Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) menyebut tugas pemimpin adalah menengahi perselisihan antarkelompok beragama. Menurutnya pemimpin harus menempatkan diri sebagai mediator apabila terdapat kasus seperti ormas yang persulit pembangunan rumah ibadah dan kegiatan keagamaan agama minoritas.
Hal ini disampaikan RK seusai acara 'Konsolidasi Jaringan Katolik' di Pejompongan, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024). Awalnya ia ditanyai soal bagaimana komitmennya kelak apabila terpilih menjadi Gubernur Jakarta dalam menengahi masalah yang kerap dialami umat agama minoritas terutama soal peribadatan.
"Jawabannya sederhana, tugas pemimpin itu memediasi," ujar RK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian membandingkan perbedaan dalam menangani masalah administratif dan masalah antarkelompok masyarakat. Menurutnya masalah yang ada di masyarakat tidaklah sederhana.
"Beda halnya kalau keruwetannya datang dari kebijakan administrasi negara gitu ya. Itu kan gampang, tinggal disentil aja kepala dinasnya. Tapi kalau hubungan antarmasyarakat tidak sesederhana itu," lanjutnya.
Menurut RK, tugas pemimpin adalah mendamaikan. Pemimpin mesti memiliki membela kelompok minoritas.
"Maka tugas pemimpin adalah mencari solusi, mendamaikan, tetap dengan membela minoritasnya sebagai top of mind-nya. Tapi kepada yang berdinamika kita beri penjelasan. Kadang-kadang butuh waktu," ucapnya.
Ia mencontohkan beberapa kasus serupa di Jawa Barat yang akhirnya dapat ia selesaikan. Pengalaman di sana membuat masyarakat minoritas di Jawa Barat merasa dilindungi.
"Pada akhirnya gereja Yasmin di Bogor juga beres setelah sebuah proses yang tidak sebentar. Cikarang juga sama saya beresin. Jadi kalau urusannya sudah antar masyarakat yang sensitif memang butuh waktu. pemimpin harus adil disitu sehingga yang minoritas merasa oh dilindungi oleh pemimpinnya," pungkas RK.
(eva/eva)