Megawati Merasa Ditinggal, Gerindra: PDIP di Banyak Daerah Bisa Maju Sendiri

Megawati Merasa Ditinggal, Gerindra: PDIP di Banyak Daerah Bisa Maju Sendiri

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Kamis, 15 Agu 2024 08:57 WIB
Habiburokhman Gerindra, Muhammadi Iqbal PKS dan Masinton Pasaribu di dRooftalk
Waketum Gerindra Habiburokhman. Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa partainya ditinggalkan sendiri, sedangkan yang lain membentuk Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Gerindra mengatakan PDIP merupakan partai besar sehingga di banyak daerah bisa maju Pilkada sendiri.

"Jadi kalau mau maju Pilkada alternatifnya banyak sekali, bisa dari satu partai, bisa dari koalisi dan bisa perseorangan. Apalagi PDIP kan partai besar, pasti di banyak daerah bisa maju sendiri," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).

Di sisi lain, Pimpinan Komisi III DPR RI itu juga menghormati kritik yang datang dari pihak manapun. Kendati begitu, ia menepis anggapan adanya upaya penjegalan dalam Pilkada 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai pihak di kekuasaan, kami hormati kritikan dan masukan dari siapapun, termasuk dari Ibu Megawati. Namun demikian kalau bicara soal Pilkada saat ini tidak mungkin siapapun menjegal atau menghalangi siapapun," tegasnya.

Lebih lanjut Habiburokman menjelaskan, sistem ketatanegaraan di Indonesia memungkinkan satu calon diusung dari koalisi parpol maupun perorangan.

ADVERTISEMENT

"Sistem ketatanegaraan kita mengatur semua partai berhak mencalonkan siapapun dan perseorangan juga bisa," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti kondisi Pilkada 2024 yang saat ini terkesan menghalangi orang mencalonkan diri. Dalam kesempatan itu, dia juga sempat menyinggung nasib PDIP yang ditinggal sendirian, sedangkan partai lain membentuk KIM Plus.

"Lucu juga deh kalau lihat sekarang pilkada nih, yang ini nggak boleh sama yang itu, yang ini nggak boleh sama yang itu," kata Megawati saat pidato di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Megawati menyebut upaya menghalangi seseorang itu dilakukan dengan membentuk koalisi. Dia pun terkadang merasa kasihan dengan nasib PDIP yang pada akhirnya ditinggal sendirian sedangkan yang lain membentuk KIM Plus.

"Dibuatlah apa namanya nih sekarang, aku sampai dengar, lihatin saja, terus saya suka ngomong kepada diri saya sendiri 'kasihan deh PDI Perjuangan, dikungkung ditelikung ditinggal sendirian', wah yang lain KIM Plus," ucap dia.

Megawati lantas mempertanyakan apa itu KIM Plus. Dia kemudian menyebut seharusnya setiap warga negara punya hak yang sama untuk dipilih dalam pemilu langsung.

"KIM Plus tuh Plusnya opo iku?" tanya Megawati.

"Plus PKS," jawab salah satu kader PDIP.

"Oh gitu," timpal Megawati.

"Tahu nggak, kan tadi aku bilang setiap warga negara mempunyai hak yang sama di mata hukum, jadi kenapa ada pemilu langsung? Supaya rakyat itu menjadi hakim tertinggi, dia lah dengan hati nuraninya, dengan pikirannya akan memilih pemimpinnya, diizinkan, dan orang harusnya menerima hal itu," lanjutnya.

Tak hanya itu, Megawati juga mempertanyakan KPU terkait slogan luber jurdil. Dia sempat bertanya-tanya dengan slogan tersebut apakah bisa benar-benar dijalankan.

Lihat Video 'Cerita Megawati Ada yang Mau Ambil PDIP hingga Sindir Banyak Orang Tak Fair':

[Gambas:Video 20detik]

(taa/aud)



Hide Ads