Warga Keluhkan Pulau Lancang Sepi Pengunjung, Pramono Usul Bikin Restoran

Pilkada Jakarta

Kenali Kandidat

Warga Keluhkan Pulau Lancang Sepi Pengunjung, Pramono Usul Bikin Restoran

Maulana Ilhami Fawdi - detikNews
Jumat, 08 Nov 2024 13:12 WIB
Pramono Anung
Foto: Pramono Anung (Fawdi/detikcom)
Jakarta -

Warga mengeluhkan sepinya wisatawan yang berkunjung saat Cagub Jakarta Pramono Anung berkunjung ke Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Pramono pun memberikan solusi bagi warga agar Pulau Lancang sama seperti Pulau Tidung atau Pulau Pramuka.

Keluhan itu disampaikan salah seorang warga, Udin. Dia mengatakan jumlah wisatawan ke Pulau Lancang tak sebanyak kunjungan wisatawan ke Pulau Tidung atau Pulau Pramuka.

"Saya selaku warga masyarakat, rasanya, kayanya, iri dengan pulau-pulau yang lain, terkait dengan kemajuan-kemajuan seperti di Pulau Tidung, Pulau Pramuka, banyak pengunjung yang datang," kata Udin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar keluhan itu, Pramono mengusulkan agar dibangun restoran di Pulau Lancang. Restoran yang menyajikan kuliner khas Pulau Lancang itu diharapkan dapat mendatangkan wisatawan.

"Kalau saya, salah satu yang mungkin akan bisa menjadi keunggulan di sini adalah, misalnya lah, karena nggak terlalu jauh dari Jakarta, hanya 30 menit, ada restoran yang betul-betul bagus, masakan dan ininya fresh," kata Pramono di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jumat (8/11/2024).

ADVERTISEMENT

"Membuat orang hanya khusus mau datang, menggunakan transportasi perahu dari Jakarta hanya untuk makan di sini. Itu salah satu contoh," katanya.

Pramono menambahkan, para pekerja di restoran itu nantinya dilatih di Balai Latihan Kerja yang ada di Pulau Lancang.

"Nah, nanti di Balai Latihan Kerjanya, yang begitu-begitu yang dilatih. Bukan lagi hal yang bersifat terlalu general, tapi spesifik apa yang menjadi kebutuhan di kelurahannya masing-masing," jelasnya.

Lebih jauh, Pramono juga menjanjikan pemenuhan air bersih di Pulau Lancang. Dia mengatakan, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah penggunaan teknologi destilasi atau pemurnian air dari air asin menjadi air tawar.

"Jadi kalau air untuk pipanisasi, secara jujur saya harus katakan terlalu mahal. Maka harus ada destilasi, kemudian juga di tempat-tempat seperti ini harus ada penampungan ketika air hujan dan sebagainya," katanya.

"Dan kebetulan di beberapa pulau ternyata ada sumber air. Nah, yang ada sumber airnya dikelola secara baik. Tetapi yang tidak ada mulai dipikirkan menggunakan air destilasi. Dan sekarang teknologinya bukan teknologi yang terlalu advanced lagi," ucapnya.

(maa/maa)



Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads