi, baru PPP yang mengusulkan nama secara resmi, yaitu Sandiaga Uno.

Nama-nama itu, menurut Eriko, akan terus didiskusikan dengan Ganjar dan para ketua umum koalisi. Pihaknya menjamin tidak akan ada keputusan sepihak. Semua partai akan diajak bermusyawarah memutuskan pendamping Ganjar.

Pertemuan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Puri Gedeh, Kota Semarang, Minggu (25/10/2020).
Foto : Dok. Istimewa

"Kami tidak pernah berkhianat. Kita berbicara, kenapa kemarin empat ketua umum bertemu? Itu kan membicarakan semua, termasuk menentukan ketua tim pemenangannya. Hanya berdua (diputuskan), tidak ada. Semua dibicarakan terbuka, tentu secara tertutup, terbatas di antara partai-partai itu," kata anggota Komisi XI tersebut kepada reporter detikX.

Eriko menjelaskan selama ini dinamika politik di dalam koalisi berjalan baik. Partai-partai bebas dan boleh mengusulkan siapa saja sebagai cawapres Ganjar. Bahkan Perindo dahulu sempat mengusulkan nama Tuan Guru Bajang. Begitu juga dengan PPP, yang mengusulkan nama Sandiaga Uno.

Megawati, kata Eriko, selalu mempertimbangkan hasil survei sebagai salah satu faktor penentu untuk memilih cawapres. Namun pertimbangan tersebut tidak hanya berdasarkan survei. Bagi PDI Perjuangan, salah satu faktor yang tidak kalah penting adalah kecocokan pasangan antara capres dan cawapres. Jika mengacu pada pemilu sebelumnya, Wapres Ma’ruf Amin bahkan tidak muncul di survei-survei mana pun. Namun Ma’ruf dianggap mampu melengkapi Jokowi, baik secara peran maupun elektabilitas.

"Ketua Umum NU sudah menyatakan tidak satu pun partai mewakili NU. Itu sudah jelas. Jangan lupa, hasil survei, pemilih NU terbesar memilih PDI Perjuangan. Karena juga hubungan nahdliyin dengan PDI Perjuangan dari zaman Bung Karno," ucapnya.

Antara Mahfud, Ridwan Kamil, dan Sandiaga

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan Mahfud dan Ridwan Kamil sama-sama menguntungkan untuk dijadikan pasangan Ganjar Pranowo. Secara survei, kedua nama itu memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi dan mampu mendongkrak keterpilihan Ganjar.

Ridwan Kamil, kata Adi, punya potensi memperkuat posisi elektabilitas Ganjar di Jawa Barat. Sebab, Ridwan Kamil adalah mantan gubernur yang daya pikat elektoralnya masih kuat dan mengkristal.

"Artinya apa? Kalau Ganjar itu kuat di Jatim, kuat di Jateng, dan kalau berpasangan dengan Ridwan Kamil, maka duet Ganjar-RK ini akan menjadi pemenang di tiga provinsi Pulau Jawa," kata Adi kepada reporter detikX.

Menurut Adi, ketiga provinsi Pulau Jawa mencakup 45-46 persen dari jumlah keseluruhan pemilih di Indonesia. Mengamankan suara di Jawa menjadi prioritas jika ingin memenangi pilpres.

Adapun Mahfud Md, menurut Adi, adalah sosok yang mampu masuk ke semua kalangan. Pemilihnya juga terdistribusi secara lebih merata di berbagai wilayah. Namun, untuk mengakumulasi kekuatan politik di Jawa Barat, Mahfud dinilai tidak sekuat Ridwan Kamil.

Di sisi lain, terkait status RK yang merupakan kader Partai Golkar, itu tidak menjadi masalah menurut Adi. Golkar dianggap sangat terbiasa membiarkan kadernya maju di tempat lain. Contohnya terjadi pada 2004, Golkar hasil konvensinya mengusung Wiranto berpasangan dengan Salahuddin Wahid. Namun kader Golkar, Jusuf Kalla (JK), justru berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan kondisi itu, JK tetap tidak mendapat sanksi atau dipecat dari partai.

Adapun Sandiaga Uno, menurut dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tersebut, tidak terlampau memberikan daya dukung elektabilitas di wilayah-wilayah yang selama ini menjadi kekurangan Ganjar, seperti Jawa Barat. Sementara itu, di berbagai tempat, kekuatan Sandi masih beririsan dengan kekuatan Ganjar. Selama ini Ganjar lemah di Jawa Barat, bahkan jika dibandingkan dengan Prabowo dan Anis Baswedan. 

"Artinya apa? Kalau Ridwan Kamil kuat di Jawa Barat, secara tidak langsung, kekuatan Prabowo, kekuatan Anis, ya akan tergerus secara signifikan," ucapnya.

Pertemuan Ganjar Pranowo kembali bertemu dan Sandiaga Salahuddin Uno di Kyabin Studio, Jalan Haji Nawi, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (12/7/2023). 
Foto : Dok. Istimewa

Bersiap Patah Hati Ditelikung

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy membantah adanya pengerucutan nama yang spesifik terkait bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Menurutnya, dalam pertemuan antara Ketua Umum PPP Mardiono dan Megawati belum lama ini, dikonfirmasi belum ada pembicaraan terkait pengerucutan nama bakal cawapres.

"Bahkan, ketika pertemuan para ketua umum, PPP adalah satu-satunya yang menyampaikan nama untuk calon wakil presiden. Pak Hary Tanoesoedibjo tidak mengajukan nama, Pak Oso juga tidak mengajukan nama. Jadi, bagi saya, clear bahwa satu-satunya nama yang muncul dalam pembicaraan kemarin ya Pak Sandiaga Uno, itu yang jelas disampaikan," kata Romahurmuziy kepada reporter detikX.

Romy mengatakan, ke depan, partai-partai koalisi dan tim pemenangan akan mengadakan pertemuan rutin seminggu sekali. Pertemuan itu untuk memutuskan langkah-langkah terakhir koalisi, termasuk menentukan calon wakil presiden.

Romy mengatakan keterpilihan Sandi sebagai cawapres bukanlah harga mati. Walaupun demikian, pihaknya akan berjuang keras untuk mengusulkan nama Sandiaga sebagai cawapres Ganjar. Menurutnya, penting bahwa cawapres berasal dari kader partai. Ia mewanti-wanti agar tidak ada penumpang gelap, yaitu sosok yang tidak pernah berpartai tapi mendapat nikmat dan kedudukan politik.

"Di politik itu nggak ada harga mati. Di politik itu harganya harus hidup terus. Karena, dalam politik itu, kalau nggak bisa dapat semua, dapat sebagian, begitu. Jadi, bagi PPP, tugas kami, kewajiban kami, keputusan kami adalah memperjuangkan Pak Sandi sebagai calon wakil presiden," ujarnya.

Sementara itu, juru bicara PPP Achmad Baidowi mengatakan pemilihan cawapres Ganjar harus dilakukan dengan hati-hati, terutama untuk menopang tingkat keterpilihan Ganjar. Sejumlah nama saat ini sedang dipantau dan diseleksi. Namun pihaknya tetap konsisten menjalankan hasil rapimnas partai untuk mengusung Sandiaga Uno sebagai cawapres.

"Itulah yang kita sampaikan kepada Bu Mega dan PDIP. Alhamdulillah, responsnya cukup bagus, meskipun nanti positifnya ketika diumumkan. Kalau kami lihat chemistry-nya Pak Ganjar dan Pak Sandi, itu kan cukup ketemu," kata Baidowi kepada reporter detikX

Walaupun demikian, pihaknya mengaku koalisi saat ini berjalan baik. Semua kesepakatan dilakukan bersama dan dalam konteks kerja sama politik. Menurut Baidowi, semua akan dibicarakan bersama, untuk mencegah adanya partai yang pergi atau kecewa saat nama cawapres diumumkan.

Baidowi menegaskan PPP sampai saat ini belum membicarakan nama bakal cawapres selain Sandiaga.

"Hasil rapimnas saja yang disodorkan ke PDIP belum ada jawaban, kok sudah membicarakan nama lain. Kita Diajari politik untuk konsistensi dan istiqomah. Memperjuangkan sampai batas terakhir. Jadi, bagi PPP, saat ini belum ada opsi membicarakan kandidat lain," tegasnya.

Dengan kondisi yang ada, Sandiaga sepertinya akan bernasib sama seperti Mahfud pada 2019. Gigit jari tak jadi cawapres. Namun, kepada reporter detikX, Mahfud merasa tidak menaruh dendam atas gagalnya ia menjadi cawapres Joko Widodo. 

Saat ditanya terkait pengalamannya gagal dicalonkan sebagai cawapres pada 2019, Mahfud mengaku tidak trauma. Menurutnya, itu adalah proses politik yang lazim terjadi. Baginya, di dunia politik, wajar terjadi tikungan tajam di menit-menit akhir.

“Saya ini tahu politik, selalu ada tikungan-tikungan tajam di belakang. Itu biasa. Dahulu saya juga tidak trauma. Politik dinamis," pungkas Mahfud.


Reporter: Ahmad Thovan Sugandi, Ani Mardatila
Penulis: Ahmad Thovan Sugandi
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Luthfy Syahban

***Komentar***
[Widget:Baca Juga]
SHARE