Ilustrasi : Edi Wahyono
Rabu, 06 September 2023Hiruk pikuk penunjukan bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan telah tuntas. Anies telah meminang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan. Keputusan itu memicu gejolak terpecahnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Partai Demokrat hengkang dari koalisi sembari menuding Anies sebagai pengkhianat.
Partai Demokrat menganggap pemilihan Cak Imin merupakan keputusan sepihak Anies dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Partai Demokrat dan PKS merasa sama sekali tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan itu. Bahkan sebenarnya, hanya dengan PKB saja, Partai NasDem sudah bisa mengusung Anies sebagai bakal calon presiden Pemilu 2024.
Orang dekat Anies, Sudirman Said, membenarkan bahwa pengambilan keputusan meminang Cak Imin memang tidak melibatkan partai-partai dalam koalisi, kecuali Partai NasDem. Anies bahkan tidak dilibatkan. “Proses menuju keputusan kemarin sepenuhnya merupakan hasil diskusi antara pimpinan Partai NasDem dengan pimpinan PKB,” tulis Sudirman melalui pesan singkat kepada reporter detikX pada Sabtu (1/9/2023).
Atas keputusan itu, Partai Demokrat pun menganggap Anies dan Surya Paloh sebagai pengkhianat. Sebab, sebelumnya, Partai Demokrat mengklaim Anies telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bacawapres. Klaim itu dibuktikan dengan surat permintaan menjadi pendamping dalam Pilpres 2024 yang ditandatangani Anies sendiri kepada AHY pada, Jumat (25/8/2023).
Baca Juga : Ancang-ancang Politik Identitas di Jawa Timur
Sudirman Said, juru bicara bakal calon presiden Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (7/6/2023).
Foto : Wilda Nufus/detikcom
Tetapi responsnya (partai koalisi) belum seluruhnya bulat menerima.”
Sudirman Said menyangsikan keabsahan surat tersebut. Namun ia membenarkan bahwa Anies memang pernah berkirim surat kepada AHY. Anies bahkan sudah menyampaikan keinginannya memingit AHY itu kepada semua pimpinan partai politik di Koalisi Perubahan. Namun tak semua mau manyepakatinya.
“Tetapi responsnya (partai koalisi) belum seluruhnya bulat menerima,” ungkap Sudirman.
Kepada reporter detikX, Fajar Yusuf Rasdianto, Sudirman membeberkan bagaimana proses penunjukan Cak Imin sebagai pendamping Anies. Sudirman juga menyampaikan seperti apa dinamika dalam Koalisi Perubahan menjelang pengambilan keputusan hingga beberapa setelah pengambilan keputusan. Sampai saat-saat terakhir, kata Sudirman, Anies masih berupaya mempertahankan koalisi agar tetap utuh.
Saya tidak tahu siapa yang menyampaikan rapat good news dan tidak tahu apa yang dimaksud. Saya kebetulan ada tugas mewakili Pak Anies bertemu dengan tokoh masyarakat yang datang dari luar kota.
Seharian pada hari itu banyak sekali rapat, termasuk pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dari beberapa daerah. Saya tidak ingat siapa-siapa yang hadir.
Pak Anies pernah jadi menteri, pernah jadi Gubernur Ibu Kota, dan sejak muda aktif dalam berorganisasi. Tentu saja temannya banyak, termasuk banyak sahabat di PKB. Berkomunikasi dengan PKB bukan baru kemarin, tetapi sejak lama. Ketua Umum PKB Pak Muhaimin Iskandar kawan beliau satu kampus, hanya beda fakultas.
Dalam proses bergabungnya PKB ke Koalisi Perubahan yang baru saja diputuskan beberapa hari lalu, Pak Anies sama sekali tidak terlibat. Proses menuju keputusan kemarin sepenuhnya merupakan hasil diskusi antara pimpinan Partai NasDem dengan pimpinan PKB. Setahun lalu, kami juga pernah melakukan penjajakan dengan berkomunikasi dengan sejumlah pimpinan PKB.
Saya tidak tahu karena itu merupakan domain Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Baca Juga : Ramai-ramai Menghapus Jejak Anies
Bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dan bakal cawapres sekaligus Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin resmi melakukan deklarasi di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Foto : Dok. Istimewa
Diskusi antara Pak Anies dan Pak AHY sudah cukup lama. Dan benar sudah sampai pada ajakan atau tawaran untuk berjuang bersama. Pun niat Pak Anies mengajak Pak AHY untuk menjadi calon pasangannya sudah disampaikan kepada pimpinan parpol anggota koalisi, tetapi responsnya belum seluruhnya bulat menerima. Pak Anies masih terus memperjuangkan, termasuk memperjuangkan agar ada deklarasi segera. Tapi, karena tidak semua parpol sepakat, Pak Anies tidak bisa memaksa.
Sesuai piagam koalisi, capres memang diberi tugas memilih calon pasangan, tapi menetapkan pilihan calon pasangan tidak bisa dilakukan oleh calon presiden. Pimpinan parpol-lah yang menetapkannya. Yang telah dilakukan Pak Anies adalah mengusulkan Pak AHY sebagai pilihan calon pasangannya.
Saya tidak mengetahui apa isi pertemuan Pak Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo. Apakah pertemuan itu berhubungan dengan proses bergabungnya PKB ke Koalisi Perubahan, saya juga tidak tahu.
Saya tidak mengetahui hal ini. Tugas saya menjadi penghubung Pak Anies dengan partai-partai anggota Koalisi Perubahan. Komunikasi bilateral antarparpol, saya tidak boleh ikut campur.
Baca Juga : AHY Dicita, Malah Imin yang Tiba
Momen bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dan bakal cawapres sekaligus Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin resmi melakukan deklarasi di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023).
Foto : Dok. Istimewa
PKS sudah menyampaikan apresiasi atas bergabungnya PKB dengan Koalisi Perubahan, dan menyambut baik pasangan Pak Anies. Para pemimpin PKS akan menyelenggarakan musyawarah majelis syura untuk membahas usulan PKB dan NasDem mencalonkan Pak Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden. Insyaallah prosesnya akan berjalan dengan lancar. Presiden PKS (Ahmad Syaikhu) tadi dalam press conference menyatakan masih berharap Partai Demokrat dapat terus berjuang bersama dalam Koalisi Perubahan. Begitupun Pak Anies, masih menaruh harapan agar Partai Demokrat masih bisa berjuang bersama-sama.
Sampai saat-saat terakhir sebelum keputusan Partai Demokrat keluar dari koalisi diumumkan, kami masih terus komunikasi. Tetapi keputusan sudah diambil, yang harus kami hormati. Waktu ke depan menuju pendaftaran pilpres masih cukup panjang. Semua kemungkinan masih terbuka. Dan rasanya semua anggota koalisi akan bersukacita bila Partai Demokrat bersedia bersama-sama ke depan.
Reporter: Fajar Yusuf Rasdianto
Penulis: Fajar Yusuf Rasdianto
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Luthfy Syahban