3 Partai Parlemen Gelar Pemilihan Ketua Umum Agustus Ini

3 Partai Parlemen Gelar Pemilihan Ketua Umum Agustus Ini

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Kamis, 15 Agu 2024 14:31 WIB
Petugas memeriksa dome Gedung Nusantara DPR atau Gedung Kura-Kura di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022). Sekretariat Jenderal DPR menganggarkan sebesar Rp4,5 miliar untuk perbaikan gedung tersebut. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Ilustrasi Kompleks Parlemen (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu mengatakan, pengurus maupun kader PAN meyakini keberlanjutan kepemimpinan Zulhas adalah pilihan terbaik bagi partai.

"Langkah tegas Bang Zul mengembalikan PAN sebagai partai nasionalis, religius, modern, moderat dan tengah sesuai cita-cita pendirian PAN sebagai partai reformasi terbukti berhasil dalam Pemilu 2024 lalu," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulhas sendiri telah dukungan 38 DPW PAN yang memintanya untuk kembali menjadi Ketua Umum. Zulhas mengatakan dukungan tersebut merupakan kehormatan dan tanggung jawab.

"Tentu kan DPW-DPD karena hari ini rakernas tentu banyak dibahas, salah satu keinginannya ya itu tadi ya (dukungan kembali menjadi ketum)," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6/2024).

ADVERTISEMENT

"Tentu kalau kader mengusulkan sesuatu kita kehormatan tapi juga beban, kan, tanggung jawab yang besar," sambungnya.

Zulhas mengatakan hasil Rakernas akan dibawa saat Kongres ke-6 PAN. Namun, Zulhas belum dapat memastikan waktu dan lokasi kongres akan digelar.

"Waktu yang tepat, waktu yang tepat. Ya nanti kita lihat lah. Yang jelas teman-teman minta saya anu (Ketum PAN) lagi," sambungnya.

Bahlil Kuat Jadi Ketum

Partai Golkar berencana menggelar Munas pada 20 Agustus mendatang untuk memilih ketum definitif baru usai Airlangga Hartarto mundur. Politikus Golkar sekaligus Menteri Investasi Bahlil Lahadalia disebut-sebut kuat mengisi kursi ketum yang kini dijabat Plt Ketum Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).

Bahlil Lahadalia menanggapi adanya dukungan agar dirinya maju jadi Ketum Golkar definitif. Bahlil menyebut tidak mengikuti dinamika di Golkar dan akan melihat perkembangan di Munas nanti.

"Saya kebetulan belum mengikuti secara langsung apa dinamika di DPP Golkar. Nanti saja waktu Munas kita lihat perkembangannya," kata Bahlil di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Bahlil lantas disinggung soal 'mencari restu' saat bertemu Presiden Jokowi dan Elite Golkar Jusuf Kalla. Pasalnya, Bahlil bertemu keduanya tidak lama sebelum Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketum Golkar.

Bahlil menyebut pertemuan dengan Jokowi adalah silaturahmi biasa antara presiden dan pembantu presiden. Sedangkan pertemuan dengan JK, Bahlil mengaku hanya berdiskusi dengan senior.

"Silaturahmi biasa saya dengan Pak JK. Silaturahmi biasa. Kalau pas ketemu dengan Pak Presiden Jokowi kan memang saya pembantunya. Harus terus melaporkan perkembangan kerja saya di Kementerian Investasi," ujarnya.

"Kalau Pak JK banyak diskusi sebagai senior beliau banyak memberikan pandangan-pandangan, begitu saja," ucapnya.

Soal pertemuannya dengan Jokowi dan Jusuf Kalla yang dikaitkan dengan meminta restu, Bahlil tidak merespons lanjut. Ia akan mengikuti proses secara alamiah.

"Saya pikir proses saja lah ya. Saya juga kan bukan kader yang dari pengurus DPP sekarang, jadi alamiah saja," ujarnya.

Lihat juga Video 'Teka-teki Pengganti Pemimpin Partai Beringin':

[Gambas:Video 20detik]




(yld/gbr)



Hide Ads