Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mengatakan Gubernur Jakarta harus adil kepada semua agama. Pramono mengatakan adil terhadap semua agama merupakan amanat konstitusi.
Pernyataan itu disampaikan Pramono saat menjawab pertanyaan dari Pendeta Frans di acara Ngopi Bareng Mas Pram, di Jalan Antasari, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024). Pendeta Frans awalnya bertanya mengenai sikap politik Pramono terhadap kelompok minoritas jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
"Bagaimana Mas menjamin, apabila Mas duduk sebagai Gubernur nanti, akan menjaga ini Umat Kristiani untuk beribadah, saya ingin mendengar political statement dari Mas Pram, bagaimana menjaga kami, Umat Kristiani dan golongan minoritas?" tanya Pendeta Frans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar pertanyaan itu, Pramono mengatakan, siapapun Gubernur Jakarta nantinya wajib menjalankan amanat konstitusi. Yakni berlaku adil dan setara terhadap semua agama yang ada di Indonesia.
"Kita harus adil bagi semua agama, pemimpin itu bukan hanya pemimpin satu agama. Konstitusi kita sebenernya sudah mengatur untuk itu, siapapun yang menjadi Gubernur wajib hukumnya menjaga Pembukaan Preambule Undang-undang Dasar 45 yang menganut kesetaraan bagi semua agama di republik ini, itu, sehingga dengan demikian clear," kata Pramono.
Pramono siap mengambil kebijakan tidak populis jika harus berhadapan dengan persoalan intoleransi atau intimidasi terhadap kelompok minoritas. Dia mengaku tidak memiliki beban untuk mengambil keputusan yang dianggap tidak populis.
"Karena saya ngga punya beban, dan saya engga mikir 5 tahun lagi harus jadi gubernur lagi engga. Makanya saya mau tidak populer, tapi dikenang oleh warga Jakarta menjadi gubernur yang meletakan sesuatu yang baru bagi kehidupan demokrasi," ucapnya.
"Sehingga kalau nanti saya jadi gubernur, di tempatnya Pendeta Frans ada yang menggangu, itu saya datang sendiri, saya datang sendiri," katanya.