Analisis PPI soal Efek Anies Bilang 'Jangan Buru-buru' Dukung Cagub Jakarta

Pilkada Jakarta

Kenali Kandidat

Analisis PPI soal Efek Anies Bilang 'Jangan Buru-buru' Dukung Cagub Jakarta

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 25 Sep 2024 08:00 WIB
Anies Baswedan (Dok Channel Youtube Anies Baswedan)
Foto: Anies Baswedan (Dok Channel Youtube Anies Baswedan)
Jakarta -

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpesan kepada pendukungnya yang dikenal dengan 'anak abah' untuk tak terburu-buru menentukan dukungan di Pilkada Jakarta. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai Anies hendak menunjukkan tak ada satupun paslon yang masuk kriterianya.

"Sepertinya Anies mengimbau pendukungnya untuk hati-hati, tidak buru-buru, tidak usah grasah-grusuh menentukan pilihan politiknya di Pilgub Jakarta karena 3 paslon ini tak ada satu pun yang sepertinya masuk kriteria Anies," kata Adi kepada wartawan, Selasa (24/9/2024).

Adi menuturkan, anak abah memiliki jarak psikologis dengan cagub Jakarta nomor 1, Ridwan Kamil, karena didukung oleh parpol-parpol penjegal Anies maju Pilgub Jakarta. Namun kondisi itu pun, kata dia, tak serta merta membuat 'anak abah' mengalihkan dukungan kepada cagub Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekeun maupun cagub nomor urut 3, Pramono Anung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"RK didukung pihak-pihak yang selama ini menjegal Anies maju pilgub. Jadi dalam konteks itulah, pemilih Anies tidak akan ke RK. Begitu pun pemilih Anies tak akan serta merta ke Pram karena memang selama jadi gubernur di Jakarta, yang cukup vokal dengan Anies adalah pengurus dan elit PDIP di Jakarta. Ada jarak psikologis juga antara pendukung Anies dengan kubu Pram Rano," terangnya.

"Apalagi Dharma Pongrekun yang dianggap sebatas ornamen, pelengkap pertandingan di Pilgub Jakarta," tambahnya.

ADVERTISEMENT
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno (dok. pribadi)Foto: Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno (dok. pribadi)

Oleh karena itu, Anies mengimbau pendukungnya untuk tak grasah-grusuh menentukan pilihan. Sebab, menurutnya, tak ada paslon yang seirama dengan Anies.

"Meski begitu, kehati hatian ini sebagai upaya para pemilih Anies jangan sampai salah memilih, sekalipun di antara 3 calon tak ada yang seiman secara politik dengan Anies, setidaknya pada akhirnya harus dilihat siapa mudaratnya, atau nilai buruknya itu lebih sedikit dibandingkan yang lain. Jadi dalam konteks itu," ujarnya.

Kendati begitu, Adi mempertanyakan seberapa efektif imbauan ini didengarkan oleh anak abah. Pasalnya, Anies bukanlah seorang ketua umum parpol yang mengkonsolidasikan pendukungnya.

"Problemnya, sejauh mana imbauan Anies diikuti para pendukungnya. Anies tak pernah kelihatan mengonsolidasi pemilihnya, mengumpulkan dalam satu acara karena Anies bukan ketua umum partai yang tidak bisa diukur bahwa pemilihnya akan bisa dikendalikan oleh Anies," ucapnya.

"Jangan-jangan per hari ini para pemilih Anies sudah cair, meleleh iman politiknya sudah mendukung semua calon bertanding, jangan-jangan ada yang ke Pram, RK, Dharma, meski secara kasat mata para pendukung Anies masih kebingungan. Cuman itu tadi, seberapa kuat imbauan Anies didengar para pemilihnya karena pemilih Anies cair, tidak dalam satu tarikan organisasi parpol. Jadi garis instruksional Anies seberapa ampuh," sambungnya.

Simak Video 'Pesan Anies ke 'Anak Abah' di Pilgub Jakarta: Jangan Buru-buru':

[Gambas:Video 20detik]

Seperti diketahui, pesan kepada anak abah diungkapkan Anies melalui akun media sosialnya. Seperti dilihat Senin (23/8/2024), Anies mulanya bercerita mendapatkan pertanyaan soal arah dukungan 'anak abah' di Pilgub Jakarta.

"Terima kasih kepada semua yang mempercayai dan mengungkapkan ini. Itu penanda bahwa kerja kita di 2017-2022 telah memberikan bekas yang mudah-mudahan berdampak positif," kata Anies.

Anies menilai saat ini terlalu dini untuk menentukan dukungan cagub-cawagub Jakarta. Menurut Anies, pendukungnya perlu melihat gagasan, visi-misi, hingga rencana kerja pada calon.

"Lalu banyak saya mendapat pertanyaan bagaimana harus bersikap. Nah begini teman-teman pada saatnya kita harus bersikap. Tapi saat ini masih terlalu awal. Terlalu awal untuk menyatakan mendukung A, atau mendukung B, atau mendukung C, atau tidak mendukung semuanya," ujar Anies.

"Kenapa masih awal? Saat ini, dokumen rencana kerja saja belum kita baca. Visi, misi, belum kita lihat. Nilai apa yang akan dibawa, nilai apa yang akan dipertahankan, nilai apa yang akan diperjuangkan. Karena yang disebut sebagai 'anak abah', yang kemarin berjuang bersama-sama, ini mendukung Anies bukan semata-semata soal orangnya," sambungnya.

Anies menilai perlu melihat nilai, gagasan, rencana, dan misi para calon karena kerjanya selama sebagai gubernur Jakarta berdasarkan hal tersebut. Sehingga, untuk menentukan dukungan perlu melihat hal tersebut.

"Karena itu, bicara menentukan pilihan, tidak bisa menentukan pilihan tanpa tahu apa nilainya, apa gagasannya, apa rencananya. Apa lagi hanya dengan diajak. Saya rasa kita semua selama ini tidak pernah menentukan pilihan semata-mata karena diajak. Kalau karena diajak, mana nilainya? Mana visinya?" ucap Anies.

Kepada para 'anak abah', Anies meminta untuk tak terburu-buru menentukan dukungan. 'Anak abah', kata Anies, minimal perlu melihat visi-misi hingga rencana kerja para calon.

"Minimal lihat itu. Lalu jangan buru-buru. Masih panjang waktunya. Jadi saya berharap pada semua, sabar, pantau, bandingkan, nanti baru kemudian menentukan arahnya ke mana. Itu saja pesan saya untuk semua," imbuhnya.

Simak Video 'Pesan Anies ke 'Anak Abah' di Pilgub Jakarta: Jangan Buru-buru':

[Gambas:Video 20detik]

(taa/idn)



Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads