Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai elektabilitas Anies Baswedan tak bisa diwariskan begitu saja, apalagi dengan paslon yang diusung oleh partai yang selama ini 'bermusuhan' dengan Eks Gubernur Jakarta itu. Adi menilai Anies harus turun langsung mengampanyekan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
Awalnya, Adi menyoroti jubir Anies yang hadir dalam debat pamungkas Pilkada Jakarta dan duduk di barisan Pramono-Rano. Meskipun mereka hadir mewakili Anies, Adi menekankan langkah itu belum tentu cukup menggerakkan pemilih Anies memilih Pramono-Rano.
"Pertanyannya adalah, apakah para Jubir Anies ini punya kemampuan menggerakkan mesin akar rumput sekaligus mengonsolidasi pemilih Anies. Itu yang jadi misteri karena elektabilitas Anies itu tak bisa begitu saja diwariskan ke paslon yang selama ini bermusuhan dengan Anies," kata Adi kepada wartawan, Senin (18/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menilai dukungan terbuka Anies yang diyakini berdampak signifikan terhadap kenaikan elektabilitas Pramono-Rano. Misalnya, dengan cara terjun langsung dalam kampanye Pramono-Rano.
"Kuncinya ada di Anies. Kalau Anies dukung terbuka Pram-Rano, ikut berkampanye meyakinkan pemilihnya, tentunya berdampak signifikan. Tapi kalau cuma dukungan Anies lewat klaim jubir, sulit menjelaskan efeknya seperti apa. Jubir Anies itu bukan Anies Baswedan yang jadi magnet utama," terangnya.
Adi lantas menganggap wajar jika PKS mengklaim partainya menjadi pendukung utama Anies dalam Pilgub 2017 maupun Pilpres 2024 lalu. Karena itu, Adi menilai lawan sepadan mesin politik PKS ialah dukungan terbuka Anies kepada Pramono-Rano.
"Jubir anies bukan lawan sepadan mesin politik PKS. Kalau mau apple to apple, Anies harus terjun langsung ikut kampanye yakinkan pemilihnya untuk dukung Pram-Rano. Karena PKS pastinya kerja keras memaksimalkan basis pemilihnya agar ke RK-Suswono," ucapnya.
"Lawan sepadan mesin politik PKS itu ketika Anies Baswedan terjun langsung kampanye dukung Pram-Rano," sambungnya.
Seperti diketahui, sejumlah loyalis mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan kini berada di barisan cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno. Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menilai loyalis Anies yang merupakan jajaran PKS dan poros keummatan akan berseberangan dengan Anies.
"Loyalis Anies itu di Jakarta ya PKS dan kelompok keummatan. Merekalah yang menjadi motor penggerak kemenangan Anies-Sandi di pilkada Jakarta 2017. Mereka berhadapan dengan Ahok yang diusung PDIP. Kalau sekarang Anies mendukung PDIP. Maka loyalis Anies poros keummatan dan PKS tentu akan berseberangan dengan Anies," kata Mabruri saat dihubungi, Senin (18/11/2024).
Mabruri mengungkit PDIP punya rekam jejak yang selalu berseberangan dengan Anies ketika masih menjabat Gubernur Jakarta. Dia menyebut PDIP yang selalu menjegal Anies.
"Rekam jejak PDIP di Jakarta merekalah yang menjegal program Anies sewaktu jadi Gubernur Jakarta 2017-2022," ucap dia.
Dia pun menganggap sejumlah loyalis Anies yang datang di debat terakhir Pilkada Jakarta 2024 kemarin hanya sebagian. "Kalau di berita detikcom mereka menyebut loyalis Anies. Loyalis Anies yang mana? Ya cuman 3 orang yang disebut di berita detikcom itu paling," imbuhnya.
Lihat Video: Pramono Bersyukur Anak Abah dan Ahokers Bersatu Mendukungnya di Pilgub Jakarta
(taa/idn)