Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis peta elektabilitas cagub-cawagub Jakarta berdasarkan demografi usia responden, dalam survei itu disebutkan Pramono Anung-Rano Karno unggul di pemilih tua. Apa kata Pramono Anung?
Awalnya, Pramono mengakui jika dirinya tidak banyak tampil di media sebelum maju sebagai bakal calon gubernur. Meski begitu, dia mengatakan punya strategi khusus untuk menggaet suara gen z.
Salah satu caranya adalah dia kini mulai aktif main media sosial yang banyak digunakan gen z. Dia bersyukur atas kerja kerasnya dalam seminggu ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk ke Gen Z dan milenial, kami tentu punya program khusus untuk mereka. Dan saya memang akan fokus masuk ke wilayah mereka, cara berpikirnya cara berpikir gen z maupun Milenial," kata Pramono saat menghadiri acara 'belanja masalah' di Rusun Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (20/9/2024).
"Saya bersyukur alhamdulillah. Karena baru satu minggu saya sudah bisa 28,4 persen. Ini mengejutkan bagi saya, bukan mengecilkan, tapi malah terkejut, perkiraan saya mungkin hanya 20 persen saja. Tapi bisa 28,4 persen berarti artinya kami sudah on the right track, juga baru seminggu ini," sambungnya.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan sebelumnya mengatakan di kalangan lanjut RK-Suswono masih tetap unggul. Namun, pada kalangan usia di atas 56 tahun, RK-Suswono elektabilitasnya turun. Sebaliknya, pasangan Pramono Anung-Rano Karno justru unggul di kalangan pemilih usia 56 tahun itu.
"Kemudian di kalangan pemilih milenial, mau milenial muda atau tua, itu RK-Suswono masih unggul tapi tidak sekuat di kalangan pemilih pemula, memang di atas 50% tapi 54,6%. Sementara, kalangan pemilih milenial yang muda maupun milenial tua itu sedikit lebih banyak yang mendukung Pramono-Rano," jelasnya.
"Jadi kalau dilihat polanya, makin tua pemilih itu dukungan ke Pram-Rano cenderung lebih banyak, sementara di RK makin tua pemilihnya, dukungan RK-Suswono lebih sedikit meskipun secara umum masih unggul," imbuhnya.
Menurut Djayadi jika ini tidak berubah, maka sulit bagi Pramono-Rano untuk menyaingi RK-Suswono. Dia mengatakan perlu ada upaya dari kubu Pram-Rano untuk meraih pemilih muda.
Selanjutnya Pramono dicurhati warga tentang biaya pokok mahal
Warga Jakbar Curhat soal Harga Mahal
Lebih lanjut, dalam acara 'belanja masalah' yang dihadirinya, Pramono dicurhati warga terkait bahan pokok yang mahal dan subsidi transportasi.
"Paling utama hari ini mengenai kebutuhan pokok yang selama ini menjadi bahan pokok di masyarakat sini yang dianggap mahal. Dulu ketika mereka dipindahkan, kan ada semacam janji dari pemerintah untuk memberikan kemudahan mereka mendapatkan bahan pokok yang lebih mudah," katanya.
Pramono yakin, subsidi transportasi untuk membeli bahan pokok yang diberikan ke warga bisa dilakukan oleh pemerintah. Selanjutnya tinggal bagaimana pengawasannya dilakukan.
"Jadi selalu masalah kecil tidak diselesaikan karena pengawasannya tidak ini, dan keinginan dari siapapun yang menjalani di pemerintahan itu memang harus sungguh-sungguh," ungkapnya.
Pramono melanjutkan, banyak masalah-masalah kecil warga yang jarang diperhatikan pemerintah. Dia yakin bila masalah itu diatasi, persoalan di tengah-tengah warga akan berkurang.
"Jadi saya dengan berbagai belanja masalah yang saya dapatkan, saya semakin yakin, semakin tahu bahwa persoalan yang paling utama adalah di masyarakat bawah yang membutuhkan perbaikan hidupnya. Kalau di atas udahlah pasti bisa survive, tapi di bawah ini butuh bantuan pemimpin," ungkap dia.
Kemudian, Pramono menerangkan, pihaknya akan menjalankan program-program baik yang pernah dilakukan pada masa gubernur sebelumnya. Kata dia, banyak program gubernur terdahulu yang mampu menjawab persoalan warga.
"Ya (akan lanjutkan program sebelumnya). Bukan hanya Pak Ahok Mas Anies, termasuk pak Foke, Bang Yos, Pak Jokowi. kalau liat tadi sebenarnya programnya simpel, tapi keinginan yang terus menerus menjalankan itu yang seringkali terabaikan. saya akan melanjutkan. Bahkan yang kaya KJP yang sama Mas Anies jadi KJP Plus menurut saya harus dilanjutkan. dari 300 menjadi 500," pungkasnya.
Baca juga: Pamitan di Seskab, Pramono Anung Menangis |